Metodelogi Penelitian Korelasi Sinergis Pendidik dengan Orang Tua Peserta Didik dalam Pembentukan Karakter Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo.
                                                                                14
dengan  jalan  semua  individu  diberikan  kesempatan  yang  sama  untuk  menjadi sampel kemudian dikasih nomor dan diambil secara acak. Adapun jumlah populasi
dalam penelitian ini adalah 461 orang tua siswa dari kelas X IPA dan IPS, untuk itu  penulis  ambil  20    dari  jumlah  populasi  tersebut  sehingga  akan  diketahui
jumlah sampel yang diambil, yakni 92 orang tua siswa.  Jadi jumlah
anggota sampel pada penelitian ini adalah 92 orang tua siswa.
3. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian.
11
Pada dasarnya variabel dibagi menjadi dua yakni:
a. Variabel  bebas  Independent  variabel  yaitu  variabel  yang  bersifat
mempengaruhi.  Adapun  dalam  penelitian  ini  variabel  yang  mempengaruhi adalah pendidik dan orang tua peserta didik.
b. Variabel  terikat  Dependen  Variabel  yaitu  variabel  yang  dipengaruhi.
Sedangkan  yang  dipengaruhi  dalam  penelitian  ini  adalah  Pembentukan Karakter Siswa.
4. Data-data yang dibutuhkan
Adapun data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi dua sumber data, yakni:
11
Sutrisno Hadi, MA, Metodologi Research 1.Hal 81
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
15
a. Data Kualitatif
Data  kualitatif  adalah  jenis  data  yang  tidak  berupa  angka-angka,  yang dimaksud data kualitatif disini penulis peroleh dari dokumen, arsip, observasi
maupun  interview  pada  obyek  penelitian.  Seperti  beberapa  dokumen  yang sudah diperoleh peneliti dibawah ini:
1. Sejarah singkan berdirinya Sekolahan MAN Sidoarjo
2. Letak geografis dari sekolahan Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo
3. Stuktural kelembagaan Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo
4. Keadaan guru dan siswa Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo
5. Keadaan karyawan dan sarana-prasarana Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo
Data-data  tersebut  peneliti  peroleh  dari  dokumen  yang  ada  pada  obyek penelitian.
b. Data Kuantitatif
Yang  dimaksud  dengan  data  kuantitatif  disini  adalah  data-data  yang bersifat  kuantitatif  namun  di  kwalitatifkan  diangkakan  sehingga  dijadikan
dalam  bentuk  jumlah.  Adapun  data  yang  bersifat  kwalitatif  namun  di kwantitatifkan seperti beberapa data dibawah ini yang meliputi permasalahan
1. Kerjasama  orang  tua  peserta  didik  dengan  pendidik  di  Madrasah  Aliyah
Negeri Sidoarjo. Data ini rencana kanan penulis peroleh dari angket yang telah disebar pada guru-guru yang mau bekerja sama dalam pembentukan
karakter siswa di kelas X
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
16
2. Data selanjutnya diperoleh dari angket yang disebarkan kepada wali murid
orang tua peserta didik kelas X MANSDA. 3.
Bisa juga dilihat dari dokumen rapot dalam melihat kemajuan siswa dalam berperilaku baik itu ketertipan sekolah maupun kedisiplinan.
5. Metode Pengumpulan data
Dalam  pengumpulan  data,  penulis  penulis  menggunakan  metode  yang dianggap sesuai dengan permasalahan yang diteliti guna mecari keakuratan yang
falid  dari  hasil  penelitian  ini.  Penulis  memilih  beberapa  metode  dalam pengumpulan data yang relevan dengan permasalahan yang ada. Adapun metode
yang digunakan sebagai berikut: a.
Metode Observasi Adalah  metode  pengumpulan  data  yang  digunakan  untuk  menghimpun
data  penelitian,  data-data  penelitian  tersebut  dapat  diamati  oleh  peneliti sendiri.  atau  suatu  teknik  pengumpulan  data  dimana  peneliti  langsung
mengadakan  pengamatan  ke  lokasi  penelitian  untuk  melihat  fenomena  yang berhubungan  dengan  penelitian  judul  skripsi  ini.  Hasil  observasi  akan
memperkuat  data  yang  diperoleh  melalui  wawancara  dan  angket.  Metode observasi  diartikan  sebagai  pengamatan  dan  pencatatan  secara  sistematis
terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila: 1 Sesuai
dengan tujuan penelitian, 2 Direncanakan dan dicatat secara sistematis, dan 3  Dapat  dikontrol  keandalannya  reliabilitasnya  dan  keshahihannya
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
17
validitasnya.   Metode observasi ini peneliti tempuh guna mengungkap data yang berkaitan dengan letak geografis, kondisi fisik, sarana dan prasarana yang
ada di sekolah Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo. b.
Metode Interview wawancara Metode Interview adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan
komunikasi langsung serta lisan dengan sumber data manusia, dalm hal ini Sutrisno Hadi mengatakan bahwa: “Interview dapat dipandang sebagai metode
pengumpulan data dengan jakan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan pada tujuan penyelidikannya.
12
Metode  ini  dipergunakan  untuk  memperoleh  data-data  tentang  hal  yang kurang  jelas  yang  tealah  diperoleh  metode  lain.  Dengan  metode  ini  penulis
mengunakan  interview  kepada  orang  tua  wali  dan  kepada  siswa  kelas  X Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo.
c. Metode Quesioner Angket
Metode Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh
data, angket disebarkan kepada responden orang yang menjawab.
13
Dalam  penelitian  ini  metode  angket  digunakan  untuk  menggali  data tentang  korelasi  sinergis  pendidik  dengan  orang  tua  peserta  didik  dalam
12
Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Yogyakarta: Andi Offset, 1989, h. 193
13
Cholid Narbuko dan  Abu Achmadi , Metodologi, hal 28
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
18
pembentukan karakter peserta didik di kelas X MAN Sidoarjo, dan hasil yang diperoleh  dari  angket  ini  dapat  dipergunakan  sebagai  bahan  pertimbangan
untuk  pemberian  penilaian  tentang  karakter  siswa  baik  dirumah  maupun disekolahan.
d. Metode Dokumentasi
Menurut  Suharsimi  Arikunto  bahwa  dokumentasi  asal  katanya  adalah dokumen  yang  artinya  barang-barang  tertulis.  Oleh  karena  itu,  dalam
pelaksanaannya  peneliti  harus  meneliti  benda-benda  tertulis,  dokumen- dokumen  peraturan,  notulen  rapat,  catatan  harian  dan  sebagainya.
14
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melihat sumber-sumber
dokumen  yang  ada  kaitannya  dengan  jenis  data  yang  diperlukan.  Metode dokumentasi  adalah  cara  yang  efisien  untuk  melengkapi  kekurangan  dan
kelemahan metode interview dan observasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tertulis, arsip-arsip dan
dokumen-dokumen  yang  terkait  dengan  judul  tersebut.  Penggunaan  metode dokumentasi dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu mengumpulkan
informasi yang benar-benar akurat dan real. 6.
Metode Analisis data Metode Analisis data digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh dari
hasil  penelitian.  Karena  penelitian  ini  menggunakan  kuantitatif  maka  peneliti  di
14
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, hal 131
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
19
sini menggunakan teknik analisis statistic yang digunakan dalam rangka menguji hipotesis dan sekaligus memperoleh suatu kesimpulan yang tepat, untuk itu disini
peneliti menggunakan rumus Korelasi Ganda. Yakni  analisis  pertama  adalah  menganalisis  Bagaimana  sinergis  antara
pendidik dengan orang tua peserta didik dalam pembentukan karakter siswa kelas X  Madrasah  Aliyah  Negeri  Sidoarjo.  Analisis  kedua,  bagaimana  karakter  pada
siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo. Korelasi  Ganda  merupakan  angka  yang  menunjukkan  arah  dan  kuatnya
hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dari satu variabel dependen.
15
Pemahaman tentang korelasi ganda dapat dilihat dari gambar simbol dibawah ini:
r
3
X
1
= Pendidik X
2
= Orang tua Peserta didik Y  = Siswa
R  = Korelasi Ganda
15
Sugiyono, Statistika untuk penelitian, ALFABETA, Bandung: 2014, Hal 231
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
20
Pada  bagian  ini  di  kemukakan  korelasi  ganda  R  untuk  dua  variabel independen  yakni  hubungan  pendidik  dengan  orang  tua  peserta  didik  dan  satu
dependen yakni siswa. Pada bagian itu persamaan-persamaan yang ada pada regresi ganda  dapat  dimanfaatkan  untuk  menghitung  korelasi  ganda  dua  variabel  secara
bersama-sama. Rumus korelasi dua variabel seperti berikut:
Dimana
R
y.X1.X2
= Korelasi antara variabel X
1
dengan X
2
secara bersama-sama
dengan variabel Y r
y X 1
= Korelasi Product Moment Antara X
1
dengan Y r
y X 2
= Korelasi Product Moment Antara X
2
dengan Y r
X 1 X 2
= Korelasi Product Moment Antara X
1
dengan X
2
Jadi  Untuk  dapat  Menghitung  korelasi  ganda,  maka  harus  dihirung  terlebih dahulu korelasi sederhananya dengan menggunakan korelasi Product Moment dari
Pearson
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
21 H.
Sitematika Pembahasan
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang tata urutan penelitian ini, maka peneliti mencantumkan sistematika laporan penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan
pembatasan masalah, definisi operasional, sistematika pembahasan. BAB II
: LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tinjauan tentang beberapa pengrtian dalam variable
penelitian  seperi;  Korelasi  sinergis  antara  pendidik  dengan  orang  tua pesreta didik yang meliputi, Pengertian korelasi dan sinergis, pengertian
pendidik, pengertian orang tua peserta didik dan hubugan antara pendidi dengan oran tua. Pembentukan karakter siswa yang meliputi; Pengertian
karakter,  pengertia  siswa,  bentuk-bentuk  karaker,  dan  faktor-faktor yang  mempengaruhi  pembentukan  karakter  siswa.  Dan  yang  terakhir
variable  XY  nya  yakni;  Hubungan  kerjasama  antara  pendidik  dengan orang tua peserta didik dalam hal pembentukan karakter siswa.
BAB III : METODELOGI PENELITIAN
Bab ini memaparkan metode penelitian yang mencakup ; Pengumpulan data,  teknik  analisis  data,  pengujian  intrumen  data,  sampai  pengujian
instrument Hipotesis sampai indikator variable X dan Y meliputi ;
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
22
a. Korelasi sinergis pendidik dengan orang tua peserta didik
b. Karakter pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo
c. Hubungan Sinergis dalam pembentukan karakter siswa
BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi tentang: A.
Profil Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo, meliputi: sejarah berdirinya Madrasah  Aliyah  Negeri  Sidoarjo,  letak  geografis  Madrasah  Aliyah
Negeri  Sidoarjo,  visi-misi  dan  susunan  pengurus  Madrasah  Aliyah Negeri Sidoarjo, program kegiatan Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo,
keadaan  sarana  dan  prasarana  Madrasah  Aliyah  Negeri  Sidoarjo, keadaan para guru Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo.
B. Penyajian data, meliputi data tentang korelasi sinergis pendidik dengan
orang  tua  peserta  didik  dalam  pembentukan  karakter  peserta  didik  di kelas X MAN sidoarjo,dari penyajian data, Uji Validitas dan reabilitas,
analisis dan evaluasi, uji asumís klasik sampai Pengujian Hipotesis. C.
Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian BAB V
: PENUTUP Bab  ini  berisi  tentang  kesimpulan  dan  saran-saran  berkenaan  dengan
penelitian, kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka, dan lampiran- lampiran.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
24 BAB II
LANDASAN TEORI A.
Sinergis Pendidik dengan Orang tua Peserta didik
1. Pengertian Sinergis
Sinergis  adalah  gabungan  atau  kerjasama  yang  bersifat  menguntungkan  dari beberapa  pihak.
1
Dengan  demikian  korelasi  sinergis  adalah  hubungan  kerjasama yang dimana bisa dijalin antar individu atau kelompok guna mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan atau disepakati. 2.
Pengertian Pendidik dan Orang tua Peserta didik
Pendidik adalah seseorang yang mengajarkan suatu ilmu dan seseorang yang
dapat  dijadikan  tiruan  guna  dicontoh  dalam  ucapan  maupun  tingkah  lakunya. Pendidik dalam bahasa jawa bisa disebut sebagai GURU dan sangat memiliki tugas
yang  berat  karena  sebuah  perkataan  dan  perbuatan  guru  mempunyai  nilai  yang agung  dan  sakral.  Kata  guru  bila  diambil  dari  pepatah  Jawa  yang  merupakan
kepanjangan dari kata GU yang berasal dari gugu, yang artinya di percaya, dan dapat  dipegang  kata-katanya,  sedangkan  kata  RU,  yakni  diartikan  sebagai
tiruanditiru yakni dapat diteladani tingkah lakunya.
2
1
Team Penyusun Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Reality Publisher, surabaya 2008, h  597
2
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, Hal 13.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
25
Sedang  menurut  Ahmad  Tafsir  dalam  bukunya  Ilmu  Pendidikan  dalam Perspektif  Islam  disebutkan  bahwa  pendidik  yang  memberikan  pelajaran  kepada
murid biasanya adalah pendidik yang memegang mata pelajaran disekolah.”
3
Setelah  memperhatikan  pengertian  pendidik  diatas  baik  itu  ditinjau  dari  segi istilah maupun pendapat para ahli, seorang pendidik sendiri memiliki posisi untuk
didengar dan ditaati segala ucapan dan perintahnya. Disamping itu pendidik juga bertanggung  jawab  terhadap  pendidikan  peserta  didik  juga  kedewasaan  peserta
didik.  Jadi  pada  prinsipnya  seorang  pendidik  adalah  orang  yang  pekerjaannya mendidik  anak  agar  supaya  anak  mempunyai  pengetahuan  dan  berkepribadian
yang baik dan lebih cenderung dalam segi ilmiah atau inteleknya.
Sedangkan orang tua adalah seseorang yang mempunyai amanat dari Allah
untuk mendidik anak dengan penuh tangung jawab dan dengan kasih sayang. Orang tua  disebut  juga  sebgaia  keluarga  yang  bertangung  jawab  paling  utama
perkembangan karakter dan kemajuan belajar anaknya.
ةراجحۡل ٱو ساذنل ٱ اهدوقو اٗرَ ُۡيلۡهَٱو ُۡسفنَٱ آوق اونماء ني ذَ ٱ ا هَُأ  ي ….
٦
Artinya:  Hai  orang-orang  yang  beriman,  peliharalah  dirimu  dan  keluargamu dari  api  neraka  yang  bahan  bakarnya  adalah  manusia  dan  batu.  Dan  kata  dirimu
disini  berarti  orang  tua  yakni  ayah  atau  ibu  terhadap  keluarganya  anaknya. Sejalan  dengan  ayat  diatas  orang  tua  atau  keluarga  adalah  sebagai  lingkungan
3
Ahmad Tafsir. Ilmu Pendidikan dalam Prspektif Islam, PT. Remaja Rosda Karya. Bandung. 2007, hal 75.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
26
pertama  bagi  individu  dimana  dia  berinteraksi  atau  memperoleh  unsur-unsur perilakau dan karakter kepribadian yang melambangkan lingkungan keluarganya.
4
Orang  tua  dalam  hal  ini  terdiri  dari  ayah,  ibu  serta  saudara  adik  dan  kakak. Orang tua atau biasa disebut juga dengan keluarga, atau yang identik dengan orang
yang  membimbing  anak  dalam  lingkungan  keluarga.  Dalam  keluarga  orang  tua sangat berperan sebab dalam kehidupan anak waktunya sebagian besar dihabiskan
dalam lingkungan keluarga apalagi anak masih di bawah pengasuhan atau anak usia sekolah dasar yaitu antara usia 0-12 tahun, terutama peran seorang ibu.
5
Anak mulai bisa mengenyam dunia pendidikan dimulai dari kedua orang tua bahkan  saat  anak  masih  berada  dalam  masa  kandungan,  ayunan,  berdiri,  sampai
berjalan dan seterusnya. Makadari itu orang tualah sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya.
Demikianlah yang menjadikan orang tua sebagai faktor penting guna mendidik anak-anaknya  baik  itu  ditinjau  dari  segi  agama,  sosial,  kemasyrakatan,  sampai
ahlak dan tingkah laku seorang anak. 3.
Hubungan Antara Pendidik dengan Orang tua Peserta didik Hubungan  Antara  pendidik  dengan  orang  tua  peserta  didik  bisa  dilihat  dari
kerjasama  pendidik  dengan  orang  tua  peserta  didik,  serta  fungsi  dan  tujuan pendidik dan orang tua peserta didik kepada siswa itu sindiri.
4
Mansur, MA, Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hal 354.
5
Ibid., 318.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
27
Seperti  halnya,  keikutsertaan  orang  tua  dan  guru  dalam  kegiatan  belajar mengajar  sangat  banyak.  Orang  tua  yang  mendorong  serta  membimbing  waktu
anak berada di lingkungan keluarga. Dengan hubungan orang tua dan anak yang baik  secara  langsung  akan  ikut  membatu  dalam  perkembangan  dan  kecerdasan
anak. Sedangkan  guru  meskipun  hanya  berada  di  lingkungan  sekolah,  akan  tetapi
mempunyai  peranan  yang  sangat  luas,  hal  ini  sesuai  dengan  yang  dikemukakan oleh Adams  Dickey, bahwa peran guru yang sangat luas meliputi:
a. Guru sebagai pengajar teacher as instructor
b. Guru. sebagai pembimbing teacher as counsellor
c. Guru sebagai ilmuwan teacher as scientist
d. Dan Guru sebagai pribadi teacher as persen.
6
Dengan demikian kerjasama antara pendidik dengan orang tuan peserta didik perlu dibagun guna mendidik siswa, baik itu ketika dirumah maupun disekolahan.
Dengan melihat kebiasaan siswa ketika dirumah guru bisa melihat psikologi belajar siswa dengan baik, begitu juga sebaliknya dengan melihat anak di sekolah sebagai
siswa,  orang  tua  bisa  mengetahui  perkembangan  dari  anaknya.  Oleh  karna  itu kerjasama  ini  perlu  dibangun,  baik  itu  dalam  forum-forum  formal  atau  forum-
6
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Bandung, Bumi Aksara 2009, hal 123
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
28
furum  Non  formal  guna  membahas  dan  shearing  seputar  apa  yang  sudah  terjadi didalam ruang lingkup sekolah atau ruang lingkup keluarga.
Sedangkan fungsi dari pendidik dan orang tua peserta didik sendiri memiliki beberapa kesamaan, seperti :
a. Sama-sama sebagai pendidik, baik itu dalam rana intelektual, social, sampai
pada pembentukan karakter siswa b.
Sebagai panutan atau suri teladan yang baik serta patut ditiru dari apa yang sudah diajarkan
c. Sebagai pembimbing sekaligus pendamping dalam pengembangan sikologi
anak  sampai  mereka  dewasa  dan  menajadi  orang  yang  bersocial  dan bermasyarakat.
Adapun  usaha-usaha  yang  dilakukan  oleh  pendidik  dengan  orang  tua  peseta didik  dalam  kerjasamanya  guna  mewujudkan  tujuan  yang  sudah  ditentukan  dari
awal, seperti ;
7
a. Pendidik  dan  orang  tua  peserta  didik  membangun  kerjasama  dalam
mendidik  agama  terutama  agama  Islam,  dengan  harapan  agar  siswa  bisa membawa  sikap  toleransi,  social  yang  tinggi,  serta  berahlak  mulia  ketika
mereka bermasyarakat
7
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2007, hal 161-177.
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
29
b. Pendidik dan orang tua peserta didik bisa bekerjasama dalam membangun
dan mengembangkan kecerdasan emosional c.
Bekerjasama dalam membangun kreativitas anak, karena ke kreatifan anak mudah dikembangkan di dini sampai dia beranjak dewasa, dengan adanya
pengembangan  kreatifitas  anak  diharapkan  dapat  lebih  aktif  lagi  ketika belajar maupun berfikir
d. Pendidik  dan  orang  tua  peserta  didik  bisa  bekerjasama  dalam
mendisiplinkan  peserta  didik  dengan  kasih  saying.  Dalam  pembelajaran disini pendidik sendiri bisa lebih mudah mengetahui macam-macam latar
belakang siswa serta sikap dan potensi yang ada pada siswa yang semuanya itu dapat berpengaruh tehadap pembelajaran ketika di sekolah maupun di
ruang  lingkup  keluarga  dengan  cara  dibangunya  korelasi  sinergis  dari pendidik  dan  orang  tua  siswa  dengan  tujuan  untuk  pembentukan  jati  diri
siswa, membangun karakter disiplin siswa, serta dapat membangun situasi pembelajaran yang nyaman bagi para siswa
e. Memberikan  nafsu  belajar  siswa  atau  stimulus  bagi  siswa,  dengan  cara
pendidik  dan  orang  tua  peserta  didik  seringkali  menasehati,  memberi contoh, dan bertugas sebagai motivator bagi para siswa
f. Memberikan  sarana  dan  prasarana  seperti  buku,  tugas  rumah,  pekerjaan
rumah  serta  hal-hal  yang  bisa  membangun  hubungan  anatara  pendidik
digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id  digilib.uinsby.ac.id
30
dengan orang tua siswa, agar kedua belah pihak mengetahui kondisi serta perkembangan anak baik itu disolahaman maupun ketika dirumah.
                