BAB II KIMIA FARMA
2.1 Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat di runut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle
Rathkamp Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas-bekas perusahaan Belanda, pada tahun 1958
pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF Bhineka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk hukumnya dapat diubah
menjadi Perseron Terbatas, menjadi PT Kimia Farma Persero. Pada awal tahun 2003 PT. Kimia Farma persero membentuk dua anak perusahaan, yaitu PT. Kimia
Farma Apotek KFA dan PT. Kimia Farma Trading Distribution Pedagang besar Farmasi
http:www.kimiafarma.co.id Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama
yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting
dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat. A.
Tujuan Perusahaan Terwujudnya PT. Kimia Farma sebagai salah satu pimpinan pasar market
leader di bidang farmasi yang menghasilkan produk-produk yang berupa sediaan farmasi, alat-alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan yang memiliki keunggulan
komparatif yang dapat memuaskan kebutuhan needs dan keinginan wants
Noris Harfina: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma No. 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh, 2008. USU e-Repository © 2008
masyarakat pengguna dalam arti yang luas melalui proses pertukaran, serta sebagai perusahaan yang tangguh dan mandiri dalam rangka memberikan sumbangan bagi
pembangunan kesehatan, pembangunan nasional dan penerimaan negara. B.
Arah Perusahaan Arah perusahaan yang akan dituju adalah terwujudnya : “Perusahaan Farmasi
yang terkemuka di Indonesia market leader dan mempunyai peranan besar dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan secara luas”. Dalam menentukan arah
perusahaan juga diperhatikan kebijaksanaan umum jangka panjang perusahaan yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam melaksanakan usaha,yaitu :
- Mengutamakan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diminati masyarakat
luas -
Mempertimbangkan asas pemerataan dan keterjangkauan -
Memperhatikan pinsip-prinsip ekonomi C.
Bidang Industri dan Bidang Usaha Salah satu pilar utama industri farmasi adalah kemampuan menguasai dan
memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan kemajuan dalam dunia kedokteran dan
kefarmasian. Untuk menumbuhkembangkan kemampuan penguasaan dan kemanfaatan IPTEK, PT. Kimia Farma membangun fasilitas Riset dan Teknologi
RISTEK yang telah diresmikan oleh Bapak Menteri Kesehatan RI pada tanggal 19 Juli 1991 di Bandung
Noris Harfina: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma No. 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh, 2008. USU e-Repository © 2008
PT. Kimia Farma sampai saat ini didukung oleh 5 unit pabrik farmasi yang tersebar di kota-kota : Jakarta, Bandung, Semarang, Mojokerto dan Tanjung Morawa
Medan.
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet salut, kapsul, granul, sirup kering,
suspense, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi.
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya, rifampisin,
obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim AKDR. Selain itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirop, serbuk dan produk kontrasepsi Pil Keluarga
Berencana.
Plant Semarang mengkhususkan diri pada produksi minyak jarak, minyak nabati
dan kosmetika bedak.
Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang mengolah
tambang yodium di Indonesia. Unit memproduksi yodium dan garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi untuk obat
tambah darah dan kapsul lunak “yodiol” yang merupakan obat pilihan untuk pencegahan gondok. Plan Watudakon juga mempunyai fasilitas produksi formulasi
seperti tablet, tablet salut gula, kapsul lunak, salep, sirop dan cairan obat luardalam.
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok
kebutuhan obat di wilayah sumatera. Produk yang dihasilkan meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep, dan cairan obat luardalam.
http:wapedia.mobiidkimiafarma Dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT. Kimia Farma memiliki unit-unit usaha
dibidang poduksi bahan baku manufaktur maupun obat jadi formulasi dan unit
Noris Harfina: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotik Kimia Farma No. 6 RSU Zainal Abidin Banda Aceh, 2008. USU e-Repository © 2008
usaha pelayanan distribusi farmasi, baik Pedagang Besar Farmasi maupun perapotekan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Unit usaha produksi terdiri dari:
beberapa Plant yang meliputi Plant Jakarta, Plant Bandung, Plant Tanjung Morawa Medan, Plant Semarang dan Plant Mojokerto.
D. Bidang Pemasaran
Dalam upaya penyebaran, pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan sebagai penjabaran dan Sistem Kesehatan Nasional SKN, PT. Kimia Farma sampai saat ini
memiliki 41 Pedagang Besar Farmasi dan sekitar 340 apotek yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia sehingga sangat memungkinkan terwujudnya penyebaran dan
pemerataan obat-obatan baik untuk sektor swasta maupun pemerintahan http:www.kimiafarmaapotek.co.id
2.2 PT. Kimia Farma persero Tbk.