Tempat Kerja Cacat Tipe Kecelakaan Kondisi Berbahaya Menurut Maulanan Ihsan 2011:7 menyatakan bahwa: Aman

8 “Segala sesuatu atau kegiatan untuk menjamin dan mengarahkan agar pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau hasil yang dikehendaki serta sesuai dengan segala ketentuan dan kebijaksanaan yang berlaku”.

2.3 Pengertian Kecelakaan Kerja

Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Pasal 1 ayat 6, yaitu: “Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.”

2.3.1 Ruang Lingkup Kecelakaan Kerja

Ruang lingkup pada kecelakaan kerja yang penulis ambil berdasarkan dari 4 sumber yaitu menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Undang- Umdang No 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Maulana Ihsan dan Vida Hasna Farida. Ruang lingkup kecelakaan kerja tersebut meliputi:

1. Tempat Kerja

Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: “Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau 9 sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2; Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut ”.

2. Cacat

Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Pasal 1 ayat 7, yaitu: “Cacat adalah keadaan hilang atau berkurangnya fungsi anggota badan yang secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan hilang atau berkurangnya kemampuan untuk menjalankan pekerjaan ”.

3. Tipe Kecelakaan

Menurut Maulana Ihsan 2011:7 menyatakan bahwa “Tipe kecelakaan adalah cara kontak dari korban dengan sumber kecelakaan, atau proses gerakan korban sehingga mendapat cedera atau sakit ”.

4. Kondisi Berbahaya Menurut Maulanan Ihsan 2011:7 menyatakan bahwa:

“Kondisi berbahaya ialah keadaan yang tidak aman dari suatu sumber kecelakaan dimana keadaan tersebut pada hakekatnya dapat diamankan atau diperbaiki”.

5. Aman

Menurut Maulana Ihsan 2011:7 menyatakan bahwa “Aman adalah kondisi dimana tidak ada kemungkinan suatu malapetaka yang dapat menimbulkan kerugian atau bebas dari bahaya ”. 10 6. Alat Pelindung Diri APD Menurut Maulana Ihsan 2011:45 menyatakan bahwa: “Alat pelindung diri APD, yaitu suatu bentuk pemberian isolasi yang diterapkan kepada manusia dalam hal ini pekerja yang dilindungi, contoh: pemberian topi pengaman safety helmet, pemberian sepatu pengaman safety shoes, pemberian sumbattutup telinga ear muffplug, dan pemberian kacamata pengaman safety goggles ”.

7. Kejadian Kecelakaan