Bentuk tidak normal Bentuk normal pertama Bentuk normal kedua Bentuk normal ketiga

menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD. 8 Perancangan Basis Data c Normalisasi Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut Abdul Kadir, 2002: 52. Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan tidak normal apabila dilakukan penghapusan delete, pengubahan update dan pembacaan retrieve pada suatu basis data. Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga. Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut Abdul Kadir, 2002: 54 : •

a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya. •

b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama 1NF bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom. •

c. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua 2NF jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama. •

d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga 3NF jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer. d Tabel Relasi Relasi Antar Tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan antar tabel satu dengan tabel yang lain sehingga membentuk Basis Data.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Perusahaan

BBPPK Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja didirikan pada tanggal 3 agustus 1950 semula bernama Djawatan Kursus Usaha Tani di bawah kementrian Perburuhan. Sejak mulai berdiri sampai sekarang sudah 8 kali perubahan nama, di antaranya 7 kali perubahan status dengan tugas pokok dan fungsi tetap. Kemudian pada perubahan kedelapan terjadi perubahan yang signifikan yaitu status balai dari eselon III menjadi eselon II B dengan lingkup kerja lebih luas menjadi Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja berada di bawah Ditjen Binapenta dengan uraian sebagai berikut: 1. Djawatan Kursus Usaha Pertanian 1950 – 1969 di bawah Kementrian Perburuhan. 2. Pusat Latihan Kejuruan Pertanian 1969 – 1973 di bawah Departemen Tenaga Kerja. 3. Pusat Latihan Kerja Pertanian 1973 – 1978 di bawah Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Tenaga Kerja. 4. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang 1978 – 1983 dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 5. Balai Latihan Kerja Lembang 1983 – 1997 dibawah Departemen Tenaga Kerja. 6. Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang 1997 – 2001 dibawah Departemen Tenaga Kerja. 7. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang 2001 – April 2006 dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 8. Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja April 2006 – sekarang dibawah Ditjen Binapenta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Visi Menjadi lembaga pengembangan dan perluasan kerja yang profesional dan mandiri. Misi 1. Meningkatkan kapabilitas dan kapasitas Balai Besar.