Jenis – jenis Abnormal Return

abnormal return yang diperoleh investor akibat dari suatu peristiwa event tertentu. Peterson, 1989. Sama halnya menurut Kritzman 1994 dan Campbell, Lo dan Mac Kinlay. Menurut Kritzman, event study bertujuan untuk mengukur hubungan antara suatu event yang mempengaruhi saham dan tingkat pengembalian dari saham tersebut sedangkan menurut Lo dan Mac Kinlay event study bertujuan untuk mengukur dampak sebuah kejadian ekonomi economic event, seperti merger dan akuisisi, pengumuman laba, penerbitan hutang atau ekuitas atau pengumuman variabel makroekonomi lainnya, pada nilai sebuah perusahaan. Dampak tersebut akan tercermin pada harga dari aset. Oleh karena itu, untuk mengukur dampak dari sebuah economic event, kita harus mempelajari bagaimana perilaku harga asset di sekitar event date. Jadi berdasarkan definisi tersebut, metodologi event study dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal, yang tercermin dalam harga saham perusahaan, terhadap suatu peristiwa tertentu.

2.9 Restrukturisasi Hutang

Restrukturisasi hutang merupakan suatu proses untuk merestruktur hutang bermasalah dengan tujuan untuk memperbaiki posisi keuangan debitur, Darmadji, 2001:69 Restrukturisasi hutang merupakan pembayaran utang dengan syarat yang lebih lunak atau lebih ringan dibandingkan dengan syarat pembayaran hutang sebelum dilakukan proses restrukturisasi hutang, karena adanya konsesi khusus yang diberikan kreditur kepada debitur. Konsesi semacam ini tidaklah diberikan kepada debitur apabila debitur tersebut tidak dalam keadaan kesulitan keuangan. Jadi, restrukturisasi hutang adalah penataan kembali hutang suatu perusahaan yang telah jatuh tempo, sesuai dengan kemampuan keuangan perusahaan tersebut dalam periode waktu yang telah disepakati antara debitur dengan kreditur. Ada beberapa model restrukturisasi hutang perusahaan yang telah diperkenalkan dalam dunia bisnis antara lain yaitu : 1. Debt Buy Back Penerima dana debitur membeli semua atau sebagian dari hutang yang lewat masa habisnya dengan harga yang disepakati biasanya di bawah harga hutangnya. Pada umumnya, hutang tersebut dibeli kembali dengan alasan tujuan komersial maksudnya tidak selalu debitur yang harus membeli kembali hutang tersebut, dapat juga investor pihak lain yang berminat dengan tujuan mendapat keuntungan dari selisih antara harga beli kredit macet dan berapa pun yang masih bisa diambil dari debitur di kemudian hari, tentu saja setelah memperhitungkan biaya bunganya. 2. Haircut Pembebasan Hutang Diartikan sebagai potongan atau pengurangan atas pembayaran bunga interest maupun pinjaman. Pada umumnya saldo pinjaman segera dilunasi oleh debitur. Dari kepentingan kreditur, model haircut disepakati dengan pertimbangannya adalah kreditur memerlukan dana atau likuiditas dan atau debitur tidak memiliki prospek di masa yang akan datang sehingga kreditur

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

4 67 113

Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Trading Volume Activity (TVA) Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan Go Public di BEI yang Melakukan Stock Split Tahun 2009-2013)

1 71 120

Analisis Perbedaan Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Saham Sebelum Dan Sesudah Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2014

5 89 132

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN, VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN LIKUIDITAS SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

4 68 11

Analisis Pengaruh Return On Assets, Return On Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 100 81

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

Pengaruh Debt To Equity Ratio Dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada PT. Telekomunikasi, Tbk Periode 2003-2009

4 56 107

Pengaruh Debt To Equity Ratio Terhadap Return Equity Pada PT. Mayora Indah TBK. Periode (2009-2013)

0 2 1

Analisis Trading Volume Activity dan Abnormal Return Sebelum Sesudah Stock Split.

0 1 21