Desain Penelitian Metode Penelitian

45 1. Apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Sistem Informasi Akuntansi di KPP Kanwil Jawa Barat I. 2. Apakah Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap Pengendalian Internal di KPP Kanwil Jawa Barat I. 3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka peneliti mengkaji teori-teori yang relevan dengan masalah. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian hipotesis. Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional. 4. Pengajuan hipotesis Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris faktual. 5. Metode penelitian Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan metode descriptive analysis dan verifikatif. Metode descriptive analysis dan verifikatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama dan kedua. 46 6. Menyusun instrumen penelitian Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara. Sebelum instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian harus terlebih dulu diuji validitas dan reabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reabilitas digunakan untuk mengukur sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setalah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Selanjutnya peneliti menganalisis dan mengambil sampel untuk melakukan penelitian mengenai: a. Budaya organisasi yang diperoleh dari data kuesioner yang akan diisi oleh Pegawai Pajak. b. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang diperoleh dari data kuesioner yang akan diisi oleh Pegawai Pajak. c. Pengendalian internal yang diperoleh dari kuesioner yang akan diisi oleh Pegawai Pajak. Selanjutnya penulis mulai menggunakan perhitungan dengan menggunakan MSI Method Succesive Interval untuk menaikkan skala ordinal menjadi interval, sebagai syarat untuk menggunakan analisis jalur path analysis. 47 7. Kesimpulan Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan satu variable bebas, dengan satu variable tergantung terikat dan satu variabel intervening. Desain pernelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang digunakan Unit Analisis Time Horizon T – 1 Descriptive analysis and Verificative Descriptive dan Explanatory Survey Pegawai KPP Bagaian PDI di KPP Kanwil Jawa Barat I Cross Sectional T – 2 Descriptive analysis and Verificative Descriptive dan Explanatory Survey Pegawai KPP Bagaian PDI di KPP Kanwil Jawa Barat I Cross Sectional Dari tabel di atas dapat penulis uraikan sebagai berikut: 1. Mengetahui apakah Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Sistem Informasi Akuntansi di KPP Kanwil Jawa Barat I, digunakan metode analisis mdeskriptif dan verifikatif. 2. Mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh terhadap Pengendalian Internal di KPP Kanwil Jawa Barat I, digunakan metode analisis deskriptif dan verifikatif. 48 Mahdi Salehi 2011 Siti Kurnia Rahayu 2010 Azhar Susanto 2002 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Sebelum mengadakan penilaian dalam penelitian, penulis harus menentukan operasional variabel, hal ini dimaksudkan agar dapat mempermudah dalam melakukan penelitian. Menurut Nur Indriantoro yang dikutip oleh Umi Narimawati 2010 : 31 menerangkan bahwa operasionalisasi variabel, yaitu: “Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik ”. Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Pengendalian internal dengan Sistem Informasi Akuntansi sebagai variable Interveing dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh melalui pengukuran variabel –variabel penelitian. Budaya Budaya Organisasi Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Intern 49 Organisasi X merupakan variabel bebas Independent sedangkan Sistem Informasi Akuntansi Y merupakan variable penghubung Intervening dan Pengendalian internal Z merupakan variable terikat Dependent. Sehingga variabel-variabel penelitian ini terdiri dari 3 tiga unsur, yaitu : 1. Budaya Organisasi X 2. Sistem Informasi Akuntansi Y 3. Pengendalian Internal Z Agar penelitian ini dapat di laksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Dimensi Indikator Skala No. Kuesioner Budaya Organisasi X Budaya Organisasi adalah Norma,nilai- nilai, asumsi, kepercayaan, filsafat, kebiasaan organisasi, dan sebagainya isi budaya organisasi yang dikembangkan dalam waktu yang lama oleh pendiri, pemimpin, dan anggota organisasi yang disosialisasikan dan diajarkan kepada anggota baru serta diterapkan dalam aktivitas organisasi sehingga memengaruhi pola pikir,sikap dan prilaku anggota organisasi dalam Misi 1. Arah Strategi 2. Tujuan dan Sasaran 3. Visi Ordinal 1-3 Keterlibatan 1. Pemberdayaan 2. Orientasi Tim 3. Pengembangan Kemampuan 4-6 Adaptabilitas 1. Menciptakan Perubahan 2. Fokus Pelanggan 3. Pembelajaran Organisasi 7-9 Konsistensi 1. Nilai Inti 2. Kesepakatan 3. Koordinasi dan Integrasi 10-12 50 memproduksi produk, melayani para konsumen, dan mencapai tujuan organisasi.” Wirawan 2007:10 Denison 2006:6-14 Sistem Informasi Akuntansi Y Sistem Informasia Akuntansi dapat di definisikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling ber- hubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan. Azhar Susanto 2009 Hardware 1. Bagian Input Input Device 2. Bagian Pengolahan Utama dan Memori 3. Bagian Output Output Device Ordinal 13-15 Software 1. Sistem Operasi 2. Perangkat lunak aplikasi 16-17 Brainware Sumber Daya Manusia 18 Prosedur 1. Prosedur 2. Aktivitas 19-20 Database 1. Media dan sistem penyimpanan data 2. Sistem Pengolahan 3. Organisasi Database 21-23 Teknologi Jaringan Komunikasi LAN Local Area Network dan WAN Wide Area Network 24 Siklus Pengolahan Transaksi SPT Azhar Susanto 2009 Modul Penerimaan Negara MPN 25 Pengendali an Internal Z Pengendalian internal adalah suatu proses, yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai guna mencapai Lingkungan Pengendalian Control Environment, 1. Nilai Etika dan Integritas 2. Komitmen terhadap kompetensi 3. Kepentingan Kesejahteraan Organisasi 4. Struktur Organisasi 5. Kebijakan Manajemen Ordinal 26-30

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating

0 39 87

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

2 69 130

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabili

0 4 12

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

0 3 18

Pengaruh Struktur Organisasi dan Pengendalian Internal terhadap Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi.

0 0 10

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 24

TAP.COM - INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN SISTEM PENGENDALIAN ... 18331 21318 1 PB

0 0 11

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Peran Auditor Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan Dengan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Sebagai Variabel Intervening

0 2 10

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, MORALITAS MANAJEMEN, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

0 1 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KUALITAS INFORMASI DENGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

1 1 16