Ruang Lingkup Ilmu Ruang Lingkup
16 mengingat dan berpikir. Kemampuan kognitif ini lebih ditujukan ke dunia
luar, dan tidak dapat dipelajari dengan sekali saja memerlukan perbaikan dan latihan terus-menerus yang serius.
5. Sikap attitude, sikap merupakan faktor penting dalam belajar karena tanpa
kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Sikap seseorang dalam belajar akan sangat memengaruhi hasil yang diperoleh dari belajar tersebut.
Sikap akan sangat tergantung pada pendirian, kepribadian, dan keyakinannya, tidak dapat dipelajari atau dipaksakan, tetapi perlu kesadaran diri yang penuh.
Adapun menurut Burton 1993: 4 dalam Susanto 2013: 3 belajar dapat diartikan
sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya sehingga
mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut E.R. Hilgard 1962, belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap
lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan pengalaman. Hilgard
menegaskan bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya.
Kingsley membagi hasil belajar menjadi tiga macam, meliputi: 1 keterampilan
dan kebiasaan; 2 pengetahuan dan pengertian; dan 3 sikap dan cita-cita. Sedangkan Djamarah dan Zain 2002: 120 menetapkan bahwa hasil belajar telah
tercapai apabila telah terpenuhi dua indikator sebagai berikut. 1.
Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
17 2.
Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaraninstruksional khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.
Hamalik 2003 dalam Susanto 2013: 3 menjelaskan bahwa belajar adalah
memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through experiencing.
Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dengan demikian, belajar itu bukan sekadar
mengingat atau menghapal saja, namun lebih luas dari itu merupakan mengalami. Hamalik juga menegaskan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
laku individu atau seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku ini mencakup perubahan dalam kebiasaan habit, sikap afektif, dan
keterampilan psikomotorik. Perubahan tingkah laku dalam kegiatan belajar disebabkan oleh pengalaman atau latihan.
Adapun pengertian belajar menurut Winkel 2002 dalam Susanto 2013: 4
adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas. Perubahan ini terjadi dari tidak tahu menjadi tahu dan
mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari. Definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap
rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau
kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya. Oleh sebab itu apabila
18 setelah belajar peserta didik tidak ada perubahan tingkah laku yang positif dalam
arti tidak memiliki kecakapan baru serta wawasan pengetahuannya tidak bertambah maka dapat dikatakan bahwa belajarnya belum sempurna.