Perancangan Sistem Informasi Penyelanggaraan Kegiatan Di Balai Besar Pengembangan Dan Perluasaan Kerja (BBPPK) Lembang Jawa Barat

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan zaman dan sistem kerja perusahaan tentunya diikuti pula dengan berkembangnya sistem pelaksanaan pendidikan yang mulai mengubah sistem pembelajaran yang “monoton” menjadi sistem pembelajaran yang mana para pengajar menyiapkan para peserta didik untuk siap bekerja. Dari hal itu lembaga-lembaga pendidikan menerapkan sistem pendidikan dengan mengenalkan para peserta didik untuk terjun langsung melihat system kerja dari setiap perusahaan melalui sistem pendidikan praktek kerja lapangan, yang artinya memberikan pelatihan kepada peserta didik untuk mengetahui bahkan memahami sistem kerja perusahaan sehingga dapat diaplikasikan dengan baik.

BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja ) merupakan sebuah badan pemerintahan yang bergerak pada pelayanan kepada masyarakat, tepatnya BBPPK ini merupakan lembaga yang berfungsi untuk memberikan bimbingan teknis, kerjasama kelembagaan, layanan informasi dan promosi kewirausahaan serta teknologi tepat guna di bidang pertanian, industri dan jasa. Badan kelembagaan milik pemerintah ini menjadi tempat yang cukup menarik untuk dijadikan suatu objek dalam melakukan suatu pembelajaran bagi peserta didik.

Hal yang membuat badan kelembagaan milik pemerintah ini menarik untuk dijadikan objek penelitian dimana kurangnya tenaga ahli pada bidang teknologi komputer, selain itu website yang digunakan BBPPK merupakan website yang dibangun oleh konsultan dengan menggunakan satu layanan website instans yaitu joomla, website ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh pihak BBPPK. System website yang digunakan sebelumnya


(2)

2 cukup rumit, sebagai contoh admin yang akan mengupload satu kegiatan harus melakukan login dua kali yaitu melakukan login website BBPPK untuk menginputkan data artikel yang akan diupload dan juga melakukan login di CPanel untuk menginputkan data gambar yang akan diupload. Oleh Karena itu pula yang menjadi suatu alasan untuk melakukan praktek kerja lapangan ini.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

a. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang terjadi, diantaranya:

1. Belum efektifnya penggunaan website yang sudah dibangun, dikarenakan sistem yang berjalan pada website cukup rumit untuk dapat dikelola oleh admin.

2. Informasi yang ditampilkan oleh sistem yang sudah ada, tidak dapat mencakup semua kegiatan yang meliputi :

- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,

- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,

- Kerjasama kelembagaan,

- Pendayagunaan TKS (Teknologi Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).

Dan sistem tidak dapat memberikan informasi tentang kepegawaian BBPPK berupa profil pegawai.


(3)

3 b. Rumusan Masalah

Didasarkan atas identifikasi masalah diatas, tentunya ada beberapa rumusan masalah sesuai dengan identifikasi diatas, diantaranya;

1. Bagaimana mengefektifkan penggunaan Website yang telah dibangun pada BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) agar admin dapat mengelola website tersebut dengan sangat mudah userfriendly.

2. Bagaimana system dapat menampilkan seluruh kegiatan yang ada di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) yang meliputi :

- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,

- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,

- Kerjasama kelembagaan,

- Pendayagunaan TKS (Teknologi Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).

Serta bagaimana sistem website dapat menampilkan informasi tentang kepegawaian BBPPK berupa profil pegawai.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari pelaksaaan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan, serta memberikan suatu solusi bagi perusahaan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, sedangkan tujuan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini adalah untuk :


(4)

4 1. Untuk meneliti dan menganalisa penggunaan serta sistem kerja website

yang telah dibangun di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja).

2. Untuk membuat perancangan sistem website baru dengan lebih efektif serta efiesien yang pada akhirnya dapat di implementasi bila disetujui oleh pihak kepala Balai BBPPK.

3. Untuk dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai profil pegawai serta dapat memberikan informasi berbagai kegiatan yang dilakukan oleh BBPPK meliputi:

- Bimbingan teknis, - Inkubasi bisnis,

- Model pengembangan, - Komoditi unggulan, - Sosialisasi,

- Kerjasama kelembagaan,

- Pendayagunaan TKS (Tenaga Kerja Sarjana), - Pemasyarakatan TTG (Teknologi Tepat Guna).

1.4Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah pada laporan ini yaitu:

- Sistem dapat memberikan informasi-informasi tentang aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan oleh BBPPK,

- Dan sistem hanya dapat menampilkan seluruh kegiatan-kegiatan yang telah diselenggarakan oleh pihak Balai,

- Serta sistem dapat menampilkan biodata seluruh pegawai BBPPK.

1.5Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Adapun lokasi pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) Jl. Lembang No.


(5)

5 222, Bandung Barat 40391, Jawa Barat Telp.022-2786053 Fax.022-2788612 email:bbppklembang@gmail.com, website:www.bbppklembang.com. Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 12 Juli – 12 Agustus 2010, dengan jadwal kegiatan praktek kerja lapangan tertera pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

NO AKTIVITAS WAKTU Juli 2010 Agustus 2010 September 2010 Oktober 2010

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1

Pengajuan Kerja

Praktek 2 Kerja Praktek 3 Analisa Website BBPPK 4 Perancangan Website yang diusulkan 5 Evaluasi laporan

6

Pengumpulan

Laporan Kerja Praktek


(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:683) Pengenalan Komputer. Suatu sistem didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Namun pada dasarnya dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan diantaranya, yaitu dengan menekankan pada prosedur serta komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Dari pengertian sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan kerja dari berbagai subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan bersama-sama untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu.

2.1.1 Elemen Sistem

Elemen sistem pada dasarnya merupakan komponen-komponen dari suatu sistem, adapun elemen sistem yang ada adalah:

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), baik hanya satu ataupun banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi


(7)

tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.


(8)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang ”mencuplik” keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

a. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.


(9)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

e. Masukan (input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan


(10)

baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan ”bersila” bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:687) Pengenalan Komputer. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:

1. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan juga sistem fisik (physical system)

2. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan juga sistem buatan manusia (human made system)

3. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinate system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

4. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

(open system)

2.2Pengertian Website

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui

web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.


(11)

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut

Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs-situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subskripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

2.2.1 Macam-macam Website

Macam-macam website terdiri dari 2, diantaranya: 1. Website statik

Adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya di maintanance secara manual oleh beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :

- Elemen 1 Penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML diubah didalam program editor tersebut.

- Elemen 2 WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.

- Elemen 3 Editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb, dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih templat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan “sekejap” mereka sudah dapat membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

2. Website dinamik

Adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies


(12)

atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan user.

Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dynamic, beberapa diantaranya adalah ColdFusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga.

2.3Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam melakukan pendekatan sistem ada berbagai cara yang dilakukan, diantaranya dengan metode pendekatan sistem terstruktur dan juga metode pendekatan berobjek.

1. Metode Pendekatan Terstruktur

Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur

(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).


(13)

2. Metode Pendekatan Berobjek

Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dari abstraksi objek sampai dengan kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan. Dari penjelasan metode pendekatan sistem diatas, dalam penyusunan serta analisa laporan mengenai website BBPPK ini diambil metode pendekatan sistem secara terstruktur, dalam metode ini digunakan tools-tools yang dapat membantu dalam proses perancangan diantaranya DFD (Data Flow Diagram) dan juga DK (Diagram Konteks)

2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari: 1. Perencanaan Sistem (systems planning )

2. Analisis Sistem (systems analysis )

3. Perancangan Sistem (systems design )

4. Seleksi Sistem (systems selection )

5. Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance )

Tahapan - tahapan diatas sebenarnya merupakan tahapan didalam pengembangan sistem teknik (engineering systems ). Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah - langkah utamanya akan dijelaskan pada gambar 2.1


(14)

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

( Sumber : http://siamitek.files.wordpress.com/2007/11/disain-sistem.pdf )

Adapun metode pengembangan sistem yang diambil pada sistem website yang diusulkan ini yaitu menggunakan metode pengembangan sistem prototype, berikut tahapan-tahapan pengerjaan sistem website usulan:

1. Pengumpulan Kebutuhan

Pada tahap ini pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data-data baik berbentuk dokumen ataupun file dari BBPPK yang berkaitan langsung dengan website yang akan dibangun dan pengumpulan referensi-referensi untuk membangun sebuah website.

2. Membangun Prototype

Tahap ini difokuskan pada perancangan dan database sistem serta desain web agar dapat memudahkan admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem, sehingga sistem tersebut bisa disebut dengan istilah UserFriendly.

3. Evaluasi Prototype

Evaluasi ini dilakukan oleh admin apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan admin.

2.3.3 Alat Bantu Analisa 1) Diagram Kontek


(15)

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.

2) Data Flow Diagram

DFD dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat model-model system matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson.

Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya).


(16)

DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

3) Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.

Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

4) Perancangan Basis Data

a) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan

(update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada


(17)

macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :

• a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

• b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).

• c. Bentuk normal kedua

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci

primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

• d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

b) Tabel Relasi

Relasi Antar Tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan antar tabel satu dengan tabel yang lain sehingga membentuk Basis Data.


(18)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.4Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:683) Pengenalan Komputer. Suatu sistem didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Namun pada dasarnya dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan diantaranya, yaitu dengan menekankan pada prosedur serta komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.


(19)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Dari pengertian sistem tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan kerja dari berbagai subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan bersama-sama untuk mendapatkan suatu tujuan tertentu.

2.4.1 Elemen Sistem

Elemen sistem pada dasarnya merupakan komponen-komponen dari suatu sistem, adapun elemen sistem yang ada adalah:

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), baik hanya satu ataupun banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.


(20)

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang ”mencuplik” keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.


(21)

Suatu sistem mempunyai karakteristik ataupun sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.

a. Komponen (components)

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas sistem (boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar sistem (environments)

Adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara, sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

d. Penghubung (interface)

Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.


(22)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran (output)

Adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran (objectives) atau tujuan (goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan ”bersila” bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.4.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2004:687) Pengenalan Komputer. Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya:


(23)

5. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan juga sistem fisik (physical system)

6. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan juga sistem buatan manusia (human made system)

7. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (determinate system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

8. Sistem yang diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka

(open system)

2.5Pengertian Website

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui

web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut

Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs-situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subskripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.

2.5.1 Macam-macam Website

Macam-macam website terdiri dari 2, diantaranya: 3. Website statik

Adalah salah satu bentuk website yang isi didalam website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan biasanya di maintanance secara manual oleh


(24)

beberapa orang yang menggunakan software editor. Ada 3 tipe kategori software editor yang biasa dipakai untuk tujuan maintaining ini, mereka adalah :

- Elemen 1 Penyunting teks. Contohnya adalah Notepad atau TextEdit, dimana HTML diubah didalam program editor tersebut.

- Elemen 2 WYSIWYG editor. Contohnya Microsoft Frontpage dan Macromedia Dreamweaver, dimana situs di edit menggunakan GUI (Graphical User Interface) dan format HTML ini secara otomatis di generate oleh editor ini.

- Elemen 3 Editor yang sudah memiliki templat, contohnya Rapidweaver dan iWeb, dimana, editor ini membolehkan user untuk membuat dan mengupdate websitenya langsung ke server web secara cepat, tanpa harus mengetahui apapun tentang HTML. Mereka dapat memilih templat yang sesuai dengan keinginan mereka, menambah gambar atau obyek, mengisinya dengan tulisan, dan dengan “sekejap” mereka sudah dapat membuat situs web tanpa harus melihat sama sekali kode-kode HTML.

4. Website dinamik

Adalah website yang secara berkala, informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari user untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh user. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua user, memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang berkaitan dengan user.

Ada banyak jenis sistem software yang dapat dipakai untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dynamic, beberapa diantaranya adalah ColdFusion (CFM), Active Server Pages (ASP), Java Server Pages (JSP) dan PHP, bahasa program yang mampu untuk meng-generate Dynamic Web System dan Situs Dinamis. Situs juga bisa termasuk didalamnya berisi informasi yang diambil dari satu atau lebih database atau bisa juga menggunakan teknologi berbasis XML, contohnya adalah RSS. Isi situs yang statis juga secara periodik di generate, atau, apabila ada keadaan dimana dia butuh untuk


(25)

dikembalikan kepada keadaan semula, maka dia akan di generate, hal ini untuk menghindari kinerjanya supaya tetap terjaga.

2.6Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

2.6.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam melakukan pendekatan sistem ada berbagai cara yang dilakukan, diantaranya dengan metode pendekatan sistem terstruktur dan juga metode pendekatan berobjek.

3. Metode Pendekatan Terstruktur

Pendekatan ini yang dimulai dari awal tahun 1970 disebut dengan pendekatan terstruktur

(structured approach). Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.

Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).

4. Metode Pendekatan Berobjek

Suatu teknik atau cara pendekatan baru dalam melihat permasalahan dan sistem (sistem perangkat lunak. Sistem informasi, atau sistem lainnya). Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek yang berkorespondensi dengan objek-objek dunia nyata.

Ada banyak cara untuk mengabstraksikan dan memodelkan objek-objek tersebut, mulai dari abstraksi objek sampai dengan kelas. hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksikan dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi (dibungkus) menjadi satu kesatuan. Dari penjelasan metode pendekatan sistem diatas, dalam penyusunan serta analisa laporan mengenai website BBPPK ini diambil metode pendekatan sistem secara terstruktur, dalam metode ini digunakan tools-tools yang dapat membantu dalam proses perancangan diantaranya DFD (Data Flow Diagram) dan juga DK (Diagram Konteks)


(26)

2.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

Tahapan Utama Siklus hidup Pengembangan Sistem terdiri dari: 6. Perencanaan Sistem (systems planning )

7. Analisis Sistem (systems analysis )

8. Perancangan Sistem (systems design )

9. Seleksi Sistem (systems selection )

10.Implementasi & pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance )

Tahapan - tahapan diatas sebenarnya merupakan tahapan didalam pengembangan sistem teknik (engineering systems ). Siklus hidup pengembangan sistem dengan langkah - langkah utamanya akan dijelaskan pada gambar 2.1

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

( Sumber : http://siamitek.files.wordpress.com/2007/11/disain-sistem.pdf )

Adapun metode pengembangan sistem yang diambil pada sistem website yang diusulkan ini yaitu menggunakan metode pengembangan sistem prototype, berikut tahapan-tahapan pengerjaan sistem website usulan:

4. Pengumpulan Kebutuhan

Pada tahap ini pengumpulan kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data-data baik berbentuk dokumen ataupun file dari BBPPK yang berkaitan


(27)

langsung dengan website yang akan dibangun dan pengumpulan referensi-referensi untuk membangun sebuah website.

5. Membangun Prototype

Tahap ini difokuskan pada perancangan dan database sistem serta desain web agar dapat memudahkan admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem, sehingga sistem tersebut bisa disebut dengan istilah UserFriendly.

6. Evaluasi Prototype

Evaluasi ini dilakukan oleh admin apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan admin.

2.6.3 Alat Bantu Analisa 5) Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.

6) Data Flow Diagram

DFD dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algoritma program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi


(28)

semacam ini untuk membuat model-model system matematika. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson.

Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD).

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya).

DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.

7) Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.

Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.

Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa


(29)

menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara terinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD.

8) Perancangan Basis Data

c) Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih, yang tidak lagi memiliki masalah tersebut (Abdul Kadir, 2002: 52). Masalah tersebut biasanya merupakan suatu ketidakkonsistenan (tidak normal) apabila dilakukan penghapusan (delete), pengubahan

(update) dan pembacaan (retrieve) pada suatu basis data.

Bentuk normalisasi adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam basis data dan harus dipenuhi oleh tabel-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Ada macam-macam bentuk normalisasi, diantaranya adalah bentuk tidak normal, bentuk normal pertama, bentuk normal kedua dan bentuk normal ketiga.

Aturan-aturan dalam masing-masing bentuk normalisasi tersebut adalah sebagai berikut (Abdul Kadir, 2002: 54) :

• a. Bentuk tidak normal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya.

• b. Bentuk normal pertama

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama (1NF) bila setiap kolom bernilai tunggal untuk setiap baris. Ini berarti bahwa nama kolom yang berulang cukup diwakili oleh sebuah nama kolom (tidak perlu ada indeks dalam memberi nama kolom).


(30)

Suatu tabel berada dalam bentuk normal kedua (2NF) jika tabel berada dalam bentuk normal pertama, semua kolom bukan kunci primer tergantung sepenuhnya terhadap kunci primer. Suatu kolom disebut tergantung sepenuhnya terhadap kunci

primer jika nilai pada suatu kolom selalu bernilai sama untuk suatu nilai kunci primer yang sama.

• d. Bentuk normal ketiga

Suatu tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua, setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.

d) Tabel Relasi

Relasi Antar Tabel adalah bagan yang menggambarkan hubungan antar tabel satu dengan tabel yang lain sehingga membentuk Basis Data.


(31)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1Tinjauan Perusahaan

BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) didirikan pada tanggal 3 agustus 1950 semula bernama Djawatan Kursus Usaha Tani di bawah kementrian Perburuhan.

Sejak mulai berdiri sampai sekarang sudah 8 kali perubahan nama, di antaranya 7 kali perubahan status dengan tugas pokok dan fungsi tetap. Kemudian pada perubahan kedelapan terjadi perubahan yang signifikan yaitu status balai dari eselon III menjadi eselon II B dengan lingkup kerja lebih luas menjadi Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja berada di bawah Ditjen Binapenta dengan uraian sebagai berikut:

1. Djawatan Kursus Usaha Pertanian (1950 – 1969) di bawah Kementrian Perburuhan. 2. Pusat Latihan Kejuruan Pertanian (1969 – 1973) di bawah Departemen Tenaga Kerja. 3. Pusat Latihan Kerja Pertanian (1973 – 1978) di bawah Departemen Tenaga Kerja,

Transmigrasi dan Tenaga Kerja.

4. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang (1978 – 1983) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

5. Balai Latihan Kerja Lembang (1983 – 1997) dibawah Departemen Tenaga Kerja.

6. Balai Latihan Kerja Khusus Pertanian Lembang (1997 – 2001) dibawah Departemen Tenaga Kerja.

7. Balai Latihan Kerja Pertanian Lembang (2001 – April 2006) dibawah Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

8. Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja ( April 2006 – sekarang) dibawah Ditjen Binapenta Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Visi

Menjadi lembaga pengembangan dan perluasan kerja yang profesional dan mandiri. Misi


(32)

2. Membangun dan mengembangkan jejaring kerjasama dengan berbagai stakeholder. 3. Menyiapkan petugas teknis lapangan/pemandu/pendamping/fasilitator TTG( Teknologi

Tepat Guna) dan kewirausahaan di bidang pertanian, industri dan jasa.

4. Menggali potensi sumber daya ekonomi masyarakat dan membuka serta mengembangkan akses berbagai unit ekonomi produktif.

5. Memberikan layanan informasi, konsultasi, bantuan teknis kewirausahaan dan TTG (Teknologi Tepat Guna) bidang pertanian, industri dan jasa.

3.1.1 Struktur Organisasi

Pada gambar 3.1 merupakan bentuk struktur organisasi yang masih berjalan dengan baik pada Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BBPPK 3.2Deskripsi Tugas

Tugas Pokok

Melaksanakan bimbingan teknis, kerjasama kelembagaan, layanan informasi dan promosi kewirausahaan dan teknologi tepat guna (TTG) di bidang pertanian, industri dan jasa.


(33)

Adapun fungsi pokok yang direncanakan meliputi sebagai berikut : a. Menyusun rencana, program anggaran;

b. Melaksanakan bimbingan teknis bagi pemandu, pendamping wirausaha, TTG di bidang pertanian, industri dan jasa;

c. Pemberian layanan informasi, konsultasi, bantuan teknis dan promosi kewirausahaan dan TTG di bidang pertania, industri dan jasa.

d. Pengembangan program, sarana, peralatan teknologi, metoda, model, perekayasaan, pengkajian, uji coba penerapan TTG di bidang pertanian, industri dan jasa.

e. Kerjasama kelembagaan dan permasyarakatan, program kewirausahaan dan TTG di bidang pertanian, industri dan jasa.


(34)

BAB IV

ANALISA PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1.Analisis Sistem Yang Berjalan

Website yang telah dibangun dan diaplikasikan oleh BBPPK ini cukup baik, namun website yang digunakan ini terlihat komplek bagi user (BBPPK) dimana user ini merupakan admin, oleh sebab itu pula diusulkan sebuah website yang mudah dipahami dalam artian website yang user friendly yang dikelola oleh admin.

Terlihat sekali sistem kerja yang berjalan di BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) kurang maksimal dalam menggunakan website yang telah dibangun sebelumnya, sebagai contoh:

1. Setiap kegiatan yang diadakan oleh BBPPK terkadang tidak di upload ke website Balai, karena sistem website yang komplek.

2. Informasi-informasi yang berkaitan dengan kegiatan ataupun berita-berita mengenai BBPPK tidak diupload ke website Balai.

4.1.1. Analisis Dokumen

Terdapat beberapa kebutuhan dalam melakukan analisis, diantaranya yaitu analisis dokumen, berikut analisis dokumen yang dapat membantu:

1. Nama Dokumen : Buku Pamflet

Fungsi : Mempelajari dan memahami aktifitas & informasi mengenai profil BBPPK

Lembang.

Sumber : Bagian Tata Usaha BBPPK – Lembang Jumlah : 2 (Dua)

Periode Pembuatan : Tahun 2009-2010

Item Data : Selayang pandang, sejarah singkat BBPPK Lembang, visi misi dan strategi, struktur


(35)

organisasi, tugas pokok dan fungsi kegiatan BBPPK, fasilitas BBPPK serta mitra kerja. 2. Nama Dokumen : Biodata Pegawai

Fungsi : Data Pegawai yang akan di inputkan pada profil didalam website BBPPK yang diusulkan.

Sumber : Bagian Tata Usaha BBPPK – Lembang Jumlah : 1 (Satu)

Periode Pembuatan : Tahun 2009-2010

Item Data : Foto pegawai, nip, nama, jabatan,golongan, pendidikan formal, tempat tanggal lahir

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Berdasarkan pada analisa mengenai prosedur-prosedur yang berjalan di BBPPK, kami deskripsikan prosedur tersebut, berikut deskripsinya:

1. Admin mendapatkan file ataupun dokumentasi kegiatan yang sudah dilaksanakan dari berbagai bidang, yang bertujuan untuk dapat di upload kedalam website BBPPK.

2. File / dokumentasi tersebut diserahkan kepada kepala bagian kegiatan untuk di seleksi, bilamana file / dokumentasi tidak perlu untuk di upload maka file / dokumentasi tersebut diserahkan kembali kepada admin, dan jika file / dokumentasi disetujui maka file / dokumentasi tersebut akan dievaluasi oleh kepala bagian kegiatan.

3. File / dokumentasi yang telah dievaluasi diserahkan kepada Kepala Balai untuk mendapatkan pengesahan atau persetujuan untuk dapat di upload kedalam website BBPPK. Dan apabila tidak disetujui maka file / dokumentasi dikembalikan kepada kepala bagian kegiatan untuk dijadikan arsip. Sedangkan jika disetujui maka file / dokumentasi tersebut diberikan kepada kepala bagian kegiatan untuk selanjutnya diserahkan kepada admin untuk ditampilkan di dalam system website BBPPK Lembang.


(36)

4. Admin menerima file / dokumentasi yang valid untuk ditampilkan kedalam website tersebut dan segera melakukan login untuk dapat menginputkan file ataupun dokumentasi kedalam database dan selanjutnya file tersebut diinputkan kedalam sistem website.

5. Admin memvalidasi file / dokumentasi yang telah diinputkan kedalam sistem web untuk ditampilkan di halaman website BBPPK.

6. Setelah selesai menginputkan, amin melakukan logout untuk keluar dari halaman admin.

7. Selain diinputkan kedalam database web, file / dokumen yang didapatkan oleh admin disimpan sebagai arsip.

4.1.2.1. Diagram Kontek

Pada gambar 4.1 merupakan arus data yang berjalan pada sistem website, terdapat beberapa entitas dalam diagram konteks, diantaranya entitas eksternal berupa Admin atau pegawai BBPPK yang mengelola website BBPPK dimana Admin inilah yang melakukan penginputan di dalam website dan juga user berperan sebagai entitas eksternal yang dapat menerima informasi yang diberikan oleh system website tersebut. Adapun entitas internal berupa database yang berada pada website BBPPK, database website ini yaitu database kegiatan serta database info balai.

Selain entitas-entitas yang terdapat pada website, terdapat pula input serta output data yang ada pada website, yang menjadi input serta ouput yaitu kegiatan bimbingan teknis, kegiatan workshop, kegiatan seminar, kegiatan sosialisasi, kegiatan inkubasi bisnis,sejarah BBPPK, Visi,Misi & Strategi, Mitra Kerja, Kontak Perusahaan, dan juga Info Balai.


(37)

Gambar 4.1 Diagram Konteks sistem yang berjalan.

Berikut deskripsi pada Gambar 4.1 Diagram Konteks sistem yang berjalan :

• Admin menginputkan data-data kegiatan, seperti : kegiatan bimbingan teknis, workshop, seminar, sosialisasi, dan inkubasi bisnis kedalam database kegiatan.

• Selain menginputkan kegiatan-kegiatan, admin menginputkan juga data-data Balai, seperti Sejarah, visi misi dan strategi, mitrakerja, kontak perusahaan, dan info balai kedalam database info_balai.

• Setelah data-data tersimpan kedalam database kegiatan dan info_balai, maka sistem memberikan informasi Balai, berupa kegiatan bimbingan teknis, kegiatan workshop, kegiatan seminar, kegiatan sosialisasi, kegiatan inkubasi bisnis, sejarah, visi misi dan strategi, mitrakerja, kontak perusahaan, dan info balai kepada user.

4.1.2.3 Data Flow Diagram (DFD Level 1)

Pada gambar 4.2 menerangkan bentuk aliran proses sistem secara terperinci sehingga dapat diketahui arus data yang berjalan secara detail dan lengkap. Berikut gambar Data Flow Diagram Level 1


(38)

1.1 Menginput Kegiatan Bimbingan Teknis 1.3 Menginputkan kegiatan workshop 1.5 menginputkan kegiatan seminar 1.7 menginputkan kegiatan inkubasi bisnis 1.9 menginputkan kegiatan sosialisasi 1.11 menginputkan sejarah BBPPK 1.13 menginputkan visi,misi &strategi 1.15 menginputkan mitra kerja 1.17 Menginputkan Kontak Perusahaan ADMIN F.Kegiatan workshop

F.Kegiatan inkubasi bisnis

F.Kegiatan bimbingan teknis F.Kegiatan seminar

F.Sejarah BBPPK F.Kegiatan sosialisasi

1.16 menginputkan

info balai F.Visi,misi & Strategi

F.Mitra kerja F.Kontak perusahaan

F.Info balai

USER F.Kegiatan bimbingan teknis

F.Kegiatan workshop

F.Kegiatan Seminar

F.Kegiatan inkubasi bisnis

F.Kegiatan sosialisasi

F.Sejarah BBPPK

F.Visi, misi & Strategi

F.Mitra kerja F.Kontak Perusahaan F.Info balai 1.2 memberikan informasi kegiatan bimbingan teknis File kegiatan

F.Kegiatan Bimbingan teknis

File Kegiatan workshop F.Kegiatan workshop 1.4 memberikan informasi kegiatan workshop 1.6 memberikan informasi kegiatan seminar File Kegiatan seminar F.Kegiatan seminar 1.8 memberikan informasi kegiatan inkubasi bisnis File Kegiatan inkubasi bisnis

F.Kegiatan inkubasi bisnis

1.10 memberikan informasi kegiatan sosialisasi File Kegiatan sosialisasi F.Kegiatan sosialisasi 1.12 memberikan informasi sejarah BBPPK File Sejarah BBPPK F.Sejarah BBPPK 1.14 memberikan informasI Visi,misi & strategi File Visi,misi &strategi F.Visi,misi &strategi 1.16 memberikan informasI Mitra kerja File mitra kerja

F.Mitra kerja 1.15 memberikan informasI Mitra kerja File kontak perusahaan F.Kontak perusahaan 1.17 memberikan informasi mengenai info balai File info balai

F.info balai

Gambar 4.2 Data Flow Diagram sistem yang berjalan 4.1.2.4 Kamus Data

Nama arus data : Kegiatan bimbingan teknis Alias : -


(39)

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan bimbingan teknis kedalam database kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.1, Proses 1.1 – F.Kegiatan bimbingan teknis, F.Kegiatan bimbingan teknis– Proses 1.2, Proses 1.2 – Entitas User.

Tabel 4.1 Struktur Tabel Kegiatan Bimbingan Teknis.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

6 Tanggal Date - Null

Nama arus data : Kegiatan workshop Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan workshop kedalam database kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.3, Proses 1.3 – F.Kegiatan workshop , F.Kegiatan workshop – Proses 1.4, Proses 1.4 – Entitas User.

Tabel 4.2 Struktur Tabel Kegiatan Workshop.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null


(40)

Nama arus data : Kegiatan seminar Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan seminar kedalam database kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.5, Proses 1.5 – F.Kegiatan seminar , F.Kegiatan seminar – Proses 1.6, Proses 1.6 – Entitas User.

Tabel 4.3 Struktur Tabel Kegiatan Seminar.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

6 Tanggal Date - Null

Nama arus data : Kegiatan Inkubasi bisnis Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan inkubasi bisnis kedalam database kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.7, Proses 1.7 – F.Kegiatan inkubasi bisnis, F.Kegiatan inkubasi bisnis – Proses 1.8, Proses 1.8 – Entitas User.

Tabel 4.4 Struktur Tabel Kegiatan inkubasi bisnis.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null


(41)

Nama arus data : Kegiatan sosialisasi Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data kegiatan sosialisasi kedalam database kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.9, Proses 1.9 – F.Kegiatan sosialisasi , F.Kegiatan sosialisasi – Proses 1.10, Proses 1.10 – Entitas User.

Tabel 4.5 Struktur Tabel Kegiatan sosialisasi.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_kegiatan Varchar 50 Null

2 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

3 Artikel_kegiatan Longtext - Null

4 Lokasi Varchar 50 Null

5 Waktu Time - Null

6 Tanggal Date - Null

Nama arus data : Sejarah Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data mengenai sejarah kedalam database info balai yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.11, Proses 1.11 – F.sejarah BBPPK , F.sejarah BBPPK – Proses 1.12, Proses 1.12 – Entitas User.

Tabel 4.6 Struktur Tabel Sejarah.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Judul_artikel Varchar 50 Null

2 Isi_artikel Longtext - Null

3 Gambar_sejarah Varchar 100 Null

Nama arus data : Visi misi dan strategi Alias : -


(42)

Deskripsi : Admin menginput data-data mengenai visi misi dan strategi kedalam database info balai yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.13, Proses 1.13 – F.visi misi dan strategi, F.visi misi dan strategi – Proses 1.14, Proses 1.14-Entitas User.

Tabel 4.7 Struktur Tabel Visi misi dan strategi.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Judul_artikel Varchar 50 Null

2 Isi_artikel Longtext - Null

Nama arus data : Mitra Kerja Alias : -

Deskripsi : Admin menginput data-data mitra kerja kedalam database info balai yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.15, Proses 1.15 – F. mitra kerja , F. mitra kerja – Proses 1.16, Proses 1.16 – Entitas User.

Tabel 4.8 Struktur Tabel Mitra Kerja.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nama_lembaga Varchar 30 Null

2 Gambar_mitrakerja Varchar 10 Null

3 Artikel_mitrakerja Longtext - Null

Nama arus data : Kontak perusahaan Alias : -

Deskripsi : Admin menginput kontak perusahaan kedalam database info balai yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.17, Proses 1.17 – F.Kontak perusahaan , F.Kontak perusahaan – Proses 1.18, Proses 1.18-Entitas User.


(43)

Tabel 4.9 Struktur Tabel Kontak perusahaan.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 judul_artikel_kontak Varchar 50 Null

2 artikel_kontak Longtext - Null

Nama arus data : Info Balai Alias : -

Deskripsi : Admin menginput info balai kedalam database info balai yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.19, Proses 1.19 – F.Info balai, F.Info balai – Proses 1.20, Proses 1.20-Entitas User.

Tabel 4.10 Struktur Tabel Info balai.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 judul_artikel Varchar 50 Null

2 artikel_kontak Longtext - Null

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan

Berdasarkan pada perancangan yang telah tertera pada Gambar 4.1, Gambar 4.2 , dan Gambar 4.3 terlihat bahwa sistem website cukup baik, namun banyak aktivitas-aktivitas bisnis yang tidak diimplementasikan pada sistem website yang berjalan di BBPPK. Pada tabel 4.3 akan menjelaskan rencana penyelesaian dari kekurangan-kekurangan sistem website yang telah berjalan.

Tabel 4.11 Evaluasi sistem yang berjalan. No Permasalahan Rencana Penyelesaian

1. Admin mengalami kesulitan dalam mengakses/mengupload atau

memvalidasi sistem web,

dikarenakan web yang sudah berjalan menggunakan joomla yang

penggunaannya cukup kompleks.

Admin akan mengalami kemudahan dalam mengakses (mengupload) maupun memvalidasi sistem web, dikarenakan web yang diusulkan cara penggunaanya cukup sederhana serta tidak kompleks.


(44)

2. Desain tampilan web tidak menarik (hampir sama dengan blog), banyak halaman yang kosong dalam artian banyak beberapa halaman yang tidak dipergunakan.

Desain tampilan website yang diusulkan cukup menarik dan tidak banyak halaman yang kosong.

3. Prosedur aliran data belum terkoordinasikan dengan baik, sehingga file ataupun dokumen yang akan diupload hanya diseleksi oleh kepala bagian kegiatan saja.

Prosedur aliran data terkoordinasi dengan baik, karena file atau dokumen yang akan diupload diseleksi dahulu dari masing-masing bagian, lalu diserahkan kepada admin untuk diupload ke website.

4.2. Usulan Perancangan Sistem

Usulan perancangan sistem website pada BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja) ini digambarkan dengan menggunakan Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Kamus Data sampai dengan pada ERD.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem dari website yang akan diusulkan diantaranya:

1. Meminimalisir menu dan submenu pada setiap menu halaman website dengan desain yang lebih menarik

2. Mempermudah admin dalam mengakses dan memvalidasi sistem website agar file yang akan di upload ke dalam sistem website BBPPK tidak rumit

3. Mengurangi biaya pengeluaran dalam maintenance website BBPPK 4.2.1. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan sistem website yang diusulkan ini dideksripsikan sebagai berikut: 1. Admin memiliki file prototype (contoh) desain website baru dan memberikan file

tersebut kepada Kepala Balai.

2. Kepala Balai menyeleksi prototype web yang di usulkan. Jika Kepala Balai tidak menyetujui prototype tersebut maka file dari prototype di kembalikan kepada


(45)

admin untuk dibuatkan prototype web baru. Sedangkan jika disetujui, maka Kepala Balai memberikan file prototype kepada admin untuk memposting website yang sudah disempurnakan.

3. Setelah website di posting dan siap dipergunakan, Kepala Bagian Tata Usaha memberikan file / dokumen kepada admin yang berisikan data-data visi, misi, dan strategi juga struktur organisasi dari BBPPK untuk di inputkan kedalam database BBPPK.

4. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat di halaman website yang sudah disediakan.

5. Kepala Bagian Kegiatan memberikan file / dokumen berbagai kegiatan yang dilaksanakan di BBPPK kepada admin untuk di inputkan kedalam database kegiatan.

6. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database kegiatan. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman kegiatan didalam menu website yang sudah disediakan.

7. Kepala Bagian Kerjasama memberikan file / dokumen yang berisikan data-data mitrakerja BBPPK kepada admin untuk di inputkan kedalam database mitrakerja. 8. Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database

mitrakerja. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

9. Selanjutnya Kepala Bagian Tata Usaha memberikan file / dokumen yang berisikan fasilitas-fasilitas yang ada di BBPPK kepada admin untuk di inputkan kedalam database fasilitas.


(46)

10.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database fasilitas. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

11.Selain itu Kepala Bagian Tata Usaha memberikan file / dokumen kembali kepada admin yang berisikan biodata-biodata pegawai BBPPK untuk di inputkan kedalam database pegawai.

12.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database pegawai. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

13.Kepala Bagian Kerjasama memberikan file / dokumen yang berisikan berbagai informasi kepada admin untuk diinputkan kedalam database informasi.

14.Admin menerima file / dokumen tersebut dan menginputkannya kedalam database informasi. Sehingga file / dokumen yang diinputkan dapat di lihat dihalaman kerjasama didalam menu website yang sudah disediakan.

4.2.2.1Diagram Kontek

Sesuai dengan perancangan prosedur diatas, diajukan pula sistem yang akan diusulkan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7. Didalam diagram ini admin berperan sebagai entitas ekternal yang


(47)

Gambar 4.3 Diagram Konteks system informasi yang diusulkan

• Admin menginputkan data-data seperti : data sejarah, data visi misi dan strategi, struktur organisasi, informasi BBPPK, kontak balai ke dalam database info_balai.

• Pada data-data kegiatan, admin menginputkan data kegiatan ke dalam database kegiatan. • Admin menginputkan data mitrakerja kedalam database mitrakerja.

• Admin juga menginputkan data berita kedalam database berita. • Admin menginputkan data fasilitas kedalam database fasilitas.


(48)

• Setelah admin menginputkan data-data kedalam database, maka sistem website BBPPK usulan akan memberikan informasi seperti : data sejarah, data visi misi dan strategi, struktur organisasi, informasi BBPPK, kontak balai, data kegiatan, data mitrakerja, data berita, data fasilitas, data pegawai kepada user.

• Admin menginputkan data-data seperti : data sejarah, data visi misi dan strategi, struktur organisasi, informasi BBPPK, kontak balai ke dalam database info_balai.

• Pada data-data kegiatan, admin menginputkan data kegiatan ke dalam database kegiatan. • Admin menginputkan data mitrakerja kedalam database mitrakerja.

• Admin juga menginputkan data berita kedalam database berita. • Admin menginputkan data fasilitas kedalam database fasilitas.

• Selain itu admin menginputkan data pegawai kedalam database pegawai.

• Setelah admin menginputkan data-data kedalam database, maka sistem website BBPPK usulan akan memberikan informasi seperti : data sejarah, data visi misi dan strategi, struktur organisasi, informasi BBPPK, kontak balai, data kegiatan, data mitrakerja, data berita, data fasilitas, data pegawai kepada user.

4.2.2.2Data Flow Diagram (DFD Level 1)

Pada gambar 4.8 akan memaparkan secara detail perancangan sistem informasi yang diusulkan.


(49)

Gambar 4.4 Data Flow Diagram sistem yang diusulkan


(50)

4.2.2.3 Kamus Data

Adapun kamus data yang telah dirancang sesuai dengan Data Flow Diagram yang telah tergambar pada gambar 4.8 yaitu sebagai berikut :

Nama arus data : Sejarah Alias : -

Deskripsi : Admin Menginput data-data sejarah kedalam database sejarah yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.3, Proses 1.3 – F.Sejarah, F.Sejarah – Proses 1.5

Tabel 4.12 Struktur Tabel Sejarah usulan.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Judul_sejarah Varchar 50 Null

2 Artikel_sejarah Longtext - Null

Nama arus data : Visi misi dan strategi Alias : -

Deskripsi : Admin Menginput visi misi dan strategi kedalam database visi misi dan strategi yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.6, Proses 1.6

F.visi_misi_strategi, F.visi_misi_strategi – Proses 1.7

Tabel 4.13 Struktur Tabel Visi misi dan strategi usulan

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Judul_visi_misi Varchar 50 Null

2 Artikel_visi_misi Longtext - Null


(51)

Alias : -

Deskripsi :Admin Menginput data struktur organisasi kedalam database struktur organisasi yang kemudian di tampilkan kepada user.

Aliran data :Entitas Admin – Proses 1.8, Proses 1.8 –

F.struktur_organisasi, F.struktur_organisasi – Proses 1.9

Tabel 4.14 Struktur Tabel Orgasnisasi .

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Id_organisasi Varchar 10 Primary Key

2 Nama_lengkap Varchar 30 Null

3 Jabatan Varchar 50 Null

Nama arus data : Kegiatan Alias : -

Deskripsi : Admin Menginput data-data kegiatan kedalam database kegiatan yang kemudian di tampilkan kepada user. Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.10, Proses 1.10 – F. kegiatan,

F.kegiatan – Proses 1.11

Tabel 4.15 Struktur Tabel Kegiatan .

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Id_kegiatan Varchar 10 Primary Key

2 Id_album Varchar 10 Foreign Key

3 Judul_kegiatan Varchar 50 Null

4 Tgl_kegiatan Date 20 Null

5 Gambar_kegiatan Varchar 100 Null

6 Isi_kegiatan Longtext - Null


(52)

Alias : -

Deskripsi : Admin Menginput data-data mitrakerja kedalam database mitrakerja yang kemudian di tampilkan kepada user. Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.12, Proses 1.12 – F. mitrakerja, F. mitrakerja – Proses 1.13

Tabel 4.16 Struktur Tabel Mitra Kerja usulan.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Id_mitrakerja_lembaga Varchar 10 Primary Key

2 Nama_lembaga Varchar 30 Null

3 Gambar_mitrakerja Varchar 10 Null

4 Id_album Varchar 10 Foreign Key

5 Artikel_mitrakerja Longtext - Null

Nama arus data : Fasilitas Alias : -

Deskripsi : Admin Menginput data-data fasilitas kedalam database fasilitas yang kemudian di tampilkan kepada user. Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.14, Proses 1.14 – F. fasilitas,

F. fasilitas – Proses 1.15

Tabel 4.17 Struktur Tabel Fasilitas .

No Nama Field Type Size Keterangan

1 id_gambar_fasilitas Varchar 10 Primary Key

2 id_album Varchar 10 Foreign Key

3 nama_bangunan Varchar 30 Null

4 gambar_fasilitas Varchar 100 Null

5 luas_bangunan Varchar 10 Null

6 unit_bangunan Varchar 20 Null

7 artikel_fasilitas Longtext - Null


(53)

Alias :

Deskripsi : Admin Menginput data-data pegawai kedalam database pegawai yang kemudian di tampilkan kepada user. Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.16, Proses 1.16 – F. pegawai,

F. pegawai – Proses 1.17

Tabel 4.18 Struktur Tabel Pegawai.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Nip Varchar 10 Primary Key

2 id_album Varchar 10 Foreign Key

3 Foto_pegawai Varchar 100 Null

4 Nama Varchar 30 Null

5 Jabatan Varchar 50 Null

6 Golongan Varchar 10 Null

7 pendidikan_formal Varchar 30 Null

8 tempat_tanggal_lahir Varchar 30 Null

Nama arus data : Informasi balai Alias : -

Deskripsi : Admin Menginput data-data informasi kedalam database informasi yang kemudian di tampilkan kepada user. Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.18, Proses 1.18 –

F.Informasi_balai, F. Informasi_balai – Proses 1.19

Tabel 4.19 Struktur Tabel Informasi Balai

No Nama Field Type Size Keterangan

1 id_ tender Varchar 10 Primary Key

2 id_album Varchar 10 Foreign Key

3 gambar_tender Varchar 100 Null

4 id_pelelangan Varchar 10 Primary Key

No Nama Field Type Size Keterangan


(54)

6 gambar_pelelangan Varchar 100 Null

Nama arus data : Berita Alias : -

Deskripsi : Admin Menginput data-data berita kedalam database berita yang kemudian di tampilkan kepada user. Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.20, Proses 1.20 – F.berita,

F.berita – Proses 1.21

Tabel 4.20 Struktur Tabel Berita.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 id_berita Varchar 10 Primary Key

2 id_album Varchar 10 Foreign Key

3 judul_berita Varchar 50 Null

4 gambar_berita Varchar 100 Null

5 isi_berita Longtext - Null

6 judul_album Varchar 50 Null

7 id_album Varchar 10 Foreign Key

8 gambar_album Varchar 100 Nul

Nama arus data : Kontak Alias :

Deskripsi : Admin Menginput data-data kontak kedalam database kontak yang kemudian di tampilkan kepada user. Aliran data : Entitas Admin – Proses 1.22, Proses 1.22 – F.kontak, F.kontak – Proses 1.23


(55)

No Nama Field Type Size Keterangan

1 judul_artikel_kontak Varchar 50 Null

2 artikel_kontak Longtext - Null

4.2.2.4Normalisasi Bentuk Unnormal

bbppk = { Judul_sejarah, artikel_sejarah, judul_visi_misi, artikel_visi_misi, id_organisasi, nama_lengkap, jabatan, id_kegiatan, id_album, judul_kegiatan, tgl_kegiatan, gambar_kegiatan, isi_kegiatan, id_mitrakerja_lembaga, nama_lembaga, gambar_mitrakerja, id_album, artikel_mitra_kerja, id_gambar_fasilitas, id_album, nama_bangunan, gambar_fasilitas, luas_bangunan, unit_bangunan, artikel_fasilitas, id_foto_pegawai, id_album, nip, nama, jabatan, gol, pendidikan_formal, tempat_tanggal_lahir, id_gambar_tender, id_album, gambar_tender, id_gambar_pelelangan, id_album, gambar_pelelangan, id_album, id_berita, judul_berita, gambar_berita, isi_berita, judul_album, id_album, gambar_album, judul_artikel_kontak, artikel_kontak }

Bentuk Normal I

bbppk={ Judul_sejarah, artikel_sejarah, judul_visi_misi, artikel_visi_misi, id_organisasi, nama_lengkap, jabatan, id_kegiatan, id_album, judul_kegiatan, tgl_kegiatan, gambar_kegiatan, isi_kegiatan, id_mitrakerja_lembaga, nama_lembaga, gambar_mitrakerja, id_album, artikel_mitra_kerja, id_gambar_fasilitas, id_album, nama_bangunan, gambar_fasilitas, luas_bangunan, unit_bangunan, artikel_fasilitas, id_foto_pegawai, id_album, nip, nama, jabatan, gol, pendidikan_formal, tempat_tanggal_lahir, id_gambar_tender, id_album, gambar_tender, id_gambar_pelelangan, id_album, gambar_pelelangan, id_album, id_berita, judul_berita, gambar_berita, isi_berita,

judul_album, id_album, gambar_album, judul_artikel_kontak, artikel_kontak }

Bentuk Normal II


(56)

judul_visi_misi, artikel_visi_misi, judul_artikel_kontak, artikel_kontak }

kegiatan = { id_kegiatan, judul_kegiatan, tgl_kegiatan, gambar_kegiatan, isi_kegiatan }

mitrakerja = { id_mitrakerja_lembaga, nama_lembaga, gambar_mitrakerja, artikel_mitra_kerja }

fasilitas = { id_gambar_fasilitas, nama_bangunan, gambar_fasilitas, luas_bangunan, unit_bangunan, artikel_fasilitas }

pegawai = { id_foto_pegawai, nip, nama, jabatan, gol, pendidikan_formal, tempat_tanggal_lahir }

informasi_tender = { id_gambar_tender, gambar_tender }

informasi_pelelangan = { id_gambar_pelelangan, gambar_pelelangan } berita = { id_berita, judul_berita, gambar_berita, isi_berita }

album = { id_album, judul_album, gambar_album, id_kegiatan*,

id_mitrakerja_lembaga*, id_gambar_fasilitas*, id_foto_pegawai*, id_gambar_tender*, id_berita* }

Keterangan :

* : simbol yang menggambarkan primary key dari masing-masing tabel untuk menggabungkan atau merelasikan tabel album dengan yang lainnya.

4.2.2.5Tabel Relasi

Berdasarkan hasil normalisasi terlihat bahwa terdapat beberapa entitas yang memiliki relasi dengan entitas yang lainnya, relasi tersebut digambarkan dengan menggunakan tabel relasi pada Gambar 4.9 Tabel Relasi sistem yang diusulkan.


(57)

Gambar 4.5 Tabel Relasi sistem yang diusulkan Keterangan :

* : simbol yang menggambarkan primary key (kode unik) dari masing-masing tabel sebagai kata kunci dari atribut yang lainnya.

** : merupakan suatu simbol foreign key (kode unik dari tabel lain) berfungsi sebagai relasi atau item yang dapat menggabungkan antara tabel satu dengan yang lainnya.


(58)

4.2.2.6ERD

Dari table relasi yang telah digambarkan pada Gambar 4.10 Tabel relasi sistem yang diusulkan terlihat relasi antar entitas, hubungan antar entitas ini dapat digambarkan kembali dengan ERD yang dapat menggambarkan secara jelas relasi antar entitas ini.

Gambar 4.6 ERD sistem yang diusulkan 4.2.3 Evaluasi terhadap sistem yang di Usulkan


(59)

Pengevaluasian terhadap sistem website yang diusulkan tentunya memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:

1. Sistem website yang user friendly serta mudah dipahami oleh pihak BBPPK

2. Dapat meng-upload setiap kegiatan-kegiatan yang akan diinformasikan melalui website ini

3. Dapat mengupload setiap berita yang berhubungan dengan informasi BBPPK (Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja)

4.3 Perancangan Input Output Sistem Website

Sistem website yang diusulkan ini memiliki beberapa perancangan input dan juga perancangan output, perancangan input ini berupa gambaran kasar mengenai inputan suatu data, begitu pula dengan perancangan output, hal ini berupa gambaran kasar dari perancangan output, berikut perancangan input dan juga perancangan output:

4.3.1 Perancangan Input

o Input Berita

Gambar 4.7 Rancangan Input Berita Deskripsi :

B : Berfungsi untuk mempertebal karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

HEADER BUTTON MENU

KALEND ER

FOOTER

SAVE

Halaman input artikel

HAPUS

Slide Foto B I U abc

A

A

A


(60)

HAPUS

SAVE

I : Berfingsi untuk memiringkan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

U : Berfingsi untuk menggarisbawahi karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

Abc : Berfingsi untuk mencoret (menggaris tengah) karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

: Berfungsi untuk memanggil atau membuka gambar yang tersedia si database album untuk sisipkan didalam halaman input artikel.

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata kiri.

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata tengah.

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata kanan.

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata kanan dan rata kiri.

: Berfungsi untuk menghapus karakter yang telah diinputkan kedalam halaman input artikel.

: Berfungsi untuk menyimpan karakter yang telah diinputkan kedalam halaman input artikel.


(61)

Gambar 4.8 Rancangan Input Kegiatan BBPPK Deskripsi :

B : Berfungsi untuk mempertebal karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

I : Berfingsi untuk memiringkan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

U : Berfingsi untuk menggarisbawahi karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

Abc : Berfingsi untuk mencoret (menggaris tengah) karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel.

: Berfungsi untuk memanggil atau membuka gambar yang tersedia si database album untuk sisipkan didalam halaman input artikel.

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata kiri.

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata tengah.

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata kanan.

HEADER BUTTON MENU

KALENDER

FOOTER

SAVE Halaman input artikel

HAPUS

Slide Foto


(62)

HAPUS

SAVE

: Berfungsi untuk meratakan karakter yang diinputkan didalam halaman input artikel menjadi rata kanan dan rata kiri.

: Berfungsi untuk menghapus karakter yang telah diinputkan kedalam halaman input artikel.

: Berfungsi untuk menyimpan karakter yang telah diinputkan kedalam halaman input artikel.

4.3.2 Perancangan Output

Gambar 4.9 Rancangan Output Kegiatan Deskripsi :

: Merupakan Output dari gambar yang telah disisipkan di halaman input artikel.

--- --- --- ---

: Merupakan Output dari isi artikel.

HEADER BUTTON MENU KALENDER FOOTER KEGIATAN BBPPK --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- --- Slide Foto Image info Image info Image info Image info


(63)

Gambar 4.10 Rancangan Output Berita

Deskripsi :

: Merupakan Output dari gambar yang telah disisipkan di halaman input artikel.

--- --- --- --- ---

: Merupakan Output dari isi artikel.

HEADER BUTTON MENU

KALENDER

FOOTER BERITA TERKINI

--- --- --- --- ---

Slide Foto Image

info

Image info


(1)

(2)

(3)

(4)

   


(5)

(6)