Siklus I Hasil Penelitian
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
akan memberikan skor satu poin untuk setiap anggota yang benar. Ketika siswa menjawab dengan salah, kelompok yang lain
diperkenankan untuk menjawab soal. Masing-masing kelompok siswa menghitung skor yang diperoleh untuk mengetahui skor keseluruhan.
Di akhir kegiatan inti ini guru memberikan penguatan terhadap materi yang belum jelas.
Pada kegiatan penutup, guru mengajak siswa melakukan Ice breaking, kemudian guru bersama siswa membuat kesimpulan dari
materi yang diajarkan. Selanjutnya, melakukan refleksi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada siswa dari proses kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan, memberikan post-test sebagai evaluasi dari siklus I.
Gambar 4.5 Guru Membagikan Soal Evaluasi Siklus I
Pada gambar 4.5 terlihat guru membagikan soal pada siswa. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru memberikan penugasan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Kemudian kegiatan penutup diakhiri dengan mengajak siswa membaca Hamdalah bersama-sama untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran. c.
Pengamatan Observing Tahap pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan tahap
pelaksanaan Acting. Tahap ini dilaksanakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hal
tersebut dapat diketahui berdasarkan tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Data Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I
No. Aspek yang Diamati
TA K
1 A
2
A. Pendahuluan
1. Mengucapkan salam sebelum pembelajaran
√ 2.
Menanyakan kabar siswa √
3. Mengajak siswa membaca Basmalah
sebelum memulai pembelajaran √
4. Memotivasi siswa
√ 5.
Mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa.
√ 6.
Menyampaikan judul pembelajaran. √
7. Menyampaikan tujuan pembelajaran
√ B.
Kegiatan Inti 1.
Menjelaskan materi pembelajaran. √
2. Memberikan instruksi yang jelas kepada
siswa √
3. Mengajukan pertanyaan kepada siswa
√ 4.
Memberi siswa kesempatan untuk bertanya √
5. Memberikan jeda waktu pada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan √
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
6. Menggunakan media pembelajaran
√ 7.
Memberi contoh mengenai materi luas trapesium dan layang-layang yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. √
8. Memberikan reward atau punishment
√ 9.
Memberikan penguatan √
C. Penutup
1. Memberikan ice breaking
√ 2.
Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
√ 3.
Melakukan refleksi √
4. Melakukan evaluasi
√ 5.
Memberi tugas pada siswa √
6. Mengajak siswa membaca Hamdalah untuk
mengakhiri pembelajaran. √
Nilai 7
30 Jumlah nilai keseluruhan
37
Untuk menghitung nilai observasi aktivitas guru, peneliti menggunakan rumus 3.1, di mana untuk mencari P Nilai aktivitas
guru, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut : P =
�
x 100 P =
37 44
x 100 P = 84,1
Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa seluruh kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam RPP dapat terlaksana. Dari 22
aspek yang dinilai pada observasi aktivitas guru dari siklus I, semua aspek dapat terlaksana namun masih terdapat beberapa aspek yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
masih kurang baik. Berdasarkan data di atas, kegiatan yang tidak dilakukan TA dengan nilai 0, tidak ada. Sementara kegiatan yang
kurang dilakukan K dengan nilai 1 sebanyak 7 aspek. Di sisi lain, kegiatan yang ada dan dilakukan A dengan nilai 2 sebanyak 15
aspek. Berdasarkan rumus 3.1, maka yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru adalah 84,1 yang mana hal tersebut
menandakan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat diklasifikasikan dalam kategori baik.
Berikut hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan mengimplementasikan strategi College Ball:
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I
No Aktivitas Belajar Siswa
Skor
A. Pengetahuan siswa dan pemahaman terkait
materi 1.
Memperhatikan materi yang disampaikan guru. 4
2. Menyelesaikan soal-soal tentang luas trapesium
dan layang-layang 5
B. Keterlibatan siswa
1. Mengikuti instruksi guru
3 2.
Mengajukan pertanyaan 3
3. Menjawab pertanyaan
4 4.
Berdiskusi 2
C. Berpikir reflektif
1. Membuat kesimpulan tentang materi
pembelajaran dengan menggunakan kata-katanya sendiri
2
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
2. Memberikan komentar tentang proses
pembelajaran 3
Jumlah 26
Nilai 65
Untuk menghitung nilai observasi aktivitas siswa, peneliti menggunakan rumus 3.2, di mana untuk mencari P Nilai aktivitas
siswa, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut : P =
�
x 100 P =
26 40
x 100 = 65 Berdasarkan tabel 4.2 tentang hasil observasi aktivitas siswa,
dapat diketahui bahwa pada pembelajaran siklus I terdapat skor perolehan sebanyak 26. Sedangkan skor idealnya adalah 40. Oleh
karena itu hasil nilai aktivitas siswa adalah 65 yang diperoleh dari hasil skor perolehan dibagi skor ideal dikali 100. Dalam hal ini,
aktivitas siswa
selama mengikuti
pembelajaran yang
mengimplementasikan strategi College Ball dapat diklasifikasikan ke dalam kategori cukup. Oleh sebab itu, siklus II perlu dilaksanakan
dengan harapan dapat memperbaiki kesalahan yang terdapat pada siklus I dan dapat mencapai nilai yang lebih baik lagi.
Sementara itu, data hasil tes kemampuan menghitung dalam siklus I berupa soal tes yang diberikan kepada siswa akan dipaparkan berikut
ini :
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel 4.3 Data Rincian Hasil Kemampuan Menghitung Siklus I
Nilai Kemampuan Menghitung Siklus I Uraian
Produk Nilai
Total Indikator
4.1 4.2
4.3 4.4
Nomor Soal 1
2 3
4 6
7 8
9 5
10 No
Nama Siswa
1. A.F
10 10 10 10 10 10 10 10 3,3
3,3 86,6
2. A.I.H
- -
- -
- -
- -
- -
- 3.
A 10 10 10 10 10 10
3,3 3,3
66,6 4.
A.E.A 10 10 10 10 10 10 10 10
6,7 6,7
93,4 5.
A.M.A 10 10
4 4
10 10 6
6 60
6. A.I.P
10 4
4 2
10 4
2 4
40 7.
D.Q 10 10 10 10 10 10 10 10
80 8.
F.F 10
6 4
4 6
6 2
2 3,3
3,3 46,6
9. M.S.H
10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 100
10. M.A.F
10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 100
11. M.F.R.D
10 10 10 10 10 10 10 10 3,3
3,3 86,6
12. M.I.A
10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 100
13. M.N.A
10 10 10 4
10 10 4
2 6,7
6,7 73,4
14. N.S
10 10 10 10 10 10 10 10 6,7
6,7 93,4
15. N.Z.R
10 10 10 4
10 10 4
2 6,7
6,7 73,4
16. N.M
10 10 10 10 10 10 10 10 6,7
6,7 93,4
17. N.F
10 10 4
4 10 10
6 6
6,7 6,7
73,4 18.
P.M 10 10
6 4
10 10 6
4 6,7
6,7 73,4
19. R.A
10 10 6
4 10 10
6 4
6,7 6,7
73,4 20.
S.N 10 10 10 10 10 10 10 10
6,7 6,7
93,4 21.
T.C.R 10 10 10 10 10 10 10 10
6,7 6,7
93,4 22.
S.A.P 10
4 4
4 6
4 4
4 3,3
3,3 46,6
23. A.D.S
10 10 10 10 10 10 10 10 80
Dari tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa soal yang diujikan pada post-test terdiri dari soal uraian dan produk. Di mana tes tulis
uraian terdiri dari 8 soal yang berada pada nomor soal 1, 2, 3,4 untuk mengetahui nilai kemampuan menghitung luas trapesium dan nomor
soal 6,7,8,9 untuk mengetahui nilai kemampuan menghitung luas layang-layang. Sedangkan produk terdiri dari 2 soal yang diujikan
pada nomor soal 5 untuk mengetahui kemampuan menghitung luas
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
trapesium dan soal nomor 10 untuk mengetahui kemampuan menghitung luas layang-layang. Berikut tabel data hasil kemampuan
menghitung :
Tabel 4.4 Data Hasil Kemampuan Menghitung Siklus I
No. Nama
Nilai Kemampuan
Keterangan 1.
A.F 86,6
Tuntas 2.
A.I.H -
- 3.
A 66,6
Tidak Tuntas 4.
A.E.A 93,4
Tuntas 5.
A.M.A 60
Tidak Tuntas 6.
A.I.P 40
Tidak Tuntas 7.
D.Q 80
Tuntas 8.
F.F 46,6
Tidak Tuntas 9.
M.S.H 100
Tuntas 10.
M.A.F 100
Tuntas 11.
M.F.R.D 86,6
Tuntas 12.
M.I.A 100
Tuntas 13.
M.N.A 73,4
Tidak Tuntas 14.
N.S 93,4
Tuntas 15.
N.Z.R 73,4
Tidak Tuntas 16.
N.M 100
Tuntas 17.
N.F 73,4
Tidak Tuntas 18.
P.M 73,4
Tidak Tuntas 19.
R.A 73,4
Tidak Tuntas 20.
S.N 93,4
Tuntas 21.
T.C.R 93,4
Tuntas 22.
S.A.P 46,6
Tidak Tuntas 23.
A.D.S 80
Tuntas Jumlah
Nilai ΣX 1727
Jumlah Siswa yang Hadir N 22
Rata-rata 78,5
Jumlah Siswa yang Tuntas 12
Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas
10 Ketuntasan Klasikal
54,5
Nilai kemampuan menghitung yang dinilai oleh peneliti adalah hasil penjumlahan dari dua aspek yang terdapat pada 2 indikator dari 3
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
indikator kemampuan menghitung yang ada. Pertama, mampu menyelesaikan soal. Dan yang kedua, mampu membuat soal dan
penyelesaiannya. Soal yang digunakan oleh peneliti terdiri dari 8 soal indikator pertama yang diujikan dengan tes tulis uraian dan 2 soal
indikator kedua yang diujikan dengan hasil produk. Untuk menentukan nilai kemampuan menghitung, peneliti menggunakan
pedoman penyekoran yang tertuang dalam RPP, yakni sebagai berikut:
Jumlah soal uraian terdiri dari 8 soal dengan nilai total 80, perhitungan tiap satu soal benar bernilai 10 dan Tiap satu soal salah
bernilai 0. Sedangkan soal produk terdiri dari 2 soal dengan nilai total 20, perhitungan nilai tiap satu soal yakni Skor yang diperoleh : Skor
Maksimal x 10. Di mana nilai kemampuan adalah akumulasi dari skor nilai uraian ditambah skor produk.
1. A.F
Nilai kemampuan = Nilai Uraian + Nilai Produk = 80 + 6,6
= 86,6 Berdasarkan Rumus 3.3 untuk menghitung nilai rata-rata kelas
adalah sebagai berikut : �
=
� �
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
� =
1727 22
� = 78,5
Sedangkan untuk menghitung nilai ketuntasan hasil belajar menggunakan Rumus 3.4 sebagai berikut :
P =
Ʃ � �
� Ʃ
x 100
P =
12 22
x 100
P = 54,5 d.
Refleksi Reflecting Tahap refleksi ini dilakukan sesudah dilaksanakannya analisis
pada siklus I. Berdasarkan hasil analisis tes, obsevasi guru dan siswa, telah ditemukan beberapa hambatan dan kekurangan. Adapun
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I adalah sebagai berikut:
1 Masih terdapat beberapa siswa yang tidak mendengarkan
penjelasan materi luas trapesium dan layang-layang yang telah disampaikan guru. Beberapa di antara mereka tampak asyik
bermain sendiri. Ada juga yang mengobrol bersama teman. 2
Beberapa siswa masih mengalami kesulitan pada operasi hitung pembagian sehingga jawaban mereka terhadap materi trapesium
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan layang-layang kurang tepat. Pada siklus II, peneliti berharap pengelolaan kelas selanjutnya dapat lebih kondusif sehingga siswa
memahami materi luas trapesium dan layang-layang. 3
Siswa banyak yang tidak merespon ketika guru mengajukan pertanyaan mengenai luas trapesium dan layang-layang.
Diharapkan peneliti dapat lebih interaktif lagi untuk mengaktifkan semua siswa yang ada di dalam kelas.
4 Pembagian alokasi waktu yang diimplementasikan guru kurang
maksimal, sehingga alokasi waktu yang tersedia kurang memadai untuk melakukan seluruh kegiatan pembelajaran yang tertuang di
dalam RPP. Oleh karena itu, peneliti sedikit menyita waktu istirahat siswa.
5 Penataan bangku belum bisa dilakukan secara maksimal karena
pada siklus I ini mendekati UAS sehingga penataan bangku tidak boleh dirubah.
6 Pada siklus I, terdapat peningkatan kemampuan menghitung luas
trapesium dan
layang-layang bila
dibandingkan dengan
kemampuan menghitung sebelum dilaksanakannya tindakan. Hal ini dapat diketahui dari perbandingan antara hasil belajar pra
siklus, yakni sebelum tindakan pra-siklus dengan hasil belajar sesudah tindakan siklus I.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Tabel 4.5 Perbandingan Nilai Pra-Siklus dengan Nilai Siklus I
No. Nama
Siswa Pra-Siklus
Siklus I Nilai
Ketuntasan Nilai
Ketuntasan 1.
A.F 60
Tidak Tuntas 86,6
Tuntas 2.
A.I.H -
- -
- 3.
A 40
Tidak Tuntas 66,6
Tidak Tuntas 4.
A.E.A 86,6
Tuntas 93,4
Tuntas 5.
A.M.A 40
Tidak Tuntas 60
Tidak Tuntas 6.
A.I.P 30
Tidak Tuntas 40
Tidak Tuntas 7.
D.Q 60
Tidak Tuntas 80
Tuntas 8.
F.F 36,6
Tidak Tuntas 46,6
Tidak Tuntas 9.
M.S.H 93,4
Tuntas 100
Tuntas 10.
M.A.F 60
Tidak Tuntas 100
Tuntas 11.
M.F.R.D 60
Tidak Tuntas 86,6
Tuntas 12.
M.I.A 86,6
Tuntas 100
Tuntas 13.
M.N.A 40
Tidak Tuntas 73,4
Tidak Tuntas 14.
N.S 66,6
Tidak Tuntas 93,4
Tuntas 15.
N.Z.R 73,4
Tidak Tuntas 73,4
Tidak Tuntas 16.
N.M 97,8
Tuntas 93,4
Tuntas 17.
N.F 30
Tidak Tuntas 73,4
Tidak Tuntas 18.
P.M 40
Tidak Tuntas 73,4
Tidak Tuntas 19.
R.A 50
Tidak Tuntas 73,4
Tidak Tuntas 20.
S.N 91,2
Tuntas 93,4
Tuntas 21.
T.C.R 86,6
Tuntas 93,4
Tuntas 22.
S.A.P 30
Tidak Tuntas 46,6
Tidak Tuntas 23.
A.D.S 66,6
Tidak Tuntas 80
Tuntas Jumlah
Nilai ƩX 1326
1727 Jumlah Siswa
yang Hadir Ʃ N 22
22 Rata-rata
60,3 78,5
Jumlah Siswa yang Mencapai
KKM 6
12 Ketuntasan
Klasikal 27,3
54,5
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas pada pra-siklus ke siklus I mengalami peningkatan yang cukup baik,
yakni dari 60,3 menjadi 78,5. Selain itu, juga dapat kita ketahui bahwa siswa yang mencapai KKM pada pra-siklus ke siklus I juga mengalami
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kenaikan, yakni dari 6 siswa menjadi 12 siswa. Sedangkan ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan, dari 27,3 menjadi 54,5.
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus I telah berhasil meningkatkan
kemampuan menghitung siswa pada materi luas trapesium dan layang- layang. Akan tetapi dalam tindakan tersebut belum bisa mencapai target
yang diinginkan oleh peneliti, yakni 80 dari jumlah siswa di kelas V dapat mencapai nilai ketuntasan kemampuan menghitung, yakni sebesar
78. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan ke siklus II dengan melakukan beberapa perombakan pada tahap pelaksanaan pembelajaran sebagai upaya
untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I.