Definisi WDM Wavelength Division Multiplexing

pengiriman sinyal PDH ke virtual container tertentu sesuai dengan jenis sinyal tersebut. Alligning adalah proses menyamakan laju bit pada virtual container dengan tributary unit dan administrative unit. Multiplexing adalah proses pengabunggan TU dan AU pada lapisan yang lebih tinggi.

2.2. DWDM Dense Wavelength Division Multiplexing

Saat ini muncul teknologi untuk memanfaatkan bandwidth serat optik yang besar ini dengan metode penjamakan. Pada komunikasi serat optik terdapat beberapa metode penjamakan, yaitu TDM TimDivision Multiplexing dan WDM Wavelength Division Multiplexing yang selanjutnya berkembang menjadi DWDM. Saat ini teknologi DWDM merupakan teknologi paling prospektif untuk memultipleks beberapa kanal dalam serat optik, karena teknologi ini membagi kanal dalam daerah panjang gelombang, sehingga lebih mudah diakses dalam serat optik dibandingkan pembagian atas waktu pada TDM.

2.2.29 Definisi WDM Wavelength Division Multiplexing

Pada awal tahun 1980 diperkenalkan teknologi WDM, yang mampu memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda tiap panjang gelombang mengandung sinyal informasi yang berbeda yang kemudian dimultipleks menjadi satu sinyal agar dapat dikirimkan dalam satu utas serat optik secara simultan. WDM pada saat itu hanya mempunyai 2 kanal yang terletak pada panjang gelombang 1310 dan 1550 nm[4]. Teknologi DWDM merupakan perbaikan teknologi WDM yang telah dikembangkan sebelumnya, yaitu memperkecil spasi antar kanal, sehingga terjadi peningkatan jumlah kanal yang mampu dimultipleks. Inti perbaikan terdapat pada infrastruktur yang digunakan, seperti jenis laser, tapis, dan penguat. Perbaikan teknologi ini dipicu dengan adanya perkembangan teknologi fotonik, seperti penemuan EDFA Erbium Doped Fiber Amplifier sebagai penguat optik, dan laser dengan presisi yang lebih tinggi yang disebut teknologi DWDM. Penemuan EDFA memungkinkan DWDM beroperasi pada daerah 1550 nm yang memiliki atenuasi rendah, sementara sebagian besar sistem WDM konvensional masih beroperasi pada daerah 1310 nm dengan tingkat atenuasi lebih tinggi. DWDM merupakan teknik transport fiber optik yang melibatkan multiplexing dari banyak panjang gelombang yang berbeda ke fiber optik tunggal. Dengan DWDM dapat di integrasikan teknologi SDH dalam satu jaringan fisik. Jadi tidak diperlukan penambahan perangkat dan efisiensi pemakaian core optik dapat ditingkatkan. Dasar teknologi DWDM sendiri berasal dari WDM yang mengakomodasikan 2 panjang-gelombang dalam sehelai serat optik yang masing- masing berkapasitas 0,6 Gbps sampai 2,5 Gbps. Kemudian berkembang menjadi coarse WDM yang mampu mengakomodasi hingga 8 panjang gelombang berbeda. Pada perkembangan selanjutnya, jumlah panjang-gelombang yang dapat diakomodasikan oleh sehelai serat optik bertambah mencapai puluhan buah dan kapasitas untuk masing-masing panjang-gelombang pun meningkat pada kisaran 10 Gbps, kemampuan ini merujuk pada apa yang disebut DWDM. Pada dasarnya panjang gelombang yang dipakai mempunyai daerah kerja pada suatu window. Terdapat 3 window yang dikenal yaitu 850 nm, 1310 nm, dan 1550 nm. Bahkan sekarang ini telah dilakukan pengembangan window keempat pada panjang gelombang 1625 nm. Teknologi DWDM sendiri mengunakan window ketiga yang mempunyai loss terkecil dari dua window sebelumnya. Gambar 2.28 Perbandingan window optik terhadap redaman

2.2.30 Konsep Dasar DWDM