10 Keterlambatan pemberian pakan juga dapat menyebabkan munculnya
kanibalisme. Ikan yang sudah dilatih makan pada jam-jam tertentu, akan gelisah jika tidak diberi pakan pada jam tersebut. Akibatnya, sifat kanibalisme ikan yang
memiliki sifat agresivitas tinggi akan terpicu. Apalagi, jika dalam tempat pemeliharaan tidak terdapat pakan alternatif seperti pakan alami Amri, 2008.
Peningkatan kepadatan ikan tanpa disertai dengan peningkatan jumlah pakan yang
diberikan dan kualitas air yang terkontrol akan menyebabkan penurunan laju pertumbuhan ikan dan jika telah sampai pada batas tertentu maka pertumbuhan
akan terhenti sama sekali. Peningkatan produksi melalui peningkatan kepadatan hanya dapat dilakukan dengan intensifikasi yaitu pengelolaan pakan dan
lingkungan. Pada penelitian kepadatan tebar ikan patin siam dengan perlakuan 50,100, dan 150 ekorliter pada suatu sistem resirkulasi tertutup, didapatkan nilai
sintasan berturut-turut adalah 21,34 ; 19, 78 , dan 19,71 Ariyanto, et al. , 2008.
C. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan ukuran pada periode waktu tertentu atau
proses perubahan biomass atau jumlah individu pada periode waktu tertentu. Pertumbuhan terdiri dari pertumbuhan mutlak yaitu perubahan ukuran berat atau
panjang yang sebenarnya diantara dua umur atau dalam waktu satu tahun. Sedangkan pertumbuhan nisbi adalah presentase pertumbuhan pada tiap interval
waktu Effendi, 1997. Sebagian besar energi dari makanan digunakan untuk metabolisme basal pemeliharaan, sisanya untuk aktivitas, pertumbuhan, dan
reproduksi Fujaya, 2004. Menurut Zonneveld et al. , 1991 meningkatnya laju
11 konsumsi oksigen sejalan dengan meningkatnya laju metabolisme. Konversi
makanan dan laju pertumbuhan juga bergantung pada oksigen. Untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal, makanan ikan harus mengandung gizi yang cukup.
Menurut Sularto et al. , 2007, kelebihan patin pasupati adalah memiliki daging
putih. Berdasarkan hasil penelitian, laju pertumbuhan relatif patin pasupati pada saat pembesaran di kolam selama 60 hari sebesar 3,05 sedangkan untuk jenis patin
siam dan jambal masing-masing sebesar 2,82 dan 2,87. Waktu yang diperlukan patin pasupati untuk mencapai ukuran panen 1 kg dari benih ukuran 2,5 inci
adalah 7 bulan dengan nilai FCR sebesar 1,5. Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ini dapat digolongkan menjadi dua bagian yang besar
yaitu faktor dalam dan luar. Faktor dalam umumnya adalah faktor yang sukar dikontrol, diantaranya adalah keturunan, sex, umur. Faktor luar yang utama
mempengaruhi pertumbuhan adalah makanan, parasit, penyakit, dan suhu perairan. Faktor-faktor kimia perairan dalam keadaan ekstrim, mempunyai
pengaruh hebat terhadap pertumbuhan, bahkan dapat menyebabkan fatal. Diantaranya adalah oksigen, karbondioksida, hidrogen sulfide, keasaman dan
alkalinitas, dimana pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap makanan Effendi, 1997. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor genetik, hormone dan
lingkungan. Faktor lingkungan yang paling penting adalah zat hara Fujaya, 2004.
12
D. Sintasan