2. Pengertian Akhlak
Sedangkan pengertian akhlak secara etimologi berasal dari kata “Khuluq” dan jama‟nya “Akhlak”, yang berarti budi pekerti, etika, moral.
Demikian pula kata “Khuluq” mempunyai kesesuaian dengan “khilqun”, hanya saja khuluq merupakan perangai manusia dari dalam diri ruhaniah
sedang khilqun merupakan perangai manusia dari luar jasmani.
8
Secara bahasa “akhlak” berarti “budi pekerti, kelakuan, perangai, tabiat, kebiasaan, bahkan agama”. Kata “akhlak” tidak ditemukan dalam al-
Qur`an, yang ditemukan hanya bentuk tuggal dari kata tersebut, yaitu ”khuluq” yang tercantum dalam QS. Al-Qalam: 9
”Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu mereka
bersikap lunak pula kepadamu”. QS. Al-Qalam : 9.
10
Akhlak sangat berbeda dengan perangai atau tabiat yang memang
sudah ada pada masing-masing orang yang biasa disebut dengan watak, dan tak dapat diubah. Sedangkan akhlak adalah perangai atau sikap yang dapat
dibina dan diciptakan dalam diri masing-masing pribadi, sehingga dapat dirubah melalui proses pendidikan.
11
8
Tadjab, dkk, Dimensi- Dimensi Studi Islam, Surabaya : Karya Abditama, 1994, hal. 242
9
Muhammad Quraish Shihab, Wawasan Al- Qur’an : Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai
Persoalan Umat , Bandung : PT Mizan Pustaka, 2003, hal. 253
10
Kementerian Urusan Agama Islam, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Saudi Arabia:
Mujamma‟ Malik FAHD Li Thiba‟at Al Mushaf AsySyarif: 1971, hal. 960
11
Nur Abdullah Hafidz, Mendidik Anak Bersama Rasulullah¸Bandung : Al-Bayan, 1998, hal. 178
3. Pengertian Pelajaran Aqidah Akhlak
Aqidah sendiri memiliki makna kepercayaan; keyakinan. Sedangkan akhlak artinya budi pekerti; kelakuan.
12
Pelajaran Aqidah akhlak adalah suatu bidang studi yang mengajarkan dan membimbing siswa untuk
mengetahui, memahami dan meyakini aqidah Islam serta dapat membentuk dan mengamalkan tingkah laku yang baik yang sesuai dengan ajaran
Islam.
13
Mata pelajaran aqidah akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memberikan bimbingan kepada
siswa agar memahami, meyakini dan menghayati kebenaran ajaran Islam serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari- hari.
14
Dalam pembelajaran aqidah dan akhlak ini, bukan cuma memuat hubungan manusia dengan Tuhan-Nya, tetapi juga mengatur hubungan
manusia dengan sesamanya, bahkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
15
Di antara ciri akhlak Islami ialah
universal
, maksudnya bahwa ruang lingkup akhlak Islami itu luas sekali, yakni mencakup semua tindakan
manusia baik tentang dirinya maupun orang lain.
16
Dengan demikian pembelajaran aqidah akhlak adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam
12
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hal. 15
13
Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama IAIN Jakarta, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metodik Khusus Pengajaran Agama
Islam , Jakarta : Depag, 1985, Cet. II, hal. 134
14
Moh. Rifa‟i, Aqidah Akhlak, Semarang : CV Wicaksana, 1994, hal. V
15
Said Agil Husain Al-Munawar, Al- Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki,
Jakarta: Ciputat Press, 2002,
hal.
3
16
Imam Abdul Mukmin Sa‟aduddin, Meneladani Akhlak Nabi; Membangun Kepribadian Muslim
, Bandung: Rosdakarya, 2006,
hal.
99
perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan Al- Qur‟an
dan Hadits melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. Dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut
agama lain dan hubungannya dengan kerukunan umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa.
17
4. Tujuan Pelajaran Aqidah Akhlak