Arah Transmisi Multiplexing Transmisi

2.1.1.14 Mode Transmisi

Mode transmisi adalah cara pengiriman data dari satu piranti ke piranti lain, yaitu secara sinkron synchronous transmission dan tak-sinkron asynchronous transmission. Transmisi sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima, berada pada waktu yang sinkron, biasanya dimulai dengan sinyal SYN untuk melakukan sinkronisasi antara dua piranti yang berkomunikasi, kemudian menyusul sinyal STX start-of-text yang menyatakan awal dari transmisi data, kemudian sejumlah blok data dikirim, dan ditutup dengan ETX end-of-text, terakhir ada sinyal BCC block-check-character yang digunakan untuk mengecek kesalahan dalam penerimaan data. Transmisi tak-sinkron adalah transmisi data dimana kedua pihak, pengirim dan penerima tidak perlu berada pada waktu yang sinkron. Mode transmisi ini diterapkan pada komunikasi data dimana kecepatan piranti pengirim dan piranti penerima jauh berbeda. Sebagai contoh transmisi data dari keyboard ke memory dilakukan tak-sinkron karena kecepatan keyboard ditentukan oleh kecepatan user dalam menekan tombol faktor manusia, kecepatan memory ditentukan oleh transfer rate dari memory, namun bagaimanapun cepatnya manusia dalam mengetik masih lambat dibanding kecepatan prosessor dalam mentransfer data. Apabila dilakukan secara sinkron maka memory prosessor banyak kehilangan waktu percuma, menanti tombol ditekan. Biasanya transmisi tak-sinkron dilakukan karakter perkarakter, dimana setiap karakter diawal oleh start-of-bit SOB dan ditutup dengan parity-bit untuk memeriksa kesalahan dan end-of-bit EOB.

2.1.1.15 Arah Transmisi

Arah transmisi dari dua piranti yang berkomunikasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: Simplex, Half-duplex, dan Full-duplex. Simplex menyatakan komunikasi antara dua piranti hanya bisa dilakukan satu arah saja, dari sumberpengirim ke tujuanpenerima. Sebagai contoh komunikasi antara pemancar TV dengan pesawat TV, komunikasi antara amplifier dengan speaker, komunikasi antara perangkat barcode dengan komputer. Half-duplex menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah namun tidak serentak tidak bersamaan tetapi bergantian, bila satu piranti sedang mengirim yang lain hanya menerima, dan sebaliknya. Sebagai contoh komunikasi yang menggunakan Handy-Talkie atau Walki-Talkie dilakukan secara half-duplex. Full-duplex menyatakan komunikasi antara dua piranti yang bisa dilakukan dua arah dan bisa serentak bersamaan. Sebagai contoh komunikasi melalui pesawat telepon adalah komunikasi full-duplex. Komunikasi antara dua komputer bisa saja menggunakan salah satu dari ketiga arah transmisi tersebut, bergantung pada protokol komunikasi yang digunakannya.

2.1.1.16 Multiplexing

Multiplexing berkaitan dengan efektivitas penggunaan media komunikasi, dimana satu media akan lebih efektif apabila bisa digunakan oleh lebih dari satu transmisi data. Sebagai contoh, suatu media yang memiliki kapasitas besar misalnya serat-optik dengan 384 Kbps tentu tidak effisien apabila hanya digunakan oleh satu transmisi berkecepatan rendah misalnya koneksi dua komputer dengan 64 Kbps. Perangkat yang diperlukan untuk melakukan multiplexing adalah multiplexer MUX dan demultiplexer DEMUX. Gambar 2.15. Multiplexing Pada dasarnya ada tiga macam bentuk multiplexing, yaitu: Time Division Multiplexing TDM, Frequency Division Multiplexing, dan Code Division Multiplexing CDM[4]. TDM adalah teknik multiplexing dengan cara memberi alokasi waktu pada masing-masing transmisi secara bergiliran. Teknik TDM biasa digunakan apabila total kapasitas transmisi melebihi kapasitas medium, yang biasa disebut baseband medium jalur sempit. Karena kapasitas medium terbatas maka setiap piranti yang berkomunikasi mendapat slot-waktu untuk mengirim data. Gambar 2.16 Time Division Multiplexing, Tiap Channel Mendapat Alokasi Waktu FDM Frequency Division Multiplexing adalah teknik multiplexing dimana setiap piranti diberi frekuensi modulasi yang berbeda sehingga bisa bersamaan melakukan transmisi melalui satu media. Teknik FDM banyak digunakan pada komunikasi data dengan medium berkapasitas besar, biasa disebut sebagai broadband jalur lebar medium. Melalui teknik ini berbagai siaran TV dapat disalurkan dalam satu kabel cable TV, atau Video, Suara, dan Data bisa disalurkan bersama dalam satu kabel. Gambar 2.17. FDM Frequency Division Multiplexing Frequency Division Multiplexing, tiap channel memakai frekuensi berbeda CDM adalah teknik multiplexing dimana setiap channel atau piranti yang berkomunikasi menggunakan kode data yang berbeda sehingga bisa bersamaan seperti pada FDM pada satu saat, dan sekaligus bisa menggunakan slot waktu berbeda seperti pada TDM. Teknik CDM memungkinkan bandwidth saluran komunikasi suara bisa digunakan bersama oleh banyak telepon selular[4].

2.2.20 SKSO Sistem Komunikasi Serat Optik