Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

1.6 Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan agar dapat mengetahui apakah restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap pada PT. Bumi Resources Tbk memberikan pengaruh pada abnormal return dan trading volume activity. Dengan demikian, berdasarkan penjelasan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan, maka hipotesis yang akan diteliti adalah sebagai berikut : H1 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada trading volume activity pada PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap. H2 : Diduga terdapat perbedaan yang signifikan pada abnormal return pada PT Bumi Resources Tbk sebelum dan sesudah restrukturisasi hutang melalui debt to equity swap.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saham

Saham stock merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer dan paling banyak dipilih para investor karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Berdasarkan pendapat Rusdin 2005:72 saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dimana pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan serta berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.

2.2 Analisis Saham

Pergerakan harga saham selalu berubah-ubah, sehingga diperlukan alat analisis untuk membantu para investor dalam menganalisis dan memilih saham yang akan memberikan return yang tinggi. Terdapat dua tipe dasar analisis pasar untuk pedoman para pelaku pasar dipasar modal, setiap tipe memiliki kelebihan sendiri sendiri. Kedua tipe tersebut adalah analisis teknikal dan analisis fundamental.

2.3 Analisis Teknikal

Komarudin Akhmad 1996 : 75 mengemukakan bahwa “Analisis teknikal adalah analisis sekuritas yang memusatkan perhatian pada indeks saham, harga atau statistik pasar lainnya dalam menemukan pola yang mungkin dapat memprediksi dari gambaran yang telah dibuat. ” Menurut Suad Husnan 2001 : 349 “Analisis Teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dan kondisi pasar dengan mengamati perubahan harga saham tersebut kondisi pasar diwaktu yang lalu. “ Analisis teknikal mengganggap bahwa saham adalah komoditas perdagangan yang pada gilirannya, permintaan dan penawarannya merupakan manisfestasi kondisi psikologis dari pemodal. Djoko Susanto dan Agus Sabardi 2002 :3 mengungkapkan beberapa kelemahan analisis teknikal adalah sebagai berikut : a. Analisis teknikal menganggap bahwa sifat manusia adalah konstan b. Analisis teknikal memperhatikan tingkat kemungkinan suatu kejadian akan terjadi, bukan kepastian dari kejadian tersebut. c. Beberapa analisis teknikal modern berdasarkan pada konsep matematik dan statistik yang cukup kompleks d. Untuk keberhasilan analisis teknikal, maka informasi yang dipakai e. Harus akurat dan tepat waktu.

2.4 Efisiensi Pasar

Jones 1998 menyebutkan bahwa “Harga sekarang suatu saham sekuritas mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah diketahui dan informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah diketahui meliputi dua macam, yaitu informasi masa lalu misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu dan informasi saat ini current information selain juga kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan tetapi masih akan terjadi misalnya rencana pemisahan saham. ” Haugen 2001 membagi kelompok informasi menjadi tiga, yaitu: 1 Informasi harga saham masa lalu information in past stock prices 2 Semua informasi publik all public information 3 Semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam all available information including inside or private information . Menurut Fama 1970 bentuk efisien pasar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien efficient market hypothesis. 1. The Weak Efficient Market Hypothesis Efisiensi pasar dikatakan lemah weak-form karena dalam proses pengambilan keputusan jual – beli saham investor menggunakan data harga dan volume masa lalu. Berdasarkan harga dan volume masa lalu itu berbagai model analisis teknis digunakan untuk menentukan harga, arah harga apakah akan naik atau akan turun. Apabila arah harga akan naik maka diputuskan untuk membeli. Apabila arah harga akan turun, diputuskan untuk menjual.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada PT. Telekomunikasi, Tbk Periode 2003-2009

4 56 107

Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Return Equity Pada PT. Mayora Indah TBK. Periode (2009-2013)

0 2 1

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21