Bagi Akademik Bagi Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

Secara garis besar, penyusunan anggaran dibagi menjadi 3 kelompok Bozeman dan Straussman, 1982, yaitu: 1. Top down approach bersifat dari atas-ke-bawah Dalam penyusunan anggaran ini, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah sehingga pelaksana anggaran hanya melakukan apa saja yang telah disusun. 2. Bottom up approach bersifat dari bawah-ke-atas Anggaran sepenuhnya disusun oleh bawahan dan selanjutnya diserahkan atasan untuk mendapatkan pengesahan. Dalam pendekatan ini, manajer tingkat yang lebih rendah berpartisipasi dalam menentukan besarnya anggaran. 3. Kombinasi top down dan bottom up Kombinasi antara kedua pendekatan inilah yang paling efektif. Pendekatan ini menekankan perlunya interaksi antara atasan dan bawahan secara bersama sama menetapkan anggaran yang terbaik bagi perusahaan atau organisasi. Keterlibatan bawahan dalam mengemukakan pendapatnya dengan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran dapat menghasilkan anggaran yang lebih realistis dan akurat karena bawahan memiliki informasi yang lebih mendalam dibandingkan atasannya mengenai kondisi lokal Nouri dan Parker, 1998. Sehingga dengan adanya partisipasi ini diharapkan akan menimbulkan tanggung jawab dalam diri masing-masing individu yang terlibat untuk mencapai tujuan organisasi. Peran menunjukkan partisipasi seseorang dalam mencapai tujuan organisasi. Peran manajemen publik pengelola keuangan daerah menunjukkan tercapainya mekanisme penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif. Oleh karena itu, dibutuhkan peran manajemen publik pejabat pengguna anggaranbarang dalam memimpin kegiatan di SKPD. Pemerintah daerah terdiri dari banyak satuan kerja yang memiliki tugas dan wewenang berbeda. Menurut Permendagri 13 Tahun 2006 dalam konstruksi keuangan daerah terdapat dua jenis satuan kerja, yaitu: 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaranpengguna barang. 2. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaranpengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah. Menurut Pasal 5 yang terdapat di Permendagri 13 Tahun 2006, kepala daerah selaku pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya kepada pengelola keuangan daerah, yaitu: a. Sekretaris daerah selaku koordinator pengelola keuangan daerah b. Kepala SKPKD selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah c. Kepala SKPD selaku pejabat pengguna anggaranpengguna barang. Dalam Pasal 10 Permendagri 13 Tahun 2006 disebutkan bahwa Kepala SKPD sebagai pejabat pengguna anggaranbarang merupakan salah satu pengelola keuangan daerah yang memiliki beberapa tugas diantaranya yaitu, menyusun anggaran, melaksanakan anggaran, menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD yang dipimpinnya serta melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran. Selanjutnya berdasarkan Pasal 11 Permendagri 13 Tahun 2006, Kepala

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

0 4 21

Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial dan Motivasi Sebagai Variabel Intervening

0 3 22

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH DENGAN KECUKUPAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dengan Kecukupan Anggaran Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel

0 1 17

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH DENGAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Daerah Dengan Kecukupan Anggaran Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating

0 1 19

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey Pada

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 17

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 1 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL SKPD: DESENTRALISASI SEBAGAI Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial SKPD: Desentralisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi pada Sekretariat Daerah Kabupat

0 0 15

Kepuasan Kerja Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah ( Studi Empiris Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Badung).

0 0 36