Tinjauan Tentang Implementasi Model Pembelajaran AIR Auditory,

mengartikan hipotesis sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. 50 Dalam suatu penelitian ada dua hipotesis yang digunakan yaitu : 1. Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. 2. Hipotesis nol null hypotheses disingkat H . Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Berangkat dari latar belakang, rumusan masalah dan tujuan masalah yang peneliti sebutkan diatas maka peneliti memiliki dua hipotesis yaitu :

1. Hipotesis Kerja Ha

Hipotesis kerja dari penelitian ini menyatakan bahwa : Ha : Metode AIR Auditory, Intellectually, Repetition efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Surabaya. 50 Ibid., h.89.

2. Hipotesis Nol H

Hipotesis nol dalam penelitian ini menyatakan bahwa : H : Metode AIR Auditory, Intellectually, Repetition tidak efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Surabaya. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap sesuatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut. 1 Penelitian sangat erat hubungannya dengan metodologi. Metodologi adalah sebuah proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan mencari jawaban. 2 Secara umum metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian juga dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami memecahkan, dan mengantisipasi masalah. 3 Penelitian dipandang sebagai kegiatan yang dilakukan secara sistematis untuk menguji jawaban-jawaban sementara. Agar dapat dikatakan sistematis, maka diperlukan cara-cara yang dapat dipertanggung jawabkan secara alamiah. Adapun dalam penelitian ini rencana pemecahan bagi persoalan yang akan diselidiki antara lain: 1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012,h. 2. 2 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008, h. 145 3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: alfabeta, 2016, h. 3. 48 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Judul yang diangkat oleh peneliti yaitu “efektivitas implementasi model pembelajaran AIR Auditory, Intellectualy, Repetition dalam meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Surabaya” maka jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data kuantitatif. 4 Dan dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan bentuk penelitian eksperimen.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini rancangan yang dipakai adalah : a. Lapangan adalah sumber data yang diperoleh dari penelitian baik secara langsung atau tidak langsung. b. Kepustakaan adalah sumber data yang berupa buku-buku atau literatur yang berkaitan dengan topik pembahasan. 4 Hamid Darmadi, Dimensi – Dimensi Metode Penelitian dan Sosial, Bandung : Alfabeta, 2013, cet ke -1, h.156

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

0 10 222

Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition)Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2015 2016

3 33 185

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) BERBANTUAN LKPD TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK SMP

0 20 259

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matematika (P

0 2 17

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) PADA Peningkatan Tanggung Jawab Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition Pada Bilangan Pecahan Dalam Pembelajaran Matemati

0 1 12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION (AIR) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JEPANG : Penelitian Eksperimen Murni Pada Siswa Kelas X SMAN 13 Bandung.

0 2 51

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 1 14

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) Pengaruh Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Auditory Intellectualy Repetition (AIR) Dan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (T

0 3 16

model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR).

1 2 52

PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITON) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI SISWA SMP AL HIKMAH CILACAP.

1 5 93