BAB II LANDASAN TEORI
A. Materi Pelajaran Aqidah Ahklak
1. Pengertian aqidah
Menurut istilah aqidah adalah hal-hal yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa merasa tentram kepadanya, sehingga menjadi keyakinan kukuh
yang tidak tercampur oleh keraguan.
1
Sedangkan Menurut Muhaimin pengertian Aqidah adalah
A qidah adalah bentuk masdar dari kata „aqoda, ya‟qidu, „aqdan –
„aqidatan yang artinya simpulan, perjanjian, sedangkan secara teknis, aqidah berarti iman, kepercayaan, dan keyakinan.
2
Menurut Muhammad Alim, akidah secara bahasa adalah menghubungkan dua sudut sehingga bertemu dan bersambung secara
kokoh.
3
Sedangkan menurut Muhammad Daud Ali, yang di maksud dengan Aqidah adalah:
Aqidah dalam Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia ditulis akidah, menurut etimologi, adalah ikatan, sangkutan. Dalam pengertian teknis
artinya adalah iman atau keyakinan.”
4
Jadi aqidah secara istilah adalah keyakinan atau kepercayaan terhadap sesuatu yang ada dalam hati seseorang yang dapat membuat hatinya tenang.
Dalam Islam aqidah ini kemudian melahirkan iman. Iman menurut Al
1
Abdullah Bin „Abdil Hamid Al-Atsari, Panduan Aqidah Lengkap, Bogor : Pustaka Ibnu Katsir, 2005, hal. 28
2
Muhaimin et. al., Kawasan dan Wawasan Studi Islam, Jakarta : PT Grafindo Prenada Media, 2005, hal. 259
3
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan Kepribadian Muslim
, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006, hal. 124
4
Muhammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2002, hal. 199
Ghozali adalah mengucapkan dengan lidah, mengakui sebenarnya dengan hati dan mengamalkan dengan anggota.
5
Dari pengertian iman tersebut dapat di pahami bahwa iman adalah implikasi dari aqidah. Muhaimin menggambarkan ciri-ciri aqidah dalam
Islam sebagai berikut : a.
Aqidah di dasarkan pada keyakinan hati, tidak menuntut yang serba rasional, sebab ada masalah tertentu yang tidak rasional dalam aqidah.
b. Aqidah Islam sesuai dengan fitrah manusia sehingga pelaksanaan
aqidah menimbulkan ketentraman dan ketenangan. c.
Aqidah Islam di asumsikan sebagai perjanjian yang kokoh, maka dalam pelaksanaan aqidah harus penuh keyakinan tanpa di sertai
kebimbangan dan keraguan.
6
d. Aqidah dalam Islam tidak hanya di yakini, lebih lanjut perlu
pengucapan dengan kalimat “Thayyibah“ dan di amalkan dengan amal yang saleh.
e. Keyakinan dalam aqidah Islam merupakan masalah supra empiris,
maka dalil yang di gunakan dalam pencarian kebenaran tidak hanya di dasarkan
atas indera dan kemampuan manusia, melainkan
membutuhkan wahyu yang di bawa oleh para rosul Alloh SWT.
7
5
Hamdani Ihsan, A. Fu‟ad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Pustaka Setia, 2007, hal. 235
6
Muhaimin et. al., Kawasan dan Wawasan... , hal. 259
7
Ibid., hal. 260
2. Pengertian Akhlak