Analisis Jumlah Penduduk Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010

(1)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISIS JUMALAH PENDUDUK

KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : HUSNIL HIDAYAT

Nomor Induk Mahasiswa : 062407006

Program Studi : DIPLOMA III STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN LMU PENGETAHUAN

ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2009

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing

Dr. Saib Suwilo, M.Sc. Drs. Dzakari Sebayang


(2)

PERNYATAAN

ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2009

HUSNIL HIDAYAT 062407006


(3)

PENGHARGAAN

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada seluruh alam semesta beserta seluruh isinya dan berkat kekuatan iman dari-Nya, maka Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL TAHUN 2010” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kemudian seiring Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang membawa umatnya ke jalan yang benar dan kesejahteraan hidup.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan kelemahan dengan demikian penulis harapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi peningkatan mutu penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini penulis menghanturkan terima kasih atas petunjuk dan bimbingan yang berharga yang telah diberikan kepada penulis sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Maka dengan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Bustami dan Ibunda tercinta Nurmaini yang membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kecil hingga saat ini memberikan motivasi dan restu yang tak ternilai dengan apapun.

2. Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc, selaku Dekan FMIPA USU 3. Bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc, selaku ketua Departemen Matematika

4. Bapak Drs. Dzakaria Sebayang, Selaku pembimbing yang memberikan bimbingan dan pengarahan dan pengalaman kepada penulis.

5. Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si, selaku koordinator program studi Statistika

6. Untuk Kakanda Arwis serta kakakku Surya Ainy,Iwan,Feri,dan Rustanil yang telah memberikan bantuan baik moril maupun material sehingga memudahkan setiap langkahku.

7. Untuk sahabat-sahabatku (Leo, Cipul, Agung, Nanto, Jali, Indri, Iren, Ana, Lorent, Dewi,) yang telah membantu, memberi semangat dan motivasi.


(4)

Atas segala bantuan dan budi baik semua pihak penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya rabbal’alamin.

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukan.

Medan, Juni 2009 Penulis

062407006 Husnil Hidayat


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 3

1.4 Lokasi Penelitian 4

1.5 Metodologi Penelitian 4

1.6 Tinjauan Pustaka 5

1.7 Sistematika Penulisan 7

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Kependudukan 9

2.2 Teori-Teori kependudukan 11

2.3 Rasio Jenis kelamin 12

2.4 Pengertian Regresi 14

2.5 Analisis Regresi Linier 15

2.5.1 Regresi Linier Sederhana 17

2.5.2 Regresi linier Berganda 19

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK

1.1Sejarah Badan Pusat Statistik 22

1.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 22

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 23

3.1.3 Masa Pemerintahan RI 24

3.1.4 Masa Orde Baru 24

3.2 Visi Misi 26

3.3 Kedudukan Dan Fungsi BPS 26

3.4 Tata Kerja BPS 28

3.5 Tugas BPS 28

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 31

BAB 4 ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti Dan Kegunaan Analisis Data 33

4.2 Model Peramalan 34


(6)

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengenalan Excel 45

5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 45

5.1.2 Istilah-istilah Microsoft Excel 48 5.1.3 Jenis Data Dalam Microsoft Excel 49

5.2 Operasi File 50

5.2.1 Menyimpan Worksheet 50

5.2.2 Membuka Worksheet 50

5.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain 50

5.2.4 Keluar dari Microsoft Excel 51

5.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru 51

5.3 Formula dan Fungsi Statistik 51

5.4 Grafik dalam Microsoft Excel 52

5.4.1 Membuat Grafik 52

5.4.2 Menata Grafik 53

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 55

6.2 Saran 56

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk dapat memahami keadaan penduduk di suatu daerah atau negara maka perlu di dalami kajian demografi sehingga kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi, karena demografi merupakan gambaran mengenai jumlah penduduk. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan-kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Dimana pertumbuhan penduduk secara terus menerus akan dipengaruhi oleh jumlah kelahiran tetapi secara bersamaan hal tersebut akan dikurangi jumlah kematian dan migrasi penduduk yang terjadi setiap tahunnya.

Dewasa ini masalah kependudukan merupakan salah satu masalah di dunia karena masalah ini bukan hanya di hadapi negara-negara yang sedang berkembang tetapi juga oleh negara-negara maju. Oleh sebab itu studi tentang kependudukan telah menjadi subyek yang menarik di antara para ahli ilmu-ilmu sosial yang mempunyai minat untuk mengerti masalah dasar dan kebutuhan manusia. Mereka mengaitkan bahwa pertumbuhan penduduk dan aspek kependudukan sangat besar pengaruhnya terhadap perencanaan pembangunan yang akan dilakukan pemerintah pada suatu wilayah tertentu, karena itu pengembangan kependudukan yang serasi, selaras,


(8)

seimbang dan berkualitas perlu diupayakan demi terwujudnya peningkatan pelaksanaan pembangunan yang berpotensi di segala bidang.

Hal itu tidak terlepas dari pengetahuan kependudukan yang perlu dan harus diketahui oleh keseluruhan penduduk untuk merangsang tumbuhnya kesadaran dan membina tingkah laku yang bertanggung jawab terhadap masalah kependudukan, sehingga masalah-masalah yang ada dapat diatasi bersama dengan penuh perhatian dan kemungkinan masalah yang timbul juga dapat dicegah dan dapat dihindari. Misalnya seperti pada perencanaan yang berhubungan dengan pendidkan, perpajakan, kesejahteraan sosial, dan lain-lain.

Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu, maka dilaksanakan sensus penduduk atau perhitungan cacah jiwa. Dimana sensus penduduk merupakan suatu usaha untuk pengumpulan, penyusunan, pengolahan, serta penerbitan data-data yang bersifat ekonomis dan sosial dari seluruh penduduk pada suatu wilayah tertentu dan juga pada waktu tertentu.

Melihat dari hal itu penulis berencana mengambil judul “ANALISIS JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN ACEH SINGKIL PADA TAHUN 2010 ” Sebagai judul tugas akhir.


(9)

Tingkat pertumbuhan penduduk merupakan bagian dari kepadatan atau semakin banyaknya jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Dalam tulisan ini yang menjadi permasalahan adalah bagaimana tingkat pertumbuhan penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada masa yang lampau dan kecenderungannya pada masa yang akan datang. Penulis juga ingin mengetahui apakah jumlah penduduk dapat dijadikan sebagai informasi bagi pemerintah daerah untuk merumuskan kebijaksanaan yang menyangkut pembangunan yang ditinjau dari jumlah penduduk.

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tepat pada sasaran yang dituju, maka penulis menetapkan pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas yaitu berdasarkan jumlah penduduk di KABUPATEN ACEH SINGKIL dengan jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan dari tahun 2002 – 2008

1.4 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk meramalkan jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Singkil tahun 2010 berdasarkan data dari tahun 2002 -2008. Adapun tujuannya adalah untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan yang terjadi di Kabupaten Aceh Singkil, dengan diketahuinya ramalan penduduk dari tahun 2010 diharapkan dapat menjadi masukan bagi pembaca maupun pemerintah daerah dalam mengatasi kependudukan yang terjadi.


(10)

1.5 Lokasi Penelitian

Penelitian atau pengumpulan data mengenai Jumlah Penduduk diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Jl. Asrama No. 179 Medan.

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk memudahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis memperoleh data melalui riset (pengambilan data) di kantor Badan Pusat Statistik (BPS) yang berlokasi di Jl. Asrama No. 179 Medan, Sumatera Utara. Di dalam riset data, penulis juga menggunakan beberapa metode yaitu sebagai berikut :

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun literature pelajaran-pelajaran yang didapat didalam perkuliahan, di luar perkuliahan serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.


(11)

Penulis mengumpulkan data dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari sekumpulan data yang diperoleh.

3. Metode Analisa

Adapun pengolahan data dalam menganalisa data kependudukan di Kabupaten Aceh Singkil adalah dengan menggunakan rumus :

= b0 + b1X + e

Koefisien b0 dan b1 tersebut di atas dapat di ubah menjadi koefisien a dan b sehingga di peroleh ( Y topi ) sebagai berikut :

= a + bx Dimana :

= Variabel tak bebas / terikat (dependent) X = Variabel bebas (independent)

a = Koefisien Intersept b = Koefisien regresi Slove e = Bentuk kesalahan ( error )

Dari rumus tersebut dapat di cari nilai a dan b. Cara mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :

a = 2

2 2 ) ( . .

∑ ∑ ∑

− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n


(12)

= n

Yi

b =

∑ ∑

− −

2 2

) ( Xi Xi

n

Yi Xi XiYi

n

a = Y – bx Y = a + bx

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari Tugas Akhir ini, yaitu sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Pada Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, metode

penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Pada Bab ini berisi tentang pengertian-pengertian, teori-teori kependudukan.


(13)

Bab ini berisikan tentang sejarah singkat perkembangan Badan Pusat Statistik (BPS), letak dan keadaan geografis, pemerintahan serta struktur organisasi

BAB 4 : ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Pada Bab ini diuraikan tentang pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan regresi linier untuk menganalisa jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010.

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menerangkan pemakaian sistem yang telah dirancangkan dan melakukan pengujian program

BAB 6 : PENUTUP

Pada Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan sebelumnya.


(14)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kependudukan

Setiap daerah memiliki penduduk dimana penduduk tersebut memiliki karakteristik yang berbeda – beda. Dalam cakupan nya penduduk tersebut saling berhubungan antara satu dan lainnya, sehingga mereka dikatakan mahluk sosial.

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap di suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi jumlah penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk dan migrasi keluar sangat rendah. Faktor – faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi di antaranya struktur umur, status perkawinan , umur kawin pertama, sedangkan faktor non demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrialisasi.


(15)

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga – lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, dimana masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah.

Masalah kependudukan juga sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan negara. Pada tahun 1973 di Paris selama kongres masalah kependudukan dilangsungkan , Aldhope Laundry telah membuktikan secara matematik adanya hubungan antara unsur – unsur demografi seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur dan sebagainya. Dia menyarankan penggunaan istilah “ Pure Demografi “ untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik matematik dan lain – lain dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif.

2.2 Teori – Teori Kependudukan

Teori kependudukan dikembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negara – negara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar para ahli memahami faktor – faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah – masalah yang bersifat universal yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasai kerangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.


(16)

Para ahli pada zaman Yunani kuno lebih mencurahkan perhatiannya kepada penyusunan kebijaksanaan dan peraturan mengenai kependudukan dan bukan memikirkan tentang teori – teorinya. Menurut pendapat Plato, agar suatu tujuan yang paling baik dapat di capai maka penduduk suatu negara hendaknya berjumlah 5.040 jiwa, karena arah kecenderungan demografi yang aktual dapat terjadi dan dikemukakan juga olehnya beberapa ukuran agar jumlah penduduk yang dikehendaki dapat dipertahankan. Bila jumlah penduduk sedikit, Plato menyarankan agar para golongan muda diberikan hadiah perangsang, didorong atau diarahkan agar mereka berusaha meningkatkan jumlah penduduk, dan sebagai tindakan terakhir adalah dengan menjalankan kebijaksanaan untuk mendatangkan penduduk dari luar daerah. Untuk membatasi jumlah penduduk yang terlampau banyak, Plato menyarankan agar para keluarga besar mau mengendalikan atau membatasi kelahiran dan perlu dikolonisasikan keluar daerah.

Menurut Robert Thomas Malthus (1766 – 1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih popular disebut dengan prinsip kependudukan ( the principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan akan memenuhi dengan cepat beberapa bagian dari permukaan bumi dan dia juga mengatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingakan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penududuk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia.


(17)

2.3 Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki – laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki – laiki per seratus perempuan secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut :

SR =

perempuan penduduk

Jumlah

laki laki penduduk Jumlah

. .

.

. −

x k

Dimana, k = konstanta, biasanya nilainya 100

Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh :

1. Sex Ratio at Birth

Di beberapa negara umumnya berkisar antara 103 – 105 bagi laki – laki perserarus perempuan.

2. Pola Molaritas antara Penduduk Laki – Laki dan Perempuan

Jika kematian laki – laki lebih besar dari pada jumlah kematian perempuan maka rasio jenis kelamin semakin kecil.


(18)

Jika di suatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih bayak penduduk laki – laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan

2.4 Pengertian Regresi

Istilah regresi diperkenalkan oleh seorang yang bernama Francis Gulton dalam makalah berjudul Regression Towerd Mediacraty in Hereditary Stature. Menurut hasil penelitian beliau, meskipun ada kecendrungan bagi para orang tua yang tinggi mempunyai anak yang tinggi dan orang tuanya pendek mempunyai anak pendek, dengan kata lain bahwa ada kecendrungan bagi rata – rata tinggi anak dengan orang tua yang mempunyai tinggi tertentu untuk bergerak mundur (Regress) kearah tinggi rata – rata seluruh. Penemuan ini ditulis dalam artikel berjudul : “Family Likeness in Stature” ( Proceedings of Royal Society, London, Vol. 40, 1886). Menurut penjelasannya, ada suatu kecendrungan untuk rata –rata anak dari orang tua dengan tinggi tertentu bergerak menuju nilai rata – rata dari seluruh populasi. Hukum regresi universal dari Galton telah dibuktikan oleh kawannya yang bernama Karl Pearson, dengan jalan mengumpulkan lebih dari seribu catatan mengenai tinggi dari pada anggota kelompok keluarga. Karl Pearson menemukan bahwa rata – rata tinggi anak laki – laki kelompok orang tua yang tinggi ternyata lebih kecil dari tinggi ayahnya dan rata – rata tinggi anak laki – laki dari kelompok orang tua yang pendek ternyata lebih besar dari pada ayahnya, jadi seolah – olah semua anak laki – laki yang tinggi dan anak laki – laki yang pendek bergerak menuju kerata – rata tinggi dari seluruh anak laki – laki, yang menurut istilah Galton : “regression to mediocrity”. Dari uraian


(19)

diatas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orang tuannya.

Jadi analisa regresi berkenaan dengan studi ketergantungan dari suatu variabel yang disebut variabel tak bebas (dependent variable), pada satu atau lebih variabel, yaitu variabel yang menerangkan dengan tujuan untuk memperkirakan atau meramalkan nilai – nilai dari variabel tak bebas apabila nilai variabel yang menerangkan sudah diketahui. Variabel yang menerangkan sering disebut variabel bebas (independent variable).

2.5 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier digunakan untuk peramalan, dimana dalam model terdapat variabel bebas X dan variabel Y. Regresi linier adalah menentukan satu persamaan dan garis yang menunjukan hubungan antara variabel bebas dan terikat, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk menaksir atau meramalkan variabel terikat. Untuk mempelajari hubungan – hubungan antara beberapa variabel. Analisis ini terdiri dari 2 bentuk, yaitu :

1. Analisis sederhana (simple analisis) 2. Analisis berganda (multiple analisis)

Analisis sederhana merupakan hubungan antara 2 variabel yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel tak bebas (dependent variabel). Sedangkan


(20)

analisis berganda merupakan hubungan antara 3 variabel atau lebih, yaitu sekurang – kurangnya 2 variabel bebas dengan 1 variabel tak bebas.

Variabel bebas merupakan variabel yang peubah – peubah tanpa adanya pengaruh variabel – variabel lain, tetapi perubahan yang terjadi pada variabel bebas akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lain. Variabel tak bebas merupakan variabel yang hanya akan berubah manakala terjadi perubahan pada variabel atau variabel yang lain. Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel bebas terhadap variabel tak bebas atau meramalkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Asumsi agar analisis regresi dapat digunakan adalah :

1. Variabel yang dicari hubungan fungsionalnya mempunyai data yang berdistribusi normal.

2. Variabel bebas tidak acak, sedangkan variabel tak bebas harus acak.

3. Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama pula.

4. Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.

2.5.1 Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya ada satu peubah bebas X.


(21)

Bentuk – bentuk model umum regresi sederhana adalah hubungan variabel – variabel X dan Y sebenarnya dinyatakan :

i i i

=

β

+

β

X

+

ε

Υ

∧ 0 1

Dimana :

= Variabel bebas X = Variabel tak bebas

0

β

= Intecept Y dari garis, yaitu titik dimana garis itu memotong sumbu Y

1

β

= Kemiringan garis

i

ε

= Kesalahan penggangu

Menentukan titik taksiran (nilai tunggal Y) atau taksiran selang kepercayaan (selang keyakinan) dengan satu nilai X baru X0, model regresi taksiran menghasilkan :

i

i

X

Y

=

β

0

+

β

1

Dimana :

0

Y

= Nilai taksiran untuk Y

0

β

= Penaksir untuk

β

0 1


(22)

Untuk menentukan

β

0dan

β

1 adalah :

(

)

2

2 2 2 0 i i i i i i i

X

X

n

Y

X

X

Y

X

=

β

(

)

2

2 1 i i i i i i

X

X

n

Y

X

Y

X

n

=

β

2.5.2 Regresi Linier Berganda

Regresi linier ganda terdapat sejumlah (sebut k buah, k ≥ 1) peubah bebas yang dihubungkan dengan Y linier atau berpangkat satu dalam semua peubah bebas X1, X2,..., Xk maka bentuk persamaan umum multiple regresi adalah :

i k i k i i

i

X

X

X

Y

=

β

0

+

β

1 1

+

β

2 2

+

...

+

β

+

ε

Dimana :

Yi = Pengamatan ke i pada variabel tak bebas Xik = Pengamatan ke i pada variabel bebas

ik

β

= Koefisien regresi variabel bebas Xk

i


(23)

Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel bebas, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel tak bebas atau lebih. Dengan taksiran : k i k i i

i

X

X

X

Y

=

β

0

+

β

1 1

+

β

2 2

+

...

+

β

Dimana :

0

Y

= Nilai taksiran untuk Y

0

β

= Penaksir untuk

β

0

1

β

= Penaksir untuk

β

1

2

β

= Penaksir untuk

β

2

k

β

= Penaksir untuk

β

k

Sehingga dapat dicari

0

β

dan

1

β

adalah sebagai berikut :

(

)

2

2 1 i i i i i i

X

X

n

Y

X

Y

X

n

=

β

X

Y

1 0 ∧ ∧

=

β

β


(24)

Dimana :

(

X

X

)

x

i

=

i

( )

Y

Y

y

i

=

i

Untuk :

Y = Jumlah variabel tak bebas dibagi dengan n


(25)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

1. Pada bulan Februari 1920 di kantor Statistik untuk pertama kalinya didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistik.

2. Pada bulan Maret 1923 dibentuk suatu komisi yang bernama Komisi untuk Statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap – tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk merencanakan tindakan – tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan di bidang statistik di Indonesia. Selain dari itu, Komisi ini mengurus terutama bagian statistik yang dimuat di dalam Laporan Indonesia yang sebelumnya disebut Laporan Kolonial.


(26)

3. Pada bulan September 1924 nama lembaga tersebut diganti menjadi Kantor Pusat Statistik dan dipidahkan ke Jakarta, bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan Statistik Perdagangan yang sekarang disebut Kantor Bea Cukai. Kantor Pusat Statistik selain mencakup bidang administrasi mencakup juga bagian yang menangani Urusan Umum, Statistik Perdagangan, Statistik Pertanian, Statistik Kerajinan, Statistik Konjungtor. Statistik Sosial. Kegiatan statistik pada era ini siarahkan utuk mendukung kebujakan yang ditempuh oleh Pemereintah Kolonial Belanda. Komisi ini juga pernah melakukan suatu kegiatan statistik yang bersifat monumental yaitu Sensus Penduduk 1930, yang merupakan sensus penduduk pertama kali dilakukan di Indonesia.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada Juni 1942 Pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang/militer. Dan tugas serta fungsi kegiatan statistik pada saat ini lebih terkonsentrasi untuk keperluan militer.

3.1.3 Masa Pemerintahan RI

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 kegiatan statistik ditangani oleh lembaga baru yaitu Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia ( KAPPURI ). Perkembangan berikutnya KAPPURI


(27)

dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Kemakmuran.

Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung mulai 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik, dan urusan statistik yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang Menteri Perekonomian dialihkan menjadi wewenang dan berada di bawah Perdana Menteri. Berdasarkan Keppres ini pula secara formal nama Biro Puasat Statistik dipergunakan.

3.1.4 Masa Orde Baru – Sekarang

Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya pada pemerintahan Orede Baru, untuk memenuhi kebutuhan dalam plerencanaan dan evaluasi pembangunan, mutlak dibutuhkan data statistik. Untuk mendapatkan data secara tepat dan akurat, salah satu unsurnya adalah pembenahan organisasi BPS.

Dalam masa Orde Baru ini, BPS telah mengalamai empat kali perubahan struktur organisasi :

1. Peraturan pemerintah No.16 tahun 1980 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.

3. Peraturan pemerintah No.2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, susunan dan tata kerja BPS.

4. Undang – undang No.16 tahun 1997 tentang statistik. 5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS.


(28)

6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS.

7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan statistik.

Tahun 1968, ditetapkan peraturan pemerintah No.16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No.6 tahun1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah No.16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan pemerintah No.6 tahun 1980 di tiap provinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistik provinsi dan di kabupaten atau kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik kabupaten atau kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU No.6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan presiden RI No. 89 tahun 1998, ditetapkan BPS sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.

3.2 Visi dan Misi

Adapun visi Badan Pusat Statistik adalah menjadi sumber informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang muktahir.

Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional, BPS mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada


(29)

penyediaan data statistik yang handal dan bernutu, efektif dan efesien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik dan pembangunan ilmu statistik.

3.3 Kedudukan dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebagai lembaga pemerintah non departemen yang berada sibawah dan bertanggungjawab kepada presiden (Keppres No.86 tahun 1998), dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No.16 tentang statistik.

2. Keputusan presiden No.86 tahun 1998 tentang BPS.

3. Peraturan pemerintah No.51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik.

Berdasarkan keputusan presiden No. 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik adalah :

1. Perumusan kebijaksanaan perencanaan, pengumpulan, pengolahan, penyajian data, dan analisis di bidang statistik produksi dan kependudukan serta bidang statistik distribusi dan neraca nasional.

2. Pembinaan dan pelaksanaan koordinasi kegiatan statistik dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang


(30)

diperlukan, serta pelaksanaan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/organisasi lain baik di dalam maupun luar negeri.

3. Penyajian data kepada pemerintah dan masyarakat dari hasil kegiatan statistik produksi dan kependudukan serta statistik distribusi dan neraca nasional secara berkala baik dari hasil penelitian maupun dari data sekunder.

4. Penyebarluasan ststistik melalui berbagai cara baik langsung maupun tidak langsung.

5. Pengolahan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, serta memberikan pelayanan administrasi di lingkungan BPS.

3.4 Tata Kerja Badan Pusat Ststistik

Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing – masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS maupun dengan instansi lainnya di luar BPS sesuai bidang masing – masing.

3.5 Tugas BPS


(31)

1. Melakukann kegiatan statistik yang ditugaskan kepadanya oleh pemerintah, antara lain dibidang pertanian, agraria, pertambangan, perindustrian, perhubungan, perdagangan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan nasional, pandidikan, dan keagamaan.

2. Atas nama pemerintah melaksanakan koordinasi di lapangan kegiatan statistik dari segenap instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi, dan lain – lain.

3. Mengadakan segala daya agar masyarakat menyadari akan tujuan dan kegunaan statistik.

Berdasarkan Keppres ini Kepala berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden serta mempunyai tugas :

1. Memimpin BPS sesuai dengan tugas dan fungsi BPS serta membina aparatur BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.

2. Menentukan kebijakan teknis pelaksanaan dibidang statistik yang secara fungsional manjadi tanggungjawabnya sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku serta kebijakan umum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

3. Membina dan melaksanakan koordinasi dengan departemen dan instansi lainnya dalam mengembangkan berbagai jenis statistik yang diperlukan, serta melaksanakan kerjasama dibidang statistik dengan lembaga/ organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.


(32)

Wakil Kepala BPS berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPS serta mempunyai tugas :

1. Membantu Kepala BPS dalam membina dan mengembangkan administrasi BPS agar berdayaguna dan berhasilguna.

2. Membantu Kepala BPS dalam mengkoordinasikan tugas – tugas Deputi, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Statistik da Perwakilan BPS di daerah.

3. Mewakili Kepala BPS dalam hal Kepala BPS berhalangan.

Deputi Administrasi mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan organisasi, perlengkapan dan perbekalan, pengendalian, serta memberikan pelayanan administrasi dilingkungan BPS.

Deputi perencanaan dan analis statistik adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mnempunyai tugas penyelenggaraan pembinaan kegiatan perencanaan program dan metodologi statistik, system informasi statistik, pengelolaan hasil sensus, survei dan data sekunder diserta analis dan pengembangan analis.

Deputi statistik produksi dan kependudukan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempuyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi, pertmabngan energi, kesejahteraan rakyat, serta statistik demografi dan ketenagakerjaan.

Deputi statistik produksi dan neraca nasional adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS yang mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan kegiatan statistik harga dan keuangan, perdagangan dan jasa, serta neraca nasional.


(33)

3.6 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Strutur Organisasi BPS dipimpin oleh seorang seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha.

Tata usaha terdiri dari:

1. Sub bagian urusan dalam

2. Sub bagian perlengkapan dan perbekalan 3. Sub bagian keuangan

Uraian tugas bagian Tata Usaha:

1. Menyusun program kerja tahunan bagian

2. Mengatur dan melaksanankan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS provinsi dan menyimpanya ke BPS.

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat menyurat, pengadaan dan percetakan arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri.

4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan rencana kebutuhan, penyaluran dan pengemasan, penyimpanan pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keungan yang meliputi tata usaha keungan, pembendaharaan, verifikasi dan pembukaan.


(34)

Organisai BPS berdasarkan keppres RI Nomor 6 tahun 1996 terdiri atas:

1. Kepala 2. Wakil kepala 3. Deputi administrasi

4. Deputi perencanaan dan analis Statistik 5. Deputi Statistik produksi dan kependudukan 6. Deputi Statistik produksi dan neraca nasional 7. Pusat pendidikan dan pelatihanan Statistik 8. Perwakilan BPS di Daerah

9. Unit pelaksanaan teknis

Deputi perencanaan dan analis statistik (PAS) mengkoordinasi 3 biro yakni:

1. Biro perencanaan dan pengendalian 2. Biro pengolahan dan penyajian 3. Biro analisis dan pengembangan

Deputi pembinaan Statistik mengkordinir 4 biro, yakni:

1. Biro Statistik dan industri 2. Biro Statistik distribusi

3. Biro Statistik sosial dan kependudukan 4. Biro Statistik neraca nasional


(35)

BAB 4

ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulan.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian – bagian atau komponen yang lebih kecil agar dapat :

a. Mengetahui komponen yang menonjol

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen lainnya.

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhan

3. Memperkirakan atau memperhitungkan besarnya pengaruh secara kuntitatif dari suatu kejadian terhadap suatu kejadain lainnya.


(36)

4.2 Model Peramalan

Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model sistematis yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010. Model yang di gunakan adalah regresi linier sederhana.

Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

= b0 + b1X + e

Koefisien b0 dan b1 tersebut di atas dapat di ubah menjadi koefisien a dan b sehingga di peroleh ( Y topi ) sebagai berikut :

= a + bx

Dimana :

= Variabel tak bebas / terikat (dependent) X = Variabel bebas (independent)

a = Koefisien Intersept b = Koefisien regresi Slove e = Bentuk kesalahan ( error )


(37)

Dari rumus tersebut dapat di cari nilai a dan b. Cara mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :

a = 2

2 2 ) ( . .

∑ ∑ ∑

− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dari Tahun 2000 – 2008

Tahun

Penduduk

Jumlah Laki - Laki Perempuan

2002 62.186 61.023 123.209

2003 62.772 61.986 124.758

2004 72.814 71.870 144.684

2005 74.357 73.920 148.277

2006 77.753 76.008 153.761

2007 82.792 81.532 164.324

2008 87.064 85.723 172.787


(38)

Dari data tersebut diatas, akan di cari peramalan jumlah penduduk kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010. Peramalan tersebut akan meliputi peramalan jumlah penduduk laki – laki , peramalan jumlah penduduk perempuan dan peramalan jumlah penduduk laki – laki dan perempuan ( peramalan jumlah penduduk total)

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah penduduk


(39)

1.Ramalan Jumlah Penduduk Laki – Laki Kabupaten Aceh SIngkil pada tahun 2010 Data Jumlah penduduk Laki – Laki dari tahun 2002 – 2008

Tahun

Jumlah Penduduk Laki -Laki

2002 62.186

2003 62.772

2004 72.814

2005 74.357

2006 77.753

2007 82.792

2008 87.064

Tahun xi yi xi xiyi

2002 -3 62.186 9 -186.558

2003 -2 62.772 4 -125.544

2004 -1 72.814 1 -72.814

2005 0 74.357 0 0

2006 1 77.753 1 77.753

2007 2 82.792 4 165.584

2008 3 87.064 9 261.192


(40)

= a + bx

a = 2

2 2 ) ( . .

∑ ∑ ∑

− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi

= 2

) 0 ( 28 7 613 . 119 0 738 . 519 28 −− x x x = 196 664 . 552 . 14 = 74.248,23

b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n

= 2

0 28 7 738 . 519 0 613 . 119 7 − − x x x = 196 291 . 837

= 4.271,90

Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah penduduk laki-laki Kabupaten Aceh Singkil tahun 2010

= a + bx

= 74.248,23 + 4.271,90 ( 5 ) = 74.248,23 + 21.359,5 = 95.607,73


(41)

Diperoleh ramalan jumlah penduduk laki-laki propinsi Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010 adalah sebanyak 95.607,73 jiwa.

2. Ramalan Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010

Data Jumlah Penduduk Perempuan Tahun 2010

Tahun

Jumlah Penduduk Perempuan

2002 61.023

2003 61.986

2004 71.870

2005 73.920

2006 76.008

2007 81.532


(42)

Tahun xi yi xi xiyi

2002 -3 61.023 9 -183,069

2003 -2 61.986 4 -123.972

2004 -1 71.870 1 -71.870

2005 0 73.920 0 0

2006 1 76.008 1 76.008

2007 2 81.532 4 163.064

2008 3 85.723 9 257.169

0 512.062 28 117.330

= a + bx

a = 2

2 2 ) ( . .

∑ ∑ ∑

− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi

= 2

0 28 7 330 . 117 0 062 . 512 28 − − x x x = 196 736 . 337 . 14


(43)

b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n

= 2

0 28 7 062 . 512 0 330 . 117 7 − − x x x = 196 310 . 821 = 4.190,36

Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah penduduk perempuan Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010

= a + bx

= 73.151,71 + 4.190,36 ( 5 ) = 73.151,71 + 20.951,8 = 94.103,51

= 94.103,51

Diperoleh ramalan jumlah penduduk perempuan Kabupaten Aceh Singkil tahun 2010 adalah sebanyak 94.103,51 jiwa.

Dari ramalan jumlah penduduk laki – laki dan jumlah penduduk perempuan kabupaten Aceh Singkil tahun 2010, dapat diperoleh hasil jumlah penduduk total Kabupaten Aceh Singkil tahun 2010, yaitu :


(44)

Jumlah Penduduk Total = Jumlah penduduk Laki – Laki + Jumlah Penduduk Perempuan

= 95.607,73 + 94.103,51 = 189.711,25

Jumlah penduduk total juga dapat di cari dengan perhitungan yang sama dengan perhitungan jumlah penduduk laki –laki dan perempuan yang telah di cari.

3.Ramalan Jumlah Penduduk Total Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010

Data Jumlah Penduduk Total Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2010

Tahun

Jumlah Penduduk Total

2002 123.209

2003 124.758

2004 144.684

2005 148.277

2006 153.761

2007 164.324


(45)

Tahun xi yi xi xiyi

2002 -3 123.209 9 -369.627

2003 -2 124.758 4 -249.516

2004 -1 144.684 1 -144.680

2005 0 148.277 0 0

2006 1 153.761 1 153.761

2007 2 164.324 4 328.648

2008 3 172.787 9 518.361

0 1.031.800 28 236.943

= a + bx

a = 2

2 2 ) ( . .

∑ ∑ ∑

− − Xi Xi n XiYi Xi Yi Xi

= 2

0 28 7 943 . 236 0 800 . 031 . 1 28 −− x x x = 196 400 . 890 . 28

= 147.400

b =

∑ ∑

− − 2 2 ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n


(46)

= 2 0 28 7 400 . 031 . 1 0 943 . 236 7 − − x x x = 196 601 . 658 . 1

= 8.462,25

Sehingga dapat ditentukan nilai ramalan jumlah penduduk total Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010

= a + bx

= 147.400+ 8.462,25 ( 5 ) = 147.400 + 42.311,25 = 189.711,25

= 189.711,25

Hasil ramalan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil pada tahun 2010

Jumlah Penduduk Laki – Laki = 95.607,73 Jiwa Jumlah Penduduk Perempuan = 94.103,51 Jiwa Jumlah Penduduk Total =189.711,25 Jiwa


(47)

4. Ramalan Jumlah Rasio Jenis Kelamin Penduduk kabupaten Aceh Singkil Pada Tahun 2010

SR =

Diman, K = Konstanta,Biasanya nilainya 100

Data Jumlah Rasio Jenis Kelamin Dari Tahun 2002-2008

Tahun

Penduduk

Rasio Laki - Laki Perempuan

2002 62.186 61.023 101.90

2003 62.772 61.986 101.26

2004 72.814 71.870 101.31

2005 74.357 73.920 100.59

2006 77.753 76.008 102.29

2007 82.792 81.532 101.54


(48)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengenalan Excel

Microsof Excel adalah aplikasi pengolahan angka (Spread Sheet) yang sangat populer dan mampu untuk mengatur, menyediakan maupun menganalisa data dan mempresentasikan dalam bentuk tabel, grafik atau diagram.

5.1.1 Mengaktifkan Microsoft Excel

Cara I

a. Klik tombol Start

b. Pilih dan klik Program, Microsoft Office, Microsoft Excel

Cara II

a. Klik tombol Start b. Pilih dan Klik Run


(49)

Cara III

a. Klik tombol Start

b. Pilih dan klik Open, klik ganda pada Program File, Microsoft Office, Office, Excel.exe (biasanya folder program file berada di diretory C:\)


(50)

(51)

5.1.2 Istilah-istilah MS. Excel

1. Worksheet adalah daerah tempat lembaran kerja untuk memasukkan data atau rumus. Normalnya MS.Excel menyediakan worksheet atau sheet sebanyak 3 sheet

2. Workbook merupakan buku kerja yang terdiri dari beberapa worksheet. Workbook ini merupakan file penyimpanan worksheet sehingga mempermudah mengorganisasi file-file sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

3. Cell merupakan perpotongan baris dan kolom yang ditandai dengan aktifnya pointer cell pada posisi tertentu. Posisi cell aktif ditunjukkan pada Name Box


(52)

4. Cell Pointer adalah tanda penunjuk keaktifan sel berupa kotak bingkai tebal 5. Range adalah kumpulan beberapa sel yang membentuk kelompok atea

(ditandai warna hitam saat diblok)

6. Gridlines adalah garis bantu sel pada area kerja. Gridlines ini hanya tampak pada saat bekerja dalam worksheet tetapi bila hasil kerja dicetak atau ditampilkan dengan print preview, maka Gridlines tersebut tidak tampak

7. Fill Handle adalah bagian bahwa kanan pointer cell berfungsi untuk memindahkan atau mengcopy data dan rumus dengan menggunakan mouse 8. Mouse Pointer adalah bentuk penunjuk mouse yang tampil pada layar MS.

Excel

5.1.3 Jenis Data dalam MS. Excel

Sebuah sel pada lembar kerja Excel dapat diisi empat jenis data :

a. Label / teks b. Numerik c. Alfanumerik d. Rumus


(53)

5.2.1 Menyimpan Worksheet

a. Klik menu File, Save atau tekan Ctrl + S

b. Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat menyimpan file c. Pada bagian File Name, ketik nama file yang digunakan

d. Klik tombol Save

5.2.2 Membuka Worksheet

a. Klik menu File, Open atau tekan Ctrl + O atau tekan tombol Ctrl + F12 b. Pada bagian Look in, pilih dan klik drive dan folder file yang akan dibuka c. Pada daftar file, pilih nama file yang ingin dibuka

d. Klik tombol Open

5.2.3 Menyimpan Worksheet ke Nama Lain

a. Klik menu File, Save As atau tekan tombol F12

b. Pada pilihan Save in, pilih atau klik drive dan folder tempat simpan file c. Pada bagian File Name, ketik nama file yang diinginkan

d. Klik tombol Save

5.2.4 Keluar dari MS.Excel

Klik menu File, Exit atau tekan Alt +F4 pada keyboard, pilih Yes atau No

5.2.5 Membuka Lembar Kerja Baru


(54)

5.3 Formula dan Fungsi Statistik

Microsoft Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik, finansial, data base, teks, matematik dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti outosum, currency style, percent style dan sebagainya.

Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang dapat dikomendasikan atau gabuangan beberapa fungsi.

5.3.1 Fungsi Statistik

Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain :

1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka

2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angaka 3. MIN (range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka 4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka 5. COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka


(55)

5.4 Grafik dalam Microsoft Excel

Salah satu fasilitas MS.Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainya. Grafik ini sering digunakan untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.

5.4.1 Membuat Grafik

Langkah-Langkah membuat grafik :

1. Arahkan pointer sel pada tabel data 2. Klik menu Insert, Chart

3. Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D Column

4. Klik Next

5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka otomatis seluruh data tabel akan disorot ditandai dengan garis putus-putus 6. Klik Next

7. Tentukan keterangan pendukung grafik seperti titles (judul-judul tabel), axis (sumbu koordinat tabel), gridlines (garis bantu skala tabel), legends (keterangan tambahan), data labels (nama-nama data tabel ) dan data tabel. 8. Klik Next


(56)

10.Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru

5.4.2 Menata Grafik

Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan pada bagian-bagian grafik.


(57)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil tahun 2002-2008 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan perhitungan menggunakan regresi linier sederhana maka dapat dicari ramalan jumlah penduduk suatu daerah atau kota yang dalam hal ini ramalan jumlah penduduk kabupaten Aceh Singkil tahun 2010. 2. Diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil menurut jenis

kelamin laki-laki pada tahun 2010 adalah sebanyak 95.607,73 jiwa,jenis kelamin perempuan sebanyak 94.103,51 jiwa, dan secara keseluruhan ( jenis kelamin laki-laki dan perempuan ) adalah sebanyak 189.711,25 jiwa

3. Setelah memperlihatkan data jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari jumlah penduduk perempuan.


(58)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil yaitu sebagai berikut :

2. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, maka diharapkan pemerintah agar dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.

3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Aceh Dalam Angka,

Medan : BPS Sumatera Utara.

Sudjana.1992.Metoda Statistika.Edisi Ke-6. Tarsito : Bandung.

Gunawan.2004.Statistik.Yogyakarta : ANDI


(1)

5.3 Formula dan Fungsi Statistik

Microsoft Excel menyediakan banyak jenis kategori fungsi seperti fungsi statistik, finansial, data base, teks, matematik dan trigonometri, logika, referensi dan pencarian yang dapat digunakan dalam membuat fungsi termasuk fungsi otomatis seperti outosum, currency style, percent style dan sebagainya.

Fungsi-fungsi Excel digunakan dalam penulisan formula atau rumus yang dapat dikomendasikan atau gabuangan beberapa fungsi.

5.3.1 Fungsi Statistik

Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa suatu kumpulan data. Untuk penganalisaan data, beberapa fungsi yang sering digunakan antara lain :

1. SUM (range) : mencari total sekumpulan data angka

2. MAX (range) : mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data angaka 3. MIN (range) : mencari nilai terendah dari sekumpulan data angka 4. AVERAGE : mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data angka 5. COUNT : mencari banyak data dari sekumpulan data angka


(2)

5.4 Grafik dalam Microsoft Excel

Salah satu fasilitas MS.Excel adalah kemampuan untuk membuat grafik (chart) sehingga data-data dalam bentuk angka-angka yang tersusun dalam tabel dapat dipresentasikan ke dalam bentuk yang lebih menarik yakni dalam grafik bentuk batang, garis, kolom, lingkaran dan bentuk grafik lainya. Grafik ini sering digunakan untuk menunjukkan persentasi dari sebuah penelitian atau menampilkan hasil data.

5.4.1 Membuat Grafik

Langkah-Langkah membuat grafik :

1. Arahkan pointer sel pada tabel data 2. Klik menu Insert, Chart

3. Tentukan tipe dan sub tipe grafik misalnya tipe Column dan sub tipe 3-D

Column 4. Klik Next

5. Tentukan sumber data grafik. Jika sel pointer berada pada tabel data maka


(3)

10.Klik Finish untuk menghasilkan grafik baru

5.4.2 Menata Grafik

Untuk menata grafik dapat dilakukan dengan menggunakan toolbar Chart atau dengan menggunakan kotak dialog Chart Option atau klik menu Chart lalu lakukan penataan pada bagian-bagian grafik.


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil tahun 2002-2008 maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan perhitungan menggunakan regresi linier sederhana

maka dapat dicari ramalan jumlah penduduk suatu daerah atau kota yang dalam hal ini ramalan jumlah penduduk kabupaten Aceh Singkil tahun 2010.

2. Diperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil menurut jenis

kelamin laki-laki pada tahun 2010 adalah sebanyak 95.607,73 jiwa,jenis kelamin perempuan sebanyak 94.103,51 jiwa, dan secara keseluruhan ( jenis kelamin laki-laki dan perempuan ) adalah sebanyak 189.711,25 jiwa


(5)

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisis jumlah penduduk Kabupaten Aceh Singkil yaitu sebagai berikut :

2. Dengan meningkatnya jumlah penduduk setiap tahunnya, maka diharapkan

pemerintah agar dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang terjadi, misalnya dengan menggalakkan program KB yang terarah dan berkesinambungan kepada masyarakat.

3. Memeratakan penyebaran penduduk, misalnya dengan mengadakan

transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Aceh Dalam Angka,

Medan : BPS Sumatera Utara.

Sudjana.1992.Metoda Statistika.Edisi Ke-6. Tarsito : Bandung.

Gunawan.2004.Statistik.Yogyakarta : ANDI