Indikator Variabel, Indikator dan Instrumen Penelitian

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2. Sampel

Sampel adalah bagian terkecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. 10 Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila jumlah populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Sampel juga dapat diartikan sebagai wakil populasi yang diteliti. 11 Untuk mengetahui besar kecilnya sampel ini, tidak ada ketentuan yang baku. Menurut Nana Sudjana dan Sutrisno Hadi menyatakan bahwa tidak ada ketentuan baku atau rumus yang pasti tentang berapa persen yang harus diambil populasi. Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar, dapat diambil 10 - 15 atau 20 - 25 atau lebih. 10 Maman Abdurahman dkk, Dasar-dasar Metode Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, 2011,h. 129. 11 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktis, Jakarta : Rineka Cipta, 2006, h.109. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Berdasarkan data diatas, maka peneliti mengambil sampel 10 dari jumlah populasi. Hal ini karena keterbatasan peneliti. Yang dijadikan sampel oleh peneliti dalam hal ini adalah peserta didik kelas VIII – F sebanyak 38 orang.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa : 1. Metode tes Tes adalah deretan atau urutan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 12 Dalam penelitian ini metode tes akan digunakan untuk penilaian berupa pr- test dan post-test. 2. Metode angket Angket atau quesioner adalah metode pengumpulan data melalui sejumlah pertanyaan tertulis yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, hal – hal yang ia ketahui. 13 Dalam penelitian ini angket digunakan untuk 12 Ibid., h.150 13 S. Nasution, Metode Research, Jakarta : Bumi Aksara, 1996, h.128. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id mengetahui bagaimana implementasi model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition serta angket untuk mengetahui bagaimana pemahaman peserta didik pada mata pelajaran PAI Adapun pemberian skor pada tiap – tiap item dalam lembar angket ini adalah sebagai berikut : a. Angket tentang implementasi model pembelajaran AIR 1 Untuk jawaban selalu skornya 4 2 Untuk jawaban sering skornya 3 3 Untuk jawaban kadang-kadang skornya 2 4 Untuk jawaban tidak pernah skornya 1 b. Angket tentang pemahaman peserta didik 1 Untuk jawaban selalu skornya 4 2 Untuk jawaban sering skornya 3 3 Untuk jawaban kadang-kadang skornya 2 4 Untuk jawaban tidak pernah skornya 1 3. Metode dokumentasi

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 10 222

Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2015 2016

3 33 185

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matematika (P

0 2 17

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) PADA Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matemati

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION (AIR) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG : Penelitian Eksperimen Murni Pada Siswa Kelas X SMAN 13 Bandung.

0 2 51

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 3 16

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITON) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA SMP AL HIKMAH CILACAP.

1 5 93