Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma No. 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS
Di
APOTEK KIMIA FARMA PELENGKAP No 6 RSU ZAINAL ABIDIN
Banda Aceh
Disusun oleh :
Noris Harfina, S. Farm 073202067
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
Lembar Pengesahan
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI KOMUNITAS
di
APOTEK KIMIA FARMA PELENGKAP No 6 RSU ZAINAL ABIDIN
Banda Aceh
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan
Disusun Oleh:
Noris Harfina, S. Farm 073202067 Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6
RSU Zainal Abidin Banda Aceh Pembimbing, Drs. Reswandi, Apt
Apoteker Kimia Farma Pelengkap No 6 Banda Aceh Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara Dekan,
Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 131 283 716
(3)
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuni-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma No. 6 Banda Aceh.
Praktek Kerja Profesi ini merupakan salah satu syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa tingkat apoteker di Fakultas farmasi USU Medan dalam menyelesaikan studinya
Pelaksanaan Praktek Kerja Profesi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besranya kepada :
1. Bapak Drs. Yostin Jazid, Apt. selaku Bisnis Manager Kimia Farma Banda Aceh, Bapak Drs. Reswandi, Apt. selaku Pembimbing dan Pimpinan Apotek Kimia Farma N0. 6 Banda Aceh.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dan para Pembantu Dekan beserta staf pengajar Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Wiryanto, MS, Apt. selaku koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan
4. Seluruh staf dan karyawan Apotek Kimia Farma No 6 banda Aceh atas bantuan dan kerja sama yang diberikan selama latihan kerja profesi
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis dengan balasan yang berlipat ganda.
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengaharapkan saran dan masukan yang berguna untuk menyempurnakan laporan ini. Penulis berharap Laporan
(4)
Praktek Kerja Profesi ini bermanfaat untuk menambah wawasan tertutama dalam bidang perapotekan.
Medan, Juni 2008 Penulis
(5)
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... iv
RINGKASAN ... vi
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Tujuan ...3
BAB II KIMIA FARMA...4
2.1 Sejarah Kimia Farma ...4
2.2 PT. Kimia Farma (persero) Tbk ...7
2.2.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution ...8
2.2.2 PT. Kimia Farma Apotek ...9
2.3 Visi dan Misi PT. Kimia Farma Apotek ...10
2.4 Sistem Manajemen PT. Kimia Farma Apotek ...11
2.5 Budaya Perusahaan PT. Kimia Farma ...11
BAB III Tinjauan Apotek Kimia Farma Pelengkap No. 6 RSUZA ...13
3.1 Sejarah Apotek Kimia Farma Nanggroe Aceh Darusalam ...13
(6)
3.3 Kepegawaian dan Struktur Kerja ...13
3.4 Gambaran Penataan Sediaan Farmasi dan Ruangan ...15
3.5 Pelayanan Kesehatan...15
3.5.1 Pelayanan Obat-obatan dengan Resep Dokter ...15
3.5.2 Pelayanan Obat Bius/Narkotika ...17
3.5.3 Pelayanan Alat Kesehatan...18
3.5.4 Pelayanan Obat Wajib Apotek ...18
3.5.5 Pelayanan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas...19
3.6 Rekanan Penyalur Obat ...19
BAB IV PEMBAHASAN...20
4.1 Lokasi...20
4.2 Pengadaan Perbekalan Farmasi...20
4.3 Kelengkapan Produk ...21
4.4 Pengaturan Rancangan ...22
4.5 Pelayanan ...22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...23
5.1 Kesimpulan ...23
5.2 Saran...23
DAFTAR PUSTAKA ...25
RESEP…...27
(7)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Apotek termasuk salah satu sarana kesehatan. Apotek, dalam menjalankan fungsinya bersifat dwifungsi yaitu fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Fungsi ekonomi menuntut agar apotek dapat memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan usaha sedangkan fungsi sosial adalah untuk pemerataan distribusi obat dan sebagai salah satu tempat pelayanan informasi obat kepada masyarakat. Dalam mengelola apotek dibutuhkan seorang apoteker pengelola apotek (APA) yang tidak hanya mampu dari segi teknis kefarmasian tapi harus mampu menguasai aspek manajemennya (Anief,2000).
Beberapa definisi apotek menurut perundang-undangan yang berlaku antara lain :
a. PP 25 tahun 1980, apotek adalah tempat pengabdian profesi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian dan tempat menyalurkan obat dan perbekalan farmasi kepada masyarakat.
b. Kepmenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002, apotek adalah tempat melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, yaitu obat, bahan obat, obat asli Indonesia/obat tradisional, alat kesehatan dan kosmetika
(8)
c. Kepmenkes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004, apotek adalah tempat tertentu tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
Pelayanan kefarmasian diapotek pada saat ini telah bergeser orientasinya, yang semula hanya berorientasi pada pelayanan produk (product oriented) menjadi pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien (patient oriented). Sebagai konsekuensi perubahan tersebut maka diperlukan seorang apoteker yang profesional. Dalam mengelola apotek, apoteker senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multi disipliner, serta kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang waktu, dan membantu memberikan pendidikan dan pengetahuan (depkes,2004)
Bentuk pelayanan yang dapat diberikan seorang apoteker kepada masyarakat di apotek adalah pelayanan obat dengan cara KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Dengan cara ini diharapkan masyarakat dapat memperoleh keterangan yang berkaitan dengan obat sehingga masyarakat mengerti dalam menggunakan obat yang baik dan tepat.
(9)
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan Praktek Kerja (PKP) ini untuk mendidik calon apoteker agar mampu memahami permasalahan apoteker dan mampu mengelola apotek secara professional sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kaidah-kaiah profesi yang berlaku
(10)
BAB II KIMIA FARMA 2.1 Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat di runut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas-bekas perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya dapat diubah menjadi Perseron Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada awal tahun 2003 PT. Kimia Farma (persero) membentuk dua anak perusahaan, yaitu PT. Kimia Farma Apotek (KFA) dan PT. Kimia Farma Trading & Distribution (Pedagang besar Farmasi) (http://www.kimiafarma.co.id)
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
A. Tujuan Perusahaan
Terwujudnya PT. Kimia Farma sebagai salah satu pimpinan pasar (market leader) di bidang farmasi yang menghasilkan produk-produk yang berupa sediaan farmasi, alat-alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan yang memiliki keunggulan komparatif yang dapat memuaskan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants)
(11)
masyarakat pengguna dalam arti yang luas melalui proses pertukaran, serta sebagai perusahaan yang tangguh dan mandiri dalam rangka memberikan sumbangan bagi pembangunan kesehatan, pembangunan nasional dan penerimaan negara.
B. Arah Perusahaan
Arah perusahaan yang akan dituju adalah terwujudnya : “Perusahaan Farmasi yang terkemuka di Indonesia (market leader) dan mempunyai peranan besar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan secara luas”. Dalam menentukan arah perusahaan juga diperhatikan kebijaksanaan umum jangka panjang perusahaan yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam melaksanakan usaha,yaitu :
- Mengutamakan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diminati masyarakat luas
- Mempertimbangkan asas pemerataan dan keterjangkauan - Memperhatikan pinsip-prinsip ekonomi
C. Bidang Industri dan Bidang Usaha
Salah satu pilar utama industri farmasi adalah kemampuan menguasai dan memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan kemajuan dalam dunia kedokteran dan kefarmasian. Untuk menumbuhkembangkan kemampuan penguasaan dan kemanfaatan IPTEK, PT. Kimia Farma membangun fasilitas Riset dan Teknologi (RISTEK) yang telah diresmikan oleh Bapak Menteri Kesehatan RI pada tanggal 19 Juli 1991 di Bandung
(12)
PT. Kimia Farma sampai saat ini didukung oleh 5 unit pabrik farmasi yang tersebar di kota-kota : Jakarta, Bandung, Semarang, Mojokerto dan Tanjung Morawa Medan.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet salut, kapsul, granul, sirup kering, suspense, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya, rifampisin, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirop, serbuk dan produk kontrasepsi Pil Keluarga Berencana.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada produksi minyak jarak, minyak nabati dan kosmetika (bedak).
Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit memproduksi yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat tambah darah dan kapsul lunak “yodiol” yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plan Watudakon juga mempunyai fasilitas produksi formulasi seperti tablet, tablet salut gula, kapsul lunak, salep, sirop dan cairan obat luar/dalam.
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang dihasilkan meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep, dan cairan obat luar/dalam. (http://wapedia.mobi/id/kimiafarma) Dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT. Kimia Farma memiliki unit-unit usaha dibidang poduksi bahan baku (manufaktur) maupun obat jadi (formulasi) dan unit
(13)
usaha pelayanan distribusi farmasi, baik Pedagang Besar Farmasi maupun perapotekan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Unit usaha produksi terdiri dari: beberapa Plant yang meliputi Plant Jakarta, Plant Bandung, Plant Tanjung Morawa Medan, Plant Semarang dan Plant Mojokerto.
D. Bidang Pemasaran
Dalam upaya penyebaran, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan sebagai penjabaran dan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), PT. Kimia Farma sampai saat ini memiliki 41 Pedagang Besar Farmasi dan sekitar 340 apotek yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan terwujudnya penyebaran dan pemerataan obat-obatan baik untuk sektor swasta maupun pemerintahan (http://www.kimiafarmaapotek.co.id)
2.2 PT. Kimia Farma (persero) Tbk.
PT. Kimia Farma (persero) Tbk memiliki beberapa bidang kegiatan, yaitu bidang indusri dan bidang pemasaran. Bidang industri dilakukan oleh PT. Kimia farma Holding, sedangkan bidang pemasaran dilakukan oleh dua anak perusahaan yaitu PT. Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading and Distribution (PT. Kimia Farma PBF)
(14)
2.2.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution (Pedagang Besar Farmasi)
PT. Kimia Farma Trading & Distribution dibentuk 4 januari 2003 dengan jalur usaha distribusi obat dan alat kesehatan, sebagai anak perusahaan dari PT. Kimia Farma (persero) Tbk. PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) sebelumnya merupakan divisi yang bergerak dibidang perdagangan dan distribusi. Oleh Karena itu pengalamannya bukan baru satu tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma (persero) Tbk sendiri. Hampir sepanjang sejarahnya sejak sebagai Divisi PBF, perusahaan lebih menonjol dalam bidang perdagangan, terlihat dari data tahun ke tahun, komposisi penjualan pada institusi baik melalui tender atau langsung, lebih dominan dari pada penjualan regular, yang mencerminkan kepada bisnis distribusi.
Disamping itu dimasa yang lalu, divisi/SBU PBF ini terfokus lebih banyak menyalurkan atau menjadi agen dari produk induk, yaitu produk Kimia Farma sebagai satu-satunya principal. Setelah lahir menjadi anak perusahaan, serta melihat kondisi kedepan perusahaan telah bertekad merubah visi tidak hanya menyalurkan produk-produk principal lain. Oleh karena itu perusahaan telah merubah visinya akan menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi principal. Visi ini mengandung arti kedepan perusahaan akan lebih focus kepada penjualan regular, tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan menjadi perusahaan distribusi multi principal.
1. Jasa pelayanan distribusi produk principal Kimia Farma dan principal non Kimia Farma terdiri dari : Consumer Healt Product (OTC Chemical, OTC Herbal, Kosmetik, Body Care, Food Suplemen); Ethical; Generic; Lisensi; Narkotika; Kontrasepsi; Bahan Baku; Alat Kesehatan; Consumer Goods.
(15)
2. Jasa Perdagangan atau Trading.
PT. Kimia Farma Trading & Distribution memiliki 41 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan, baik diproduksi sendiri maupun diproduksi pihak ketiga. Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas gudang yang besar dan peralatan yang efisien serta transportasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang keseluruh Indonesia.
2.2.2 PT. Kimia Farma Apotek
PT. Kimia Farma Apotek dibentuk pada 4 Januari 2003 dengan jalur usaha farmasi. PT. Kimia Farma Apotek mengelola sekitar 340 apotek yang tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar di bidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.
Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dengan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optic dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.
Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya
(16)
meningkatkan konstribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
Tabel 1. Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia
No. Provinsi No. Provinsi
1. Bali 16. Kepulauan Bangka Belitung
2. Banten 17. Lampung
3. Bengkulu 18. Maluku
4. DIY 19. Maluku Utara
5. DKI 20. Nanggroe Aceh Darussalam
6. Gorontalo 21. NTB
7. Irian Jaya 22. NTT
8. Jambi 23. Riau
9. Jawa Barat 24. Sulawesi Selatan
10. Jawa Tengah 25. Sulawesi Tengah
11. Jawa Timur 26. Sulawesi Tenggara
12. Kalimantan Selatan 27. Sulawesi Utara
13. Kalimantan Tengah 28. Sumatera Barat
14. Kalimantan Timur 29. Sumatera Selatan
15. Kalimantan Barat 30. Sumatera Utara
2.3 Visi dan Misi PT. Kimia Farma Apotek
Visi Kimia Farma adalah menjadikan apotek pilihan utama masyarakat (top of mind) di Indonesia.
Misi PT. Kimia Farma adalah :
- Memberikan jasa pelayanan prima atas ritel farmasi dan jasa terkait serta memberikan solusi jasa layanan kefarmasian bagi pelanggan
- Meningkatkan nilai perusahaan untuk pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan berdasarkan prinsip Good Coorporate Governance
(17)
- Mengembangkan kompetisi dan komitmen sumber daya manusia yang lebih professional untuk meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan (http://www.kimiafarma.co.id)
2.4 Sistem Manajemen PT. Kimia Farma Apotek
Sistem Manajemen PT. Kimia Farma Apotek terdiri dari Direktur Utama, Direktur Pengembangan dan Direktur Operasional. (http://www.kimiafarmaapotek.co.id)
PT. Kimia Farma Apotek menggunakan sistem grouping. Dimana dengan sistem ini apotek Kimia Farma ada yang berfungsi sebagai Apotek Unit Bisnis dan ada yang berfungsi sebagai Apotek Pelayanan (APP). Meskipun demikian posisi Apotek Unit Bisnis dan APP hanya fungsinya saja, Apotek Unit Bisnis selain berfungsi sebagai pelayanan/penjualan, juga melakukan kegiatan pembelian/pengadaan barang serta pencatatan administrasi dan keuangan, sedangkan di APP hanya murni melakukan kegiatan pelayanan saja.
2.5 Budaya Perusahaan PT. Kimia Farma
Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama : 1. Profesionalisme
Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli dalam mengamati dan memanfaatkan peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan secara profesionalisme dalam melaksanakan tugas menjadi komitmen untuk mencapai hasil tersebut.
(18)
2. Integritas
Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan nilai spiritual yang mempunyai kepercayaan, menekankan integritas sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.
3. Kerja Sama
Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh untuk mencapai sukses.
(19)
BAB III
TINJAUAN APOTEK KIMIA FARMA PELENGKAP NO 6 RUMAH SAKIT UMUM ZAINAL ABIDIN
3.1 Sejarah Apotek Kimia Farma Nanggroe Aceh Darusalam
Apotek Kimia Farma yang tersebar di wilayah Nanggroe Aceh Darusalam berjumlah 8 apotek yang semuanya berada dalam lingkup Unit Bisnis Aceh. Adapun kedelapan apotek tersebut terdapat di kota Langsa sebanyak 1 apotek, Lhokseumawe 2 apotek, Bireun 1 apotek dan Banda aceh terdapat 4 apotek.
3.2 Sejarah Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin
Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh diresmikan pada tanggal 9 Februari 1994 dan berada dalam lingkup Unit Bisnis Aceh, dibawah pimpinan Drs. Yostin Yazid, Apt dan dikelola oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek
3.3 Kepegawaian dan Struktur Kerja
Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin merupakan bagian dari PT. Kimia Farma Tbk, yang merupakan salah satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di Indonesia. Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin dikelola oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek yang dibantu oleh 14 orang
(20)
karyawan dan karyawati yang terdiri dari 11 orang asisten apoteker dan 3 orang juru resep.
Setiap karyawan di Apotek Kimia Farma mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan bersama, untuk itu kedisiplinan sangat diperlukan demi terlaksananya tugas dan tanggung jawab masing-masing
1. Struktur Organisasi
Pimpinan / Apoteker
Bagian Penjualan / Asisten Apoteker Bagian Pengadaan
/ Asisten apoteker Bagian Gudang
2. Shift
Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin merupakan salah satu apotek yang melayani resep selama 24 jam, oleh karena itu untuk menciptakan kedisiplinan kerja dan kerja sama yang baik antara karyawan dan karyawati perlu diadakan pembagian shift kerja.
Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin membagi jam kerja kedalam 3 shift yaitu pagi, sore dan malam hari
- Shift pagi, pukul 08.00 s/d 15.00 - Shift sore, pukul 15.00 s/d 21.00 - Shift malam, pukul 21.00 s/d 08.00
(21)
3.4 Gambaran Penataan Sediaan Farmasi dan Ruangan
1. Penataan Sediaan Farmasi
Penataan sediaan farmasi yang terdapat di Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin di tata rapi dalam beberapa lemari, di susun secara alphabet dengan menggunakan system FIFO (First In First Out) atau barang pertama masuk dikeluarkan terlebih dahulu untuk mencegah kadaluarsa.
- Sediaan tablet dan kapsul disimpan dalam rak tersendiri di ruang peracikan - Untuk obat-obat bebas disimpan di rak luar ruang peracikan
- Injeksi, salep, sirop dan sediaan lainnya juga disimpan di rak tersendiri sesuai dengan jenis sediaan masing-masing obat
- Golongan obat psikotropika dan narkotika disimpan dalam lemari khusus dan terkunci terpisah dari obat-obat lain
2. Penataan Ruang
Bangunan Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin terdiri dari beberapa ruangan seperti ruang racik, ruang penyimpanan stock obat, ruang apoteker pengelola apotek, ruangan administrasi, satu kamar mandi dan satu mushalla.
3.5 Pelayanan Kesehatan
3.5.1 Pelayanan Obat-obatan dengan Resep Dokter
Pelayanan resep dokter di Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin dilakukan secara tunai dan kredit. Untuk resep kredit dilakukan pada pasien
(22)
yang telah memiliki perjanjian pada pihak apotek seperti PLN, Telkom, Koran Harian Serambi Indonesia, Bazis, Askes dan Askeskin.
Prosedur pelayanan resep tunai dan penyerahan obat dilakukan dengan cara : bila ada resep yang diterima, resep tersebut akan dilihat dan dipastikan ketersediaan obat yang tertulis pada resep tersebut lalu dihargai dan diberitahukan kepada pasien, bila pasien setuju resep tersebut akan diberi nomor dan dikerjakan diruang peracikan.
Secara terperinci 5 prosedur pelayanan resep tunai di apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin adalah sebagai berikut :
a. Penerimaan resesp
• Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep (tunai dan kredit) - Nama, alamat, nomor SIP dan tanda tangan/paraf dokter penulis resep - Nama obat, dosis, jumlah dan aturan pemakaian
- Nama pasien, umur, alamat dan nomor telepon • Penetapan harga
• Pemberian nomor resep b. Perjanjian dan pembayaran
• Pengambilan obat semua/sebagian
• Ada/tidak penggantian obat atas persetujuan dokter/pasien • Pembayaran tunai/kredit
(23)
• Pembuatan kuitansi dan salinan resep c. Peracikan
• Penyiapan etiket/penandaan obat dan kemasan
• Peracikan obat (hitung dosis, timbang, campur, kemas) • Penyiapan hasil akhir peracikan
d. Pemeriksaan Akhir
• Kesesuaian hasil peracikan dengan resep • Kesesuaian salinan resep dengan aslinya • Kebenaran kuitansi
e. Penyerahan obat dan pemberian informasi
• Nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai • Cara penyimpanan
• Efek samping yang mungkin terjadi
3.5.2 Pelayanan Obat Bius / Narkotika
Narkotika dan psikotropika merupakan obat-obatan yang dapat menimbulkan ketergantungan, oleh karena dalam peredarannya mendapat pengawasan dari pemerintah sehingga tidak disalahgunakan.
Saat ini PT. Kimia Farma dipercayai dan diberi izin untuk memproduksi narkotikan dan psikotropika yang akan digunakan dalam pengobatan di Indonesia. Pendistribusian narkotika dan psikotropika dapat dilakukan oleh semua apotek, tentunya dengan menggunakan resep dokter. Untuk resep obat narkotika dan
(24)
psikotropika hanya dapat diambil sekali kecuali apabila ada anjuran dokter untuk mengulang pengambilan obat tersebut.
Untuk resep yang mengandung narkotika, petugas apotek harus memeriksa bahwa alamat pasien tertera dengan jelas dan lengkap. Di apotek ini penandaan dengan garis merah pada resep yang mengandug narkotika tidak dilakukan segera setelah resep diterima tetapi pada saat merekap ulang resep ketika resep akan disusun dan disimpan. Resep yang mengandung narkotika dipisahkan dari resep-resep lain.
3.5.3 Pelayanan Alat Kesehatan
Pendistribusian alat kesehatan seperti perban, kasa steril, plaster dan lainnya dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh bagian pelayanan sedangkan alat kesehatan yang diberikan dengan resep dokter seperti jarum suntik dan spuit, infuse set, abbocath dan lainnya dipersiapkan diruang peracikan.
3.5.4 Pelayanan Obat Wajib Apotek
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 347/MENKES/VII/1990. Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada pasien diapotek tanpa resep dokter.
Dalam melayani pasien yang memerlukan obat ini apotek diwajibkan : - Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat kepada pasien
- Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan
- Memberi informasi mengenai dosis dan aturan pakai, kontradiksi dan efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien
(25)
3.5.5 Pelayanan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas
Obat bebas dan bebas terbatas dapat dilayani tanpa menggunakan resep dokter. Obat bebas ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam, sedangkan obat bebas terbatas ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam. Obat bebas terbatas diletakkan dilemari dalam ruang peracikan sedangkan obat bebas ada yang diletakkan diruang pelayanan dan ada pula yang diletakkan diruang peracikan.
3.6 Rekanan Penyalur Obat
Pengadaan sediaan farmasi di apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin dilakukan melalui apotek Bisnis Manager oleh beberapa Pedagang Besar Farmasi (PBF) antara lain :
- PBF Kimia Farma - PBF Bina San Prima
- PBF Anugrah Pharmindo Lestari - PBF Indofarma
- PBF Rajawali
- PBF Millenium Pharmacon Inti - PBF Pintoe Aceh
- PBF Enceval
- PBF Ladang Mitabu - PBF Kebayoran - PBF Dos Ni Roha
(26)
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Lokasi
Apotek Kimia Farma yang tersebar di wilayah Nanggroe Aceh Darusalam berjumlah 8 apotek yang semuanya berada dalam lingkup Unit Bisnis Aceh. Adapun kedelapan apotek tersebut terdapat di kota Langsa sebanyak 1 apotek, Lhokseumawe 2 apotek, Bireun 1 apotek dan Banda Aceh terdapat 4 apotek.
Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh diresmikan pada tanggal 9 Februari 1994 berlokasi di jalan T. Nyak Arief no 108 dan berada dalam lingkungan RSU Zainal Abidin Banda Aceh . Saat ini apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin dikelola oleh seorang Manager Pelayanan sekaligus seorang apoteker pengelola apotek dan dibantu oleh beberapa karyawan yang terdiri dari Asisten Apoteker (AA) dan non AA.
4.2 Pengadaan Perbekalan Farmasi
Secara umum komoditi di Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin dapat berupa obat, bahan obat, alat kesehatan, obat tradisional dan kosmetik. Pembelian perbekalan farmasi didasarkan atas kebutuhan penjualan melalui resep dan penjualan bebas. Pembelian harus direncanakan dengan baik untuk mencegah terjadinya kekosongan ataupun penumpukan barang sehingga perputaran barang tidak mengalami hambatan.
(27)
Semua pertimbangan untuk pembelian harus ditujukan kepada tercapainya pengendalian persediaan barang yaitu terpenuhinya permintaan konsumen dan tidak terjadi kelebihan persediaan.
Pengadaan perbekalan farmasi khususnya perencanaan dilakukan oleh Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin, sedangkan pembelian dilakukan oleh bagian pembelian Unit Bisnis. Jumlah barang yang akan dibeli disusun berdasarkan pareto penjualan, jumlah barang yang habis atau jumlah stok yang tinggal sedikit. Barang yang akan dipesan dicatat dalam buku defecta.
Pemesanan barang dilakukan dengan mengantar langsung Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) ke bagian pembelian Unit Bisnis atau melelui telepon bila terjadi pembelian mendesak. Pemesanan ini dilakukan setiap hari kerja.
Pembelian dilakukan oleh bagian pengadaan Unit Bisnis menggunakan Surat Pemesanan (SP). Pelaksanaan pembelian dilakukan dengan cara menghubungi pemasok melalui salesman yang datang ke apotek dari masing-masing PBF. Pemasok barang-barang yang akan dibeli dipilih dengan mempertibangkan legalitas pemasok, kecepatan pelayanan/pengiriman barang, harga/potongan harga yang diberikan dan kondisi pembayaran yang ditawarkan.
4.3 Kelengkapan Produk
Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi semua kebutuhan pasien, jika ada kekurangan maka apotek akan melakukan permintaan antar sesama apotek Kimia Farma di Banda Aceh.
(28)
4.4 Pengaturan Rancangan
Pengaturan penyajian/pemajangan barang (store lay out) sangat penting dalam memaksimalkan penjualan dan mempertahankan profit dengan selalu mempertimbangkan kenyamanan pelanggan. Hal ini penting adalah bagaimana mempresentasikan sebanyak mungkin barang kepada pelanggan.
Pengaturan rancangan lay out di Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin sudah cukup baik, namun untuk produk OTC (over the counter) penantaannnya masih kurang baik, karena masih ada sebagian kecil produk OTC berada di tempat ethical counter
Penyusunan barang pajangan di apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin menggunakan prinsip FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out)
4.5 Pelayanan
Pembeli adalah raja sehingga tidak boleh dikecewakan karena pelayanan yang kurang cepat, kurang ramah, kurang tepat dan sebagainya. Pelanggan harus puas sehingga mereka akan kembali ke apotek lain waktu, dan akan merekomendasikan apotek tersebut kepada teman atau keluarganya.
Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin juga memberikan pelayanan khusus kepada konsumen yang tidak mendapatkan obat yang dibutuhkannya secara langsung. Untuk kondisi seperti ini maka petugas apotek dapat lansung menghubungi apotek Kimia Farma yang lain untuk mendapatkan obat tersebut secepatnya pada pasien. Pelayanan ini memberikan hasil yang baik
(29)
pelanggan akan tetap datang untuk membeli perbekalan farmasi di apotek ini, sehingga pendapatan akan meningkat dan image apotek yang mengutamakan kepuasan pelanggan akan tercipta.
(30)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
1. Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin berada dalam lingkungan RSU Zainal Abidin
2. Peran apoteker pengelola apotek (APA) di Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin telah terlaksana secara baik, baik dalam mengkoordinasi para karyawan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di apotek maupun dalam memberikan informasi mengenai obat yang diperlukan oleh pasien sehingga pasien dapat menggunakan obat secara tepat, aman dan rasional
3. Sistem perbekalan farmasi disusun berdasarkan abjad dan bentuk sediaan, sedangkan pengeluaran menggunakan prinsip FIFO dan FEFO
5.2 Saran
1. Sebaiknya Apotek Kimia Farma Pelengkap No 6 RSU Zainal Abidin menyediakan ruang khusus untuk tempat konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pasien.
2. Sebaiknya diruang tunggu disediakan papan pelayanan informasi yang berguna bagi konsumen untuk mengetahui informasi mengenai sediaan obat, cara penggunaan obat dan berita terbaru mengenai obat-obatan sekaligus menjadi daya tarik tersendiri bagi apotek
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Anief, moh (2000). Ilmu Meracik Obat. Cetikan ketiga. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Depkes RI Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1985 Tentang Apotek.
ISO (2007). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Vol. 42. PT AKA. Jakarta MIMS (2007). Petunjuk Kosultasi. PT Info Master. Jakarta
Tan Hoan Tjay dan rahara Kirana. (2002). Obat-Obat Penting. PT Elex Media Komputindo. Jakarta
http://wapedia.mobi/id/kimiafarma http://www.kimiafarmaapotek.co.id
http://www.kftd.biz
(32)
KOMUNIKASI INFORMASI EDUKATIF
(KIE)
(33)
Resep I
R/ Erysanbe 500 No X ∫ 3 dd 1
R/ Paratusin No. X ∫ 3 dd 1
R/ Becom C No. X ∫ 1 dd 1
Pro : Rahmad (21 tahun)
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami influenza, demam disertai batuk.
2. Three Prime Question
• Penjelasan dokter tentang obat : Erysanbe digunakan sebagai antibiotika, paratusin digunakan untuk mengobati influenza, demam dan batuk dan Becom C sebagai multivitamin untuk masa penyembuhan
• Penjelasan dokter tentang cara pakai :
(34)
3. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Erysanbe® (Sanbe)
Erytromycin 500mg K Antibiotika
2. Paratusin® (Prafa)
Paracetamol 50 mg, noskapin 10mg, gliseril guaiakolat 50mg, ctm 2mg, fenilpropanolamin 15mg
T Flu dengan gejala
demam, sakit kepala, pilek, bersin dan batuk
3. Becom C®
(Sanbe)
Vit B1 15mg, vit B2 25mg, vit B6 10mg, vit B12 5mcg, vit C 500mg, nicotinamide 100mg, ca
pantothenate 20mg
Enervon C® (Medifarma)
T Vitamin untuk
masa
pertumbuhan dan masa
penyembuhan, defisiensi vit B komplek & vit C.
4. Pelayanan Informasi
a. Erysanbe
1) Khasiat : Antibiotika
2) Bentuk sediaan : Kaplet salut selaput
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari 1 kaplet sesudah makan
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan : • Obat diminum 3 kali sehari
• Jangan hentikan pemakaian obat sebelum habis meskipun sudah
merasa sembuh
(35)
• Simpan obat di tempat sejuk dan kering • Sebaiknya obat dikonsumsi setelah makan b. Paratusin
1) Khasiat : Untuk pengobatan influenza yang disertai
demam dan batuk
2) Bentuk sediaan : Tablet
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari 1 tablet
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan : • Obat diminum 3 kali sehari • Obat digunakan setelah makan
• Pemakaian dapat dihentikan jika sakit telah sembuh • Jika timbul rasa kantuk janganlah mengendarai kendaraan • Obat disimpan ditempat yang sejuk dan terlindung cahaya c. Becom C
1) Khasiat : Multivitamin pada masa penyembuhan
2) Bentuk sediaan : Kaplet salut selaput
3) Cara Pemakaian : 1 x sehari 1 kaplet
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan : • Obat diminum 1 kali sehari • Obat digunakan setelah makan
(36)
Resep II
R/ Cendo Lyteers Eye drops fls I ∫ 3 dd gtt I
R/ Berry Vision No X
∫ 1 dd tab I
Pro : Marjuniati (20 tahun)
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, maka dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami iritasi dan kekeringan pada mata.
2. Three Prime Question
• Penjelasan dokter tentang obat : cendo lyteers digunakan sebagai pengganti air mata atau sebagai air mata buatan untuk mata yang kering dan berry vision sebagai vitamin untuk memelihara kesehatan mata
• Penjelasan dokter tentang cara pakai :
(37)
-3. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Cendo Lyteers® (Cendo) Na-klorida 8,64mg, kalium klorida 1,32mg
B Melunakkan atau
melincinkan atau sebagai pengganti air mata (air mata buatan) untuk mata yang kering 2. Berry Vision®
(Sanbe Farma)
Ekstrak kering bilberry 80mg, retinol 1,600UI, vit E 40mg, beta karoten 5mg
Matovit® (Soho) B Vitamin untuk
membantu memelihara kesehatan mata
4. Pelayanan Informasi
• Cendo Lyteers
1. Khasiat : Sebagai pengganti air mata untuk mata yang
kering
2. Bentuk sediaan : Tetes mata
3. Cara Pemakaian : 3 x sehari 1 tetes
4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Cuci tangan dahulu sebelum menggunakan obat
• Jangan digunakan bila warnanya telah berubah menjadi keruh • Hanya boleh digunakan selama 1 bulan setalah tutup botol dibuka
(38)
• Simpan di tempat kering dan sejuk • Jauhkan dari jangkauan anak-anak • Berry Vision
1. Khasiat : Vitamin untuk memelihara kesehatan mata
2. Bentuk sediaan : Tablet
3. Cara Pemakaian : 1 x sehari 1 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Obat diminum 1 kali sehari
(39)
Resep III
R/ Ambroxol fls I ∫ 3 dd C II
Pro : Kamariah (48 thn)
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita batuk berdahak dan disertai sesak nafas.
2. Three Prime Question
• Penjelasan dokter tentang obat : -• Penjelasan dokter tenteng cara pakai :
-• Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat :
-3. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Ambroxol® (Sanbe)
Ambroxol Mucopect ®
(Boehringer)
K Penyakit saluran
nafas dengan secret berlebih, asma bronchial
4. Pelayanan Informasi
a. Ambroxol
1) Khasiat : peyakit saluran nafas yang disertai sekret, asma bronkial
(40)
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari 2 sendok makan 4) Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Kocok dahulu sebelum diminum
• Hindari makan berminyak dan istirahat yang cukup
• Minumlah obat secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter • Simpanlah obat sitempat yang sejuk dan kering
(41)
Resep IV
R/ Erytromisin syr I ∫ 3 dd cth ½ (habiskan)
R/ Comtusi syr I
∫ 3 dd cth ½ R/ Alco plus syr I
∫ 3 dd cth ¼ (1,25 cc) Pro : Nur Afifah (2,5 thn)
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita batuk disertai flu
2. Three Prime Question
• Penjelasan dokter tentang obat : -• Penjelasan dokter tentang cara pakai :
(42)
-3. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Erytromisin® (Kimia farma) Erytromicin 200mg/5ml sirup Erysanbe® (Sanbe) K Antibiotika
2. Comtusi ® (Combiphar)
Tiap 5 ml sirup : Oksomemazin 1,65mg, gliseril guaikolat 33,3 mg
Toplexil® (Aventis)
K Batuk produktif
dan non
produktif, batuk disebabkan oleh alergi
3. Alco Plus® (Interbat)
Pseudoephedrine HCL 30 mg, brompheniramina maleat 2mg K Menghilanngkan bersin-bersin dan hidung tersumbat karena flu.
4. Pelayanan Informasi
a. Erytromisin
1) Khasiat : Antibiotika
2) Bentuk sediaan : Sirup
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari ½ cth
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan : • Kocok dahulu sebelum diminum
• Minumlah obat ini secara teratur sesuai dengan resep dokter
• Jangan hentikan pemakaian obat sebelum habis walaupun telah merasa sembuh
(43)
b. Comtusi
1) Khasiat : Batuk produktif dan non produktif, batuk
karena alergi
2) Bentuk sediaan : Sirup
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari ½ cth
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan : • Kocok dahulu sebelum diminum
• Obat diminum secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter • Hindari makanan berminyak dan banyak istirahat
• Obat disimpan di tempat yang sejuk dan kering • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
c. Alco Plus
1) Khasiat : Menghilangkan gejala bersin-bersin dan
hidung tersumbat karena flu
2) Bentuk sediaan : Sirup
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari ¼ cth (1,25 cc)
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan : • Kocok dahulu sebelum diminum • Obat ini dapat menyebabkan kantuk
(44)
Resep V
R/ Kalmoxillin tab No. XII ∫ 3 dd tab 1
R/ Kaflam No. X
∫ 3 dd tab 1
R/ Danalgin tab No. X ∫ 3 dd tab 1
Pro : Linda
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat yang ada pada resep, maka dapat disimpulkan bahwa pasien baru saja mencabut gigi (bedah gigi).
2. Three Prime Question
• Penjelasan dokter tentang obat : kalmoxilin digunakan sebagai antibiotic, kaflam untuk membantu mengurangi bengkak dan danalgin untuk menghilangkan nyeri
• Penjelasan dokter tentang cara pakai : masing-masing obat diminum 3x sehari 1 tablet
(45)
-3. Spesialite Obat Pada Resep
No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Kalmoxillin® (kalbe Farma) Amoxicillin 500mg Kimoxil® (Kimia Farma) Amoxan® (Sanbe) K Antibiotika
2. Kaflam® (Kalbe Farma)
Kalium
diclofenac 50mg
Cataflam ® (novartis)
K Anti Inflamasi
3. Danalgin® (Kalbe Farma) Metamphyron 500mg, diazepam 2mg Analsik® (Sanbe)
K Meringankan rasa
sakit sedang sampai berat mis sakit pasca operasi (analgetika)
4. Pelayanan Informasi
a. Kalmoxillin
1) Khasiat : Antibiotika
2) Bentuk sediaan : Tablet
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari 1 tablet
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan :
(46)
• Jangan hentikan pemakaian obat sebelum habis walaupun telah merasa sembuh
b. Kadang obat ini akan menyebabkan diare, rasa mual dan gatal-gatal, bila berkepanjangan segera konsultasi ke dokter
c. Simpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya d. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
b. Kaflam
1) Khasiat : Sebagai anti inflamasi
2) Bentuk sediaan : Tablet
3) Cara Pemakaian : 3 x sehari 1 tablet
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Obat harus diminum sesuai dengan petunjuk dokter
• Jika bengkak sudah hilang penggunaan obat dapat dihentikan • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
• Obat disimpan di tempat sejuk dan terlindung cahaya
c. Danalgin
1) Khasiat : Sebagai analgetika
2) Bentuk sediaan : Tablet
(47)
4) Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Obat harus diminum sesuai dengan petunjuk dokter
• Jika rasa sakit telah hilang penggunaan obat dapat dihentikan • Obat ini tidak dapat diulang tanpa resep dokter
• Jauhkan dari jangkauan anak-anak
(48)
B. SWAMEDIKASI Kasus I
Seorang remaja putri mengeluhkan perih dalam rongga mulut dan pinggiran lidah. Berdasarkan keluhan tersebut diduga pasien terkena sariawan, maka obat yang diberikan adalah betadine gargle®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Betadine Gargle® (Mahakam)
Povidon Iodida 1% larutan
Forinfec Gargle® (Lapi)
T Antiseptika mulut
2. Pelayanan Informasi
1. Kegunaan : Infeksi rongga mulut, sariawan, bau mulut dan nafas tidak segar
d. Bentuk sediaan : Larutan
e. Cara pemakaian : kumur 30 detik, ulangi tiap 3-4jam f. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Obat langsung dikumur, jangan ditelan
(49)
Kasus II
Seorang Bapak mengalami batuk berdahak. Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang dianjurkan adalah Bisolvon Elixir® sirup.
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Bisolvon® (Boehringer)
Tiap 5ml elixir : Bromheksina-HCL 4mg
Mucohexin® (Sanbe farma)
T Meredeakan batuk berdahak
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Meredakan batuk berdahak
b. Bentuk sediaan : Sirup
c. Cara pemakaian : 3 kali sehari 1 sendok makan d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Obat diminum sesudah makan
• Bila setelah 3 hari gejala batuk tidak berkurang, segera hubungi dokter • Perbanyak minum air hangat
• Simpan obat ditempat sejuk, terlindung dari cahaya
(50)
Kasus III
Seorang pemuda mengeluhkan nyeri, bengkak dan memar pada betisnya ketika bermain bola. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Thrombophob® gel
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Thrombophob® (Tunggal Idaman)
Tiap 100g gel : Heparin Sodium 20.000 UI
T Mengobati
flebitis, memar dan bengkak atau cedera karena olah raga
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Mencegah pembekuan darah, menurunkan
ketegangan oto-otot pembuluh darah, menyembuhkan bengkak dan meredakan rasa nyeri
b. Bentuk sediaan : Gel
c. Cara pemakaian : 2 kali sehari, dioleskan tipis pada kulit (setiap 12 jam) d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Kulit sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu, sebelum obat dioleskan • Obat ini tidak boleh digunakan dengan cara menggosok atau memijat • Jika memar bertambah parah segera hubungi dokter
(51)
Kasus IV
Seorang remaja putri datang ke apotek dengan keluhan gatal-gatal pada sela-sela jari kaki. Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang dianjurkan Canesten®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Canesten ® (Bayer)
Klotrimazole 1%
Fungiderm® (Konimex)
T Pengobatan topical
dari candidiasis
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Dermatomikosis yang disebabkan oleh jamur b. Bentuk sediaan : Krem
c. Cara pemakaian : Oleskan tipis pada daerah kulit yang sakit, 2-3 kali sehari d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Sebaiknya kulit dibersihkan terlebih dahulu sebelum obat dioleskan • Hindari kontak dengan mata
(52)
Kasus V
Seorang ibu mengeluhkan anaknya yang sedang mengalami demam dan sakit kepala. Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan Panadol® sirup
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Panadol® (Sterling)
Tiap 5ml sirup : Paracetamol 160mg
Sanmol® (Sanbe Farma)
B Analgetik, antipiretik
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Untuk meringankan rasa sakit dan menurunkan
demam b. Bentuk sediaan : sirup
c. Cara pemakaian : 3 x sehari 1 sendok teh d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Kocok terlebih dahulu • Obat diminum setelah makan
• Jika sakit sudah hilang penggunaan obat dapat dihentikan
(53)
Kasus VI
Seorang Bapak datang ke apotek, yang ingin membeli vitamin untuk pertumbuhan anaknya yang berumur 6 tahun, maka obat yang diberikan adalah Scott’s Emulsion®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Scott’s Emulsion® (Glaxo)
Tiap 15 ml : minyak ikan 2,94g,
ca-hypophosphite 144mg, na-hypophosphite 72mg
B Vitamin masa
pertumbuhan pada anak, membantu membentuk ketahanan tubuh, mencegah kekurangan vit A & D
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Vitamin untuk masa pertumbuhan anak, ketahanan tubuh dan mencegah kekurangan vit A & D
b. Bentuk sediaan : Emulsi
c. Cara pemakaian : 1 x sehari 1 sendok teh d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Kocok obat terlebih dahulu sebelum di minum
• Biasakan anak dengan pola hidup sehat (makan dan istirahat teratur) • Simpan obat di tempat yang kering dan terlindung dari cahaya
(54)
Kasus VII
Seorang remaja pria datang ke apotek dengan keluhan mata merah, terasa gatal dan perih setelah mengendarai sepeda motor. Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan adalah INSTO®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Insto® (Sterling)
Tetrahydrozolin HCL 0,05%
Benzalkonium 0,01%
B Mengatasi kemerahan dan rasa perih di mata yang disebabkan oleh iritasi ringan karena debu, asap, angin dan setelah berenang
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Mengatasi kemerahan dan rasa perih di mata yang
disebabkan oleh iritasi ringan karena debu, asap, angin dan setelah berenang
b. Bentuk sediaan : Tetes mata
c. Cara pemakaian : 3 x sehari 2 tetes pada mata yang sakit d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
(55)
• Untuk mencegah kontaminasi, jagalah agar ujung botol tidak kena dengan tangan, atau benda-benda lain. Tutup kembali botol dengan rapat setelah digunakan
• Jangan dipergunakan lebih dari 30 hari setelah tutup botol di buka • Simpan di tempat sejuk dan jauhkan dari jangkauan anak-anak
(56)
Kasus VIII
Seorang Ibu datang ke apotek dengan keluhan flu, bersin-bersin dan demam, berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan Neozep Forte®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Neozep Forte ® (Medifarma) Fenilpropilamina HCL 15mg, klorfeniramina maleat 2mg, asetaminofen 250mg, salisilamid 150mg
T Meringankan
gejala flu seperti demam,sakit kepala hidung tersumbat dan bersin-bersin
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat danbersin-bersin
b. Bentuk sediaan : Tablet
c. Cara pemakaian : 3 x serhari 1 tablet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Obat ini dapat menyebabkan kantuk • Diminum setelah makan
• Hentikan penggunaan obat bila sakit telah sembuh • Jika gejala flu tidak berkurang segera hubungi dokter • Simpan di tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya
(57)
Kasus IX
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan terdapat noda-noda hitam di wajahnya yang sukar hilang, maka diberikan Melanox®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Melanox ® (SDM Lab)
Hidroquinon Mediquin® (SDM
Lab)
B Hiperpigmentasi kulit
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Pengobatan hiperpigmentasi
b. Bentuk sediaan : Krim
c. Cara pemakaian : Dioleskan pada kulit 1 x sehari pada malam hari d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Bila timbul bercak-bercak merah, hentikan pemakaian dan hubungi dokter • Hindari kontak dengan mata
• Simpan pada tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
(58)
Kasus X
Seorang remaja putra datang dengan keluhan mata merasa lelah jika menggunakan computer terlalu lama. Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan adalah Berry Vision®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Berry Vision® (Boehringer-ingelheim)
Ekstrak kering
bilberry 80mg, retinol 1.600 UI, Vit E 40mg, beta karoten 5mg
Matovit® (Soho) B Vitamin untuk
memelihara kesehatan mata, membantu menghilangkan kelelahan mata
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : vitamin untuk memelihara kesehatan mata,
membantu menghilangkan kelelahan mata
b. Bentuk sediaan : tablet
c. Cara pemakaian : 1 x sehari 1 tablet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Kurangi penggunaan computer dalam waktu yang lama
• Pastikan penerangan yang cukup jika menggunakan computer atau pada saat membaca
(59)
(1)
Kasus VII
Seorang remaja pria datang ke apotek dengan keluhan mata merah, terasa gatal dan perih setelah mengendarai sepeda motor. Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan adalah INSTO®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Insto® (Sterling)
Tetrahydrozolin HCL 0,05%
Benzalkonium 0,01%
B Mengatasi kemerahan dan rasa perih di mata yang disebabkan oleh iritasi ringan karena debu, asap, angin dan setelah berenang
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Mengatasi kemerahan dan rasa perih di mata yang
disebabkan oleh iritasi ringan karena debu, asap, angin dan setelah berenang
b. Bentuk sediaan : Tetes mata
(2)
• Untuk mencegah kontaminasi, jagalah agar ujung botol tidak kena dengan tangan, atau benda-benda lain. Tutup kembali botol dengan rapat setelah digunakan
• Jangan dipergunakan lebih dari 30 hari setelah tutup botol di buka • Simpan di tempat sejuk dan jauhkan dari jangkauan anak-anak
(3)
Kasus VIII
Seorang Ibu datang ke apotek dengan keluhan flu, bersin-bersin dan demam, berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan Neozep Forte®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Neozep Forte® (Medifarma) Fenilpropilamina HCL 15mg, klorfeniramina maleat 2mg, asetaminofen 250mg, salisilamid 150mg
T Meringankan
gejala flu seperti demam,sakit kepala hidung tersumbat dan bersin-bersin
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat danbersin-bersin
b. Bentuk sediaan : Tablet
c. Cara pemakaian : 3 x serhari 1 tablet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Obat ini dapat menyebabkan kantuk • Diminum setelah makan
(4)
Kasus IX
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan terdapat noda-noda hitam di wajahnya yang sukar hilang, maka diberikan Melanox®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Melanox® (SDM Lab)
Hidroquinon Mediquin® (SDM
Lab)
B Hiperpigmentasi kulit
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : Pengobatan hiperpigmentasi
b. Bentuk sediaan : Krim
c. Cara pemakaian : Dioleskan pada kulit 1 x sehari pada malam hari d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
• Bila timbul bercak-bercak merah, hentikan pemakaian dan hubungi dokter • Hindari kontak dengan mata
• Simpan pada tempat sejuk, kering dan terlindung dari cahaya • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
(5)
Kasus X
Seorang remaja putra datang dengan keluhan mata merasa lelah jika menggunakan computer terlalu lama. Berdasarkan keluhan tersebut maka obat yang diberikan adalah Berry Vision®
1. Spesialite obat
Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
Berry Vision® (Boehringer-ingelheim)
Ekstrak kering
bilberry 80mg, retinol 1.600 UI, Vit E 40mg, beta karoten 5mg
Matovit® (Soho) B Vitamin untuk
memelihara kesehatan mata, membantu menghilangkan kelelahan mata
2. Pelayanan Informasi
a. Kegunaan : vitamin untuk memelihara kesehatan mata,
membantu menghilangkan kelelahan mata
b. Bentuk sediaan : tablet
c. Cara pemakaian : 1 x sehari 1 tablet d. Hal-hal yang perlu diinformasikan :
(6)