Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
5 Hal tersebut kurangnya keinginan peserta didik untuk membaca beritaartikel
sehingga pemahaman siswa sangat kurang. Faktor lain dari aktivitas peserta didik yang tidak relevan tersebut bahwa pada saat
diberikan latihan berupa menganalisis soal hampir semua hasil jawaban mereka sama. Hal tersebut dikarenakan peserta didik tidak memiliki buku penunjang akan
tetapi mereka hanya mengandalkan LKS saja. Padahal, fasilitas buku di perpustakaan SMKN 4 Bandar Lampung terutama buku paket PKn cukup lengkap
hanya saja kebanyakan peserta didik malas untuk meminjam. Ada 5 orang peserta didik yang terlihat bermain-main apabila berada di perpustakaan. Hal ini
menunjukkan bahwa peserta didik tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik apabila berada di perpustakaan sehingga peserta didik tidak bisa memeriksa
kebenaran suatu informasi yang diberikan. Faktor lain juga pada saat bel masuk ada 3 orang peserta didik yang belum masuk
ke kelas. Mereka lebih menyukai berlama-lama diluar kelas hingga setengah jam berlalu baru mereka masuk kedalam kelas. Hal tersebut menunjukkan adanya rasa
kejenuhan peserta didik berada didalam kelas. Akibat, aktivitas peserta didik yang tidak serius dalam kegiatan pembelajaran
tersebut, maka akan berdampak pada prestasi peserta didik pada saat ujian semester.
Berdasarkan permasalahan tersebut, bahwa peserta didik cenderung kurang
mampu dalam berpikir kritis. Hal ini tentu saja menjadi tugas guru untuk dapat mengajarkan keterampilan berpikir kritis. Salah satu upaya untuk memecahkan
6 masalah yang timbul dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan tersebut
diperlukan metode dan model pembelajaran yang dapat menstimulus peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam mengemukakan pendapat atau
pemikirannya dan metode yang sifatnya memberi keleluasaan peserta didik untuk mengeksplorasi diri sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Begitu pentingnya suatu model pembelajaran, maka dalam penyajiannya dibutuhkan suatu model pembelajaran yang menarik untuk diciptakan, sehingga
akan menciptakan suasana pembelajaran yang tidak membosankan dan dapat memacu peserta didik untuk berpikir kritis.
Berbagai model pembelajaran dapat diterapkan oleh seorang guru untuk
menciptakan suasana kelas yang menarik dan menyenangkan hingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tanpa adanya model
pembelajaran yang menarik maka suasana belajar yang diharapkan akan sukar untuk dicapai. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu dilakukan Penelitian
Tindakan Kelas PTK atau disebut pula dengan istilah Classroom Action Research sebagai upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Pendekatan dari segi metode pembelajaran yang dipilih dan digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah
“Metode Pembelajaran Kontekstual dengan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio”.
Alasan peneliti menggunakan model portofolio karena sebelumnya sudah ada
yang meneliti menggunakan model ini. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa “Model Pembelajaran Portofolio dianggap dapat meningkatkan daya kritis siswa
yang dalam hal ini terlihat dari keterampilan intelektual siswa dalam berpikir
7 kritis pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan seperti keterampilan
dalam memecahkan masalah sosial Sanjaya, 2006: 216. ”
Salah satu upaya untuk meningkatkan minat peserta didik terhadap pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan adalah dengan menggunakan model portofolio. Melalui model pembelajaran portofolio, peserta didik dapat meningkatkan daya
kritisnya yang hal ini terlihat dari seberapa dalam peserta didik mampu memecahkan masalah sosial yang dilakukan melalui analisis ilmiah terhadap isu-
isu strategis yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seperti; norma hukum dan peraturan, sistem hukum dan peradilan
nasional kemudian hak dan kewajiban warga negara serta kekuasaan dan politik dalam pemerintahan yang terkait dengan penyelesaian masalah sosial budaya yang
berkembang dimasyarakat. Penulis dalam melakukan tindakan kelas ini menggunakan model pembelajaran
berbasis portofolio dengan tujuan dari penerapan model pembelajaran ini mampu memaksimalkan tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan karena model
portofolio merupakan salah satu upaya yang dilakukan guru dengan cara memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-
ide mereka dan mengajak peserta didik untuk belajar menggunakan strategi mereka sendiri dengan begitu peserta didik dapat mengembangkan potensi yang
ada dalam diri mereka masing-masing.
Hal tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
8 untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin melakukan
penelitian tindakan kelas dan sekaligus ingin menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.
Maka, judul penelitian ini adalah “Peningkatan Berpikir Kritis Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Portofolio Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X AP2 di SMK Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20132014
”.