Atterberg Limit Laporan Pratikum Mekanika Tanah I Contoh

2-19

2.4.7 Kesimpulan Hasil Pengolahan Data

Dari hasil pengolahan data praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa : Fraksi Kerikil 6.36 Fraksi Pasir 92.74 Fraksi Lanau dan lempung 0.9 Material lolos 200 0.9

2.5 Atterberg Limit

2.5.1 Maksud dan Tujuan

Mengetahui klasifikasi tanah berbutir halus berdasarkan batas cair LL, batas plastis, dan batas susut.

2.5.2 Teori Dasar

Pada dasarnya, atterberg limit terdiri dari liquid limit batas cair, plastic limit batas plastis, dan shrinkage limit batas susut. Liqiud Limit adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan plastis suatu tanah. Plastic Limit adalah kadar air pada batas bawah daerah plastis suatu tanah. Shrinkage Limit adalah air pada batas susut suatu tanah.

2.5.3 Batas Cair Liquid Limit

Peralatan yang digunakan 1. Alat Casagrande beserta Grooving Tools. 2. Solet pelumat tanah. 3. Plat kaca sebagai tempat melumat tanah. 4. Spatula pisau pengaduk. 5. Pipet untuk aquadest. 6. Oven dengan suhu konstan 105–110 C. 7. Container sebanyak empat buah. 8. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram. Prosedur percobaan 1. Siapkan contoh tanah lolos saringan nomor 40 kering udara 2. Letakkan contoh tanah tersebut diatas pelat kaca 2-20 3. Dengan menggunakan spatula, aduk contoh tanah dengan menambahkan air sedikit demi sedikit sampai contoh tanah homogen 4. Ambil sebagian contoh tanah yang sudah homogen dan taruh dalam cawan batas cair cawan casagrande 5. Ratakan permukaannya sehingga sejajar dengan dasaralas alat casagrande dan bagian yang paling tebal harus kurang lebih 1 cm 6. Buat alur pada contoh tanah tersebut dengan membagi dua contoh tanah menggunakan grooving tool. Caranya dengan menarik grooving tool yang tegak lurus permukaan cawan casagrande sepanjang diameter cawan 7. Putar alat Casagrande sehingga cawan naik turun dengan kecepatan 2 putarandetik 8. Hentikan Pemutaran apabila pada ketukan antara 40–50 alur tersebut telah tertutup sepanjang kurang lebih 1,25 cm, kemudian catat jumlah ketukannya 9. Ambil sebagian contoh tanah tersebut, masukkan ke dalam cawan yang sudah diketahui beratnya, timbang contoh tanah + cawan dan masukkan ke dalam oven selama 24 jam 10. Keluarkan contoh tanah + cawan dan dinginkan dalam desikator, kemudian timbang untuk mengetahui kadar airnya 11. Ulangi percobaan diatas untuk jumlah ketukan : a. 10 – 20 b. 20 – 30 c. 30 – 40 d. 40 – 50 Perhitungan 1. Hitung kadar air dari masing-masing ketukan. Plotkan harga kadar air tersebut pada grafik dengan absis banyaknya ketukan skala logaritma dan ordinat harga kadar air Tarik garis linier pada grafik tersebut 1. Cari kadar air ketukan 25, didapat batas cair LL Batas cair LL adalah kadar air pada jumlah ketukan 25 Contoh perhitunganberdasarkan sampel no 1 Berat jenisgr = W tanah basah-W tanah kering 2-21 Berat contoh tanah kering =berat tanah kering+cawan-berat cawan =19.2-14.5 =4.62 Kadar air = x 100 = . . . x 100 = 68.18

2.5.4 Batas Plastis Plastic Limit

Peralatan yang digunakan 1. Alat kaca. 2. Container dua buah. 3. Oven dengan alat pengatur temperatur. 4. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram. Prosedur Pengujian 1. Ambil contoh tanah lolos saringan nomor 40, aduk sampai homogen dengan menambahkan air sedikit demi sedikit dengan bantuan spatula 2. Ambil contoh tanah yang sudah homogen seberat kurang lebih 8 gram, biarkan sampai contoh tanah tidak lengketkeringkan dalam oven sampai tanah tidak lengket tapi masih dalam keadaan basah 3. Contoh tanah tadi, dibuat gulungan diatas pelat kaca sampai gulungan tanah patah dengan diameter 3 mm. Contoh tanah yang tepat pada diameter 3 mm mulai retak- retak menunjukkan tanah dalam keadaan batas plastis 4. Masukkan gulungan tanah yang sudah patah tadi ke dalam cawan yang sudah diketahui beratnya, kemudian timbang gulungan tanah + cawan dan masukkan ke oven selama 24 jam 5. Keluarkan gulungan tanah + cawan dan dinginkan dalam desikator, kemudian timbang untuk mengetahui kadar airnya Perhitungan 1. Hitung kadar air tanah. Nilai kadar air tersebut adalah nilai batas plastis PL 2. Hitung ukuran keplastisan tanahIndeks Plastis IP = LL – PL 3. Plot harga IP dan LL pada Plasticity Chart untuk mengetahui tipe tanahnya 2-22 Contoh Perhitungan Diket Berat air = Berat cawan + Berat tanah basah-Berat cawan + Berat tanah kering = 22.3-19.7 = 2.6 gr Berat cawan = 14.3 gr Berat contoh tanah kering = Berat cawan + Berat tanah kering - Berat cawan = 19.7-14.3=5.4 gr Ditanya : Plastic Limit Indeks Plastisitas = ? Jawab : Kadar Air = 100 Kering Tanah Contoh Berat Air Berat  = 148 . 48 100 4 . 5 6 . 2   Selanjutnya perhitungan ditabelkan, sehingga diperoleh nilai PL rata-rata = 50.324 Jika LL = 60.08 Maka IP = LL – PL IP = 65.9 - 58.7 IP = 7.2

2.5.5 Batas Susut Shrinkage Limit

Peralatan yang digunakan 1. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram 2. Oven dengan alat pengatur temperature 3. Cetakan contoh tanah 4. Plat kaca berkaki tiga 5. Cawan kaca Prosedur Pengujian 1. Ambil contoh tanah dari sisa pengujian batas cair dengan jumlah ketukan 20-30 2. Siapkan cawan dan ukur dimensinya untuk mengetahui volumenya 2-23 3. Olesi cawan dengan valensi, kemudian timbang W 1 4. Masukkan contoh tanah ke dalam cawan tersebut kira0kira 13 bagian cawan kemudian ketuk-ketuk kembali, terakhir isi sampai penuh dan sampai ada yang tertumpah keluar. Ratakan permukaan tanah, kemudian timbang W 2 5. Masukkan ke dalam oven selama 24 jam 6. Keluarkan contoh tanah + cawan dan dinginkan dalam desikator 7. Timbang contoh tanah + cawan tersebut W 3 dan keluarkan tanah dari cawannya 8. Siapkan dish kaca yang telah ditimbang W 4 dan cawan kaca yang diisi penuh dengan air raksa 9. Letakkan cawan kaca di atas dish kaca 10. Letakkan contoh tanah di atas air raksa dan tekan dengan bantuan pelat kaca 11. Timbang jumlah air raksa yang tumpah pada dish kaca W 5 Perhitungan 1. Menghitung kadar air alami w 2. Menghitung berat air raksa Berat air raksa = berat air raksa + dish kaca – berat dish kaca = W 5 – W 4 gram 2. Menghitung volume tanah basah Volume tanah basah = volume cawan cm³ 3. Menghitung volume tanah kering   6 , 13 raksa air BJ raksa air berat Kering Berat Volume  4. Menghitung batas susut SL 100 ker tan ker tan tan     ing ah berat ing ah volume basah ah volume w SL Contoh Perhitungan berdasarkan sampel no 1 Diket : w = 50.326 Vol tanah basah = …….. cm³ Vol tanah kering = …….. cm³ Ditanya : SL = ? 2-24 Jawab : 8035 . 41 100 82 . 5 82 . 5 15441 . 8 54 . 32      SL SL

2.5.6. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan, maka didapatkan kesimpulan seagai berikut: LL= 65.9 kadar air yang didapat dengan memasukkan persamaan pada ketukan ke- 25tanah agak cair PL=58.7plastisitas tanah agak tinggi SL= …… batas susut tanah relative rendah Gambar 3.5 Atterberg Limit 2-25 LABORATORIUM GEOTEKNIK FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PHH. Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215 LIQUID LIMIT LL PLASTIC LIMIT PL Jumlah Ketukan 18 25 31 44 25 No. Cawan 1 2 3 4 5 Berat Cawan + Berat Tanah Basah gr 12 12.4 17.2 11.4 33.4 Berat Cawan + Berat Tanah Kering gr 11.2 11.2 16.2 10.5 25 Berat Air gr 0.8 1.2 1 0.9 8.4 Berat Cawan gr 10 9.6 14.1 9.3 10.7 Berat Contoh Tanah Kering gr 1.2 1.6 2.1 1.2 14.3 Kadar Air 66 75 47.6 75 58.7 Pekerjaan : Atteberg Limit Tanggal : No. Log Bor : 2 Dikerjakan : Lokasi : Lab Geoteknik Dihitung : Kedalaman : 2 m Diperiksa : Pekerjaan : Atterberg Limit Ref. Lab : Jenis Tanah :Lempung Lokasi : ITENAS No. Log Bor : 2 Deskripsi Tanah : Abu coklat No. Benda Uji : 2 Kedalaman : 2 m Tanggal Motode Tes : Supervisi : Approved by Signature 2-26 Shrinkage Limit SL No. Cawan 1 ket: 1 Berat Cawan + Berat Tanah Basah gr 78 berat contoh tanah kering=2-4 2 Berat Cawan + Berat Tanah Kering gr 69.8 kadar air=35 3 Berat Air gr 8.2 volume tanah basah=volume cawan 4 Berat Cawan gr 44.6 volume tanah kering=berat air raksa13.6 5 Berat Contoh Tanah Kering gr 25.2 6 Kadar Air 32.54 7 Volume Tanah Basah cm3 5.82 8 Volume Contoh Tanah Kering cm3 8.15441 9 Shrinkage Limit SL 41.8035 LL PL PI SL Catatan : 58.7 7.2 41.8035 Kondisi Contoh Tanah : 1. Asli Kering Udara 2. Telah DisaringTanpa disaring 3. Vo = Berat Mercury Air Raksa Berat Jenis Mercury 2-27 LABORATORIUM GEOTEKNIK FTSP – JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL Jl. PHH. Mustofa No.23 Bandung – 40124 Telp. 022-7272215 Pekerjaan : Uji Sondir No Log Bor : 1-8 Lokasi : ITENAS Kedalaman : 0 m - 5,30 m Kelompok: 2 LOG BOR ASTM D-2113 Top Soil Deskripsi Tanah 1 2 Tabung 1: Kedalaman : Plastisitas : Warna : 3 Tabung 2: Kedalaman : - 2 dua Meter Plastisitas : Plastisitas Tinggi 4 Warna : Abu Coklat kategori : Lempung Tabung 3: Kedalaman : 5 Plastisitas : Warna : 6 Tabung 4: Kedalaman : Warna : Berkategori : 7 Tabung 5: Kedalaman : Warna : 8 Berkategori : Tabung 6: Kedalaman : Warna : Berkategori : Tabung 7: Kedalaman : Warna : Berkategori : 2-28 Tabung 8 : Kedalaman : Warna : Berkategori : 3-1 BAB III PENYELIDIKAN TANAH DI LAPANGAN

3.1 Uji Kerucut Sand Cone