• Pembuatan kuitansi dan salinan resep
c. Peracikan
• Penyiapan etiketpenandaan obat dan kemasan
• Peracikan obat hitung dosis, timbang, campur, kemas
• Penyiapan hasil akhir peracikan
d. Pemeriksaan Akhir
• Kesesuaian hasil peracikan dengan resep
• Kesesuaian salinan resep dengan aslinya
• Kebenaran kuitansi
e. Penyerahan obat dan pemberian informasi
• Nama obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai
• Cara penyimpanan
• Efek samping yang mungkin terjadi
3.5.2 Pelayanan Obat Bius Narkotika
Narkotika dan psikotropika merupakan obat-obatan yang dapat menimbulkan ketergantungan, oleh karena dalam peredarannya mendapat pengawasan dari
pemerintah sehingga tidak disalahgunakan. Saat ini PT. Kimia Farma dipercayai dan diberi izin untuk memproduksi
narkotikan dan psikotropika yang akan digunakan dalam pengobatan di Indonesia. Pendistribusian narkotika dan psikotropika dapat dilakukan oleh semua apotek,
tentunya dengan menggunakan resep dokter. Untuk resep obat narkotika dan
Noris Harfina: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma No. 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh, 2008. USU e-Repository © 2008
psikotropika hanya dapat diambil sekali kecuali apabila ada anjuran dokter untuk mengulang pengambilan obat tersebut.
Untuk resep yang mengandung narkotika, petugas apotek harus memeriksa bahwa alamat pasien tertera dengan jelas dan lengkap. Di apotek ini penandaan
dengan garis merah pada resep yang mengandug narkotika tidak dilakukan segera setelah resep diterima tetapi pada saat merekap ulang resep ketika resep akan disusun
dan disimpan. Resep yang mengandung narkotika dipisahkan dari resep-resep lain.
3.5.3 Pelayanan Alat Kesehatan
Pendistribusian alat kesehatan seperti perban, kasa steril, plaster dan lainnya dapat diserahkan tanpa resep dokter oleh bagian pelayanan sedangkan alat kesehatan
yang diberikan dengan resep dokter seperti jarum suntik dan spuit, infuse set, abbocath dan lainnya dipersiapkan diruang peracikan.
3.5.4 Pelayanan Obat Wajib Apotek
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 347MENKESVII1990. Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker kepada
pasien diapotek tanpa resep dokter. Dalam melayani pasien yang memerlukan obat ini apotek diwajibkan :
- Memenuhi ketentuan dan batasan tiap jenis obat kepada pasien
- Membuat catatan pasien serta obat yang telah diserahkan
- Memberi informasi mengenai dosis dan aturan pakai, kontradiksi dan efek
samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien
Noris Harfina: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma No. 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh, 2008. USU e-Repository © 2008
3.5.5 Pelayanan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas