Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

2. Uji Asumsi klasik

Dalam mencari keabsahan analisis regresi berganda, peneliti ini akan diuji dengan menggunakan uji asumsi klasik, yang bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator yang baik. Adapun ke empat uji asumsi klasik itu adalah :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan signifikansi koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Berikut merupakan tabel Uji Normalitas sbegai berikut : Tabel 4.5 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 30 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 5.96029944 Most Extreme Differences Absolute .244 Positive .244 Negative -.123 Kolmogorov-Smirnov Z 1.334 Asymp. Sig. 2-tailed .057 Berikut merupakan grafik normal probability plot sebagai berikut : Gambar 4.4 Grafik Normal Probability-plot of Regression standardized Residual Berdasarkan tabel dan gambar di atas dapat dilihat nilai sig 0,057 0,05. Karena nilai sig 0,05 maka tidak terdapat masalah pada uji normalitas karena titik-titik tidak menyebar disekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan: 1. Jika nilai tolerance 10 persen dari nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant DER .796 1.256 WCT .796 1.256 Berdasarkan tabel diatas nilai tolerance untuk masing-masing variabel : 1. Nilai tolerance struktur modal, 0,796 0,10 2. Nilai tolerance perputaran modal kerja, 0,796 0,10 Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas struktur modal dan perputaran modal kerja. Berdasarkan tabel diatas diperoleh VIF untuk masing-masing variabel : 1. VIF variabel struktur modal, 1,256 10 2. VIF variabel perputaran modal kerja, 1,256 10 Maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas struktur modal dan perputaran modal kerja, artinya bahwa diantara variabel bebas struktur modal dan perputaran modal kerja tidak terdapat korelasi yang cukup kuat antara sesama variabel bebas dan data layak digunakan untuk analisis regresi berganda.

c. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 78 93

Pengaruh modal kerja dan likuiditas terhadap profitabilitas pada perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia Periode 2007-2013

0 13 1

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) (Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2008-2013)

0 9 62

Pengaruh Modal Kerja dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 33 60

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

0 12 50

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2008-2012

0 14 57

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 82

PENGARUH MODAL KERJA DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI JASA SUBSEKTOR TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2013.

0 4 27

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2