25 pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan awal siswa dan memanfaatkan
teknik-teknik untuk mendorong agar terjadi perubahan konsepsi pada diri siswa.
2. Pengalaman belajar yang autentik dan bermakna
Segala kegiatan yang dilakukan di dalam pembelajaran dirancang sedemikian rupa
sehingga bermakna bagi siswa. Oleh karena itu minat, sikap, dan kebutuhan belajar siswa benar-benar dijadikan bahan pertimbangan dalam merancang dan
melakukan pembelajaran. Hal ini dapat terlihat dari usaha-usaha untuk mengaitkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, penggunaan sumber daya
dari kehidupan sehari-hari, dan juga penerapan konsep.
3. Adanya lingkungan sosial yang kondusif
Siswa diberi kesempatan untuk bisa berinteraksi secara produktif dengan sesama
siswa maupun dengan guru. Selain itu juga ada kesempatan bagi siswa untuk bekerja dalam berbagai konteks sosial.
4. Adanya dorongan agar siswa bisa mandiri
Siswa didorong untuk bisa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Oleh
karena itu siswa dilatih dan diberi kesempatan untuk melakukan refleksi dan mengatur kegiatan belajarnya.
5. Adanya usaha untuk mengenalkan siswa tentang dunia ilmiah
Sains bukan hanya produk fakta, konsep, prinsip, teori, namun juga mencakup
proses dan sikap. Oleh karena itu pembelajaran sains juga harus bisa melatih dan
26 memperkenalkan siswa tentang “kehidupan” ilmuwan. Pembelajaran
kontruktuvisme merupakan pembelajaran yang cukup baik dimana siswa dalam pembelajaran terjun langsung tidak hanya menerima pelajaran yang pasti seperti
pembelajaran behavioristik. Misalnya saja pada pelajaran PKn, tentang tolong menolong dan siswa ditugaskan untuk terjun langsung dan terlibat mengamati
suatu lingkungan bagaimana sikap tolong menolong terbangun. Dan setelah itu guru memberi pengarahan yang lebih lanjut. Hal tersebut membuat siswa lebih
mamahami makna ketimbang konsep.
2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Teori Konstruktivistik
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam teori konstruktivistik dijabarkan sebagai
berikut ini.
1. Kelebihan Teori Belajar Konstruktivistik
Pemecahan masalah dan penemuan memberikan pengetahuan yang dapat bertahan
lama, mudah diingat. Dapat meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berfikir. Memberikan motivasi siswa untuk belajar secara terus menerus sampai
pertanyaan mereka terjawab.
2. Kekurangan Teori Belajar Konstruktivistik
Membutuhkan pemahaman guru yang konvensional yang menekankan belajar
untuk mendapatkan jawaban yang benar, sehingga menghilangkan kreativitas siswa dalam mengungkapkan pendapatnya. Sulit membangun kesadaran