Parameter yang Diamati METODE PENELITIAN

22 sipon akan diganti dengan air yang diambil dari sumber air atau tandon menggunakan selang air dan disaring menggunakan plankton net.

E. Parameter yang Diamati

Beberapa parameter yang diamati pada penelitian ini adalah : E.1 Pertambahan bobot mutlak Pertumbuhan bobot mutlak adalah selisih bobot total tubuh ikan pada akhir pemeliharaan dan awal pemeliharaan. Pertambahan bobot mutlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendi, 1997. Wm = Wt – W0 Keterangan : Wm : Pertambahan bobot mutlak gram Wt : Bobot rata-rata akhir gram Wo : Bobot rata-rata awal gram E.2 Pertambahan panjang mutlak Pertambahan panjang mutlak adalah selisih panjang total tubuh ikan pada akhir dan awal pemeliharaan. Pertambahan panjang mutlak ditentukan berdasarkan selisih panjang akhir Lt dengan panjang awal Lo pemeliharaan, dengan rumus Effendi, 1997. Lm = Lt – Lo 23 Keterangan : Lm : Pertambahan panjang mutlak cm Lt : Panjang rata-rata akhir cm Lo : Panjang rata-rata awal cm E.3 Laju pertumbuhan spesifik Penentuan laju pertumbuhan spesifik di hitung dengan menggunakan rumus Effendi 1997. a = w wt t - 1 ; E x 100 Keterangan : α : Laju pertumbuhan spesifik Wt : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t gram Wo : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 gram t : Waktu pemeliharaan hari Laju pertumbuhan diukur dengan melakukan sampling tiap 10 hari. Hasil sampling ikan ditimbang kemudian dihitung selisih berat minggu lalu dengan minggu sekarang. Bobot ikan yang didapat, akan digunakan dalam menentukan jumlah pemberian pakan selanjutnya. 24 E.4 Efisiensi Pemberian Pakan Efisiensi pemberian pakan menunjukkan seberapa banyak pakan yang dimanfaatkan oleh ikan dari total pakan yang diberikan. Efisiensi pakan dihitung dari mulai pemberian pakan berupa pellet. Efisiensi pemberian pakan dihitung menggunakan rumus Zonneveld et al. , 1991 dalam Irliyandi 2008 : EP = Wt + Wd – W0 x 100 F Keterangan : Ep = Efisiensi Pakan Wt = Biomassa ikan akhir gr W0 = Biomassa ikan awal gr Wd = Biomassa ikan mati gr F = Jumlah pakan yang diberikan gr E.5 Sintasan Sintasan atau tingkat kelangsungan hidup adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup dengan ikan pada awal pemeliharaan. Persamaan yang digunakan menurut Effendi 1997 adalah : SR = No Nt x 100 Keterangan : SR : Tingkat kelangsungan hidup Nt : Jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian ekor No : Jumlah ikan yang hidup pada awal penelitian ekor 25 Sintasan atau kelangsungan hidup dapat diketahui dengan melakukan pengamatan setiap hari, yaitu dengan mengamati jumlah ikan yang mati kemudian dicatat. Hasil yang diperoleh akan dihitung dengan menggunakan rumus sintasan. Penghitungan SR dilakukan pada akhir penelitian. E.6 Kualitas air Parameter kualitas air yang diamati adalah suhu, pH, DO, nitrat, dan amonia. Pengamatan amonia dan nitrat dilakukan di dalam laboratorium kualitas air dengan mengamati sampel tiap perlakuan dan dilakukan sebanyak satu kali selama satu minggu. Kualitas air diukur menggunakan alat Water Quality Cheker. Pengamatan kualitas air dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu selama pemeliharaan. Pengukuran kualitas air ini dilakukan pada pagi hari pukul 06.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 16.30 WIB.

F. Analisis Data