Uji Validitas Prosedur Pengumpulan Data

58 Hasil uji validitas dengan menggunakan program SPSS 16.0 for window. Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya. Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Pengertian reliabiltas menurut Sugiyono 2011:3 sebagai berikut: “Reabilitas adalah derajad konsistensi atau keajegan data dalam interval waktu tertentu”. Setelah melakukan pengujian validitas butir pertanyaan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas untuk menguji kehandalan atau kepercayaan alat pengungkapan dari data. Dengan diperoleh nilai r dari uji validitas yang menunjukkan hasil indeks korelasi yang menyatakan ada atau tidaknya hubungan antara dua belahan instrumen. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah Split Half Method Spearman–Brown Correlation Tehnik Belah Dua. Metode ini menghitung reliabilitas dengan cara memberikan tes pada sejumlah subyek dan kemudian hasil tes tersebut dibagi menjadi dua bagian yang 59 sama besar berdasarkan pemilihan genap–ganjil. Cara kerjanya adalah sebagai berikut : a. Item dibagi dua secara acak misalnya item ganjilgenap, kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II b. Skor untuk masing–masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II Umi Narimawati 2010:44 d. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Ґ = Umi Narimawati 2010:44 dimana : Ґ1 = reliabilitas internal seluruh item Ґb = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua Ґb + Ґb Ґb + Ґb 60 Tabel 3.4 Standar Penilaian Untuk Reliabiltas Reliability Good 0,80 Acceptable 0,70 Marginal 0,60 Poor 0,50 Sumber: Barker et al, 2002 : 70 Seperti yang dikemukakan Barker et al 2002 :70 sekumpulan butir pernyataan yang mengukur variabel dapat diterima jika memilki koefisien reliabilitas lebih besar atau sama dengan 0,70.

3.2.4.3. Pembobotan Nilai yang Diperoleh

Karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval Harun Al Rasyid, 1994:131. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut: Menghitung frekuensi f setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan. 1. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi p setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi f dengan jumlah responden.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengendalian Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating

0 39 87

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

2 69 130

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabili

0 4 12

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

0 3 18

Pengaruh Struktur Organisasi dan Pengendalian Internal terhadap Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi.

0 0 10

Analisis Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kecendrungan Kecurangan Akuntansi dengan Menggunakan Perilaku tidak Etis Sebagai Variabel Intervening

0 0 24

TAP.COM - INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN SISTEM PENGENDALIAN ... 18331 21318 1 PB

0 0 11

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Peran Auditor Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan Dengan Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Sebagai Variabel Intervening

0 2 10

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, MORALITAS MANAJEMEN, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

0 1 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KUALITAS INFORMASI DENGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

1 1 16