16
a. Tingkat risiko sangat rendah: 0,24 nol koma dua puluh empat persen dari upah sebulan;
b. Tingkat risiko rendah : 0,54 nol koma
lima puluh empat persen dari upah sebulan; c. Tingkat risiko sedang
: 0,89 nol koma delapan puluh Sembilan persen dari upah
sebulan; d. Tingkat risiko tinggi
: 1,27
satu koma dua puluh tujuh persen dari upah
sebulan; dan e. Tingkat risiko sangat tinggi :
1,74 satu
koma tujuh puluh empat persen dari upah sebulan”.
2.3.5 Penyelidikan Kecelakaan
Menemukan faktor penyebab kecelakaan tidak pernah sederhana,
penyelidikan kecelakaan
accident investigation harus selalu dilakukan dengan pemeriksaan
lapangan dikarenakan akan menjadi lebih mudah apabila petugasnya menemukan situasi tempat kejadian peristiwa
TKP masih belum berubah. Berikut ini ada beberapa jenis penyelidikan yang dapat dilakukan, diantaranya:
1. Rekonstruksi Kecelakaan
Menurut Maulana Ihsan 2011:17 menyatakan bahwa: “Untuk mengetahui peristiwa kecelakaan, salah
satu caranya
adalah dengan
melakukan rekonstruksi
terjadinya kecelakaan.
Dalam melakukan rekonstruksi kecelakaan, sebaiknya
harus dapat menjawab beberapa pertanyaan berikut: Siapa yang menjadi korban ? Kapan
kecelakaan terjadi ? Dimana terjadinya ? Apa yang
terjadi dan
apa saja
yang mempengaruhinya ? Mengapa dapat terjadi
caranya, bukan sebabnya, bersifat kronologis kejadian kecelakaan ?”.
17 2. Penyebab Kecelakaan Accident Causation
Menurut Maulana Ihsan 2011:18 menyatakan bahwa: “Untuk menemukan faktor penyebabnya adalah
tugas pokok dalam penyelidikan kecelakaan, dan juga merupakan hal yang paling sulit. Cara
terbaik untuk dapat melakukan dengan lebih mudah adalah dengan mengetahui prinsip dasar
sebab
kecelakaan. Dengan
mengetahui penyebabnya maka akan mudah memutuskan
mata rantai faktor penyebab kecelakaan dan mengendalikan
kemungkinan terjadinya
kecelakaan yang serupa”.
BAB III PROFIL PERUSAHAAN
3.1 Sejarah PT. Hi-Lex Indonesia
Lippo TSK Indonesia didirikan pada tanggal 21 November 1978 dengan Akte Notaries Bebasa Daeng Lolo, S.H di Jakarta yang
berlokasi baik kantor pusat maupun pabriknya adalah Jln. Bouroq No 35 Desa Karang Anyar, Kec Batu Ceper Tangerang Banten.
Perusahaan ini mempunyai luas bangunan 10.000 m² yang terbagi atas beberapa bagian departemen, yaitu: Bagian Assembling,
Bagian Kantor, Bagian Gudang Komponen, Bagian Gudang Finishing, Bagian Maintenance, Bagian Quality Control, Produksi,
dll.
Pada tanggal 1 Agustus 2001 PT. Lippo TSK Indonesia berubah nama menjadi PT. Hi-Lex Indonesia sedangkan PT. Hi-Lex Parts
Company berubah namanya menjadi PT. Hi-Lex Parts Indonesia pada 29 April 1998. Produk yang dihasilkan oleh PT. Hi-Lex
Indonesia yaitu: Kabel kontrol motor roda 2 roda 4 , sedangkan produk yang dihasilkan oleh PT. Hi- Lex Parts Indonesia yaitu:
Komponen- komponen pengontrol plastik, karet, dan juga besi.
Hi-Lex Coorporation memiliki 29 anak perusahaan yang tersebar di 13 negara termasuk diantaranya PT. Hi-Lex Indonesia. Saat ini
serifikat Quality Management System yang dimiliki perusahaan adalah sertifikat ISOTS 16949:2009. Dalam memajukan usahanya
PT. Hi-lex Indonesia saat ini membuka cabang di daerah Cikarang Jawa Barat, yang bermaksud untuk lebih meningkatkan produksi
untuk lebih mendapatkan kepuasan dari customer.