Pengertian Kecerdasan Spiritual Kecerdasan Spiritual

B. Kecerdasan Spiritual

1. Pengertian Kecerdasan Spiritual

Banyak teori tentang kecerdasan ini, dan setiap teori bertolak dari asumsi yang berbeda dalam memberikan rumusan yang berbeda pula. Beberapa teori memperlihatkan kecenderungan yang sama, bahwa kecerdasan menunjuk kepada cara individu berbuat, apakah berbuat dengan cara yang cerdas atau kurang cerdas atau tidak cerdas sama sekali. Suatu perbuatan yang cerdas ditandai oleh perbuatan yang cepat dan tepat. Cepat dan tepat dalam memahami unsur-unsur yang ada dalam suatu situasi, dalam melihat hubungan antar unsur, dalam menarik kesimpulan serta dalam mengambil keputusan atau tindakan. 25 Kecerdasan spiritual terdiri dari gabungan kata kecerdasan dan spiritual. 26 Kecerdasan adalah perihal cerdas, kesempurnaan perkembangan akal budi seperti kepandaian, ketajaman pikiran. 27 Kecerdasan sering diartikan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, terutama pemecahan yang menuntut kemampuan dan ketajaman pikiran. Namun ada juga yang mengartikan sebagai kemampuan Al-Qudrah dalam memahami sesuatu secara cepat dan sempurna. 28 Kecerdasan adalah kapasitas umum dari seorang individu yang dapat dilihat pada kesanggupan pikirannya dengan mengatasi problem dan memenuhi tuntutan kebutuhan- 25 Nana Syaodih Sukmadinata, Psikologi Pendidikan¸ Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2003, Cet. 1, hal. 256 26 Monty P. Satiadarma dan Fidelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, Pedoman Orangtua dan Guru dalam Mendidik Anak Cerdas , Jakarta : Pustaka Populer Obor, 2003, hal. 42 27 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta: Balai Pustaka, 1990, hal. 164 28 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002, hal. 317 kebutuhan baru dalam kehidupan. 29 Kecerdasan adalah pemahaman, kecepatan dan kesempurnaan sesuatu. Kecerdasan tidak hanya terbatas pada ketajaman berpikir atau otak saja, namun kecerdasan juga meliputi kemampuan memecahkan masalah- masalah yang abstrak. JP. Chaplin kemudian merumuskan tiga dimensi kecerdasan, yaitu: a. Kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi yang baru secara tepat dan efektif. b. Kemampuan menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, yang meliputi empat unsur, seperti memahami, berpendapat, mengontrol, dan mengkritisi. c. Kemampuan memahami pertalian-pertalian dan belajar dengan cepat sekali. 30 Sedangkan spiritual berasal dari kata “spirit” yang berasal dari bahasa latin yaitu spritus yang berarti luas atau dalam, keteguhan hati atau keyakinan, energi atau semangat, dan kehidupan 31 Spiritual sendiri diartikan dengan kejiwaan, rohani, batin, dan moral. 32 Sedangkan Menurut Ary Ginanjar Agutian, kecerdasan spiritual adalah: Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan. Melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia yang seutuhnya hanif 29 Muhammad Wahyuni Nafis, Jalan Menuju Cerdas Emosi dan cerdas spiritual, Jakarta : Hikmah, 2006, hal. 318 30 JP. Chaplin, Dictionary of Psikology, terj. Kartini Kartono, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: Rajawali Pers, 1999, hal. 253. 31 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik¸ Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010, hal. 264 32 JP. Chaplin, Dictionary of...., hal. 253 dan memiliki pola pemikiran tauhidi integralistik serta berprinsip “hanya karena Allah”. 33 Sedangkan Danah Zohar dan Ian Marshal mendefinisikan kecerdasan spiritual SQ sebagai kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Kecerdasan spiritual adalah landasan yang diperlukan untuk memfungsikan kecerdasan rasional dan kecerdasan emosional secara efektif. Bahkan, kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan tertinggi kita. 34 Emosional Spiritual Quotient ESQ adalah sebuah mekanisme sistematis untuk mengatur ketiga dimensi manusia, yaitu body, mind dan soul atau dimensi fisik, mental dan spiritual dalam satu kesatuan yang integral. Sederhananya, Emosional Spiritual Quotient ESQ berbicara tentang bagaimana mengatur tiga komponen utama : Iman, Islam, Ihsan dalam keselarasan dan kesatuan tauhid. Seperti kita ketahui bahwa dalam setiap diri manusia ada titik Tuhan God Spot yang didalamnya terdapat energi berupa percikan sifat-sifat Allah Sang Pencipta. Dalam God Spot ini bermuara suara hati Ilahiah atau self yang merupakan collectif unconcious , yang kemudian berpotensi besar sebagai kekuatan spiritual. Pada titik ilmiah terjadi komunikasi Ilahiah yang senantiasa memberitahu apa saja yang 33 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ , Jakarta : Arga, 2000, hal. 57 34 Danah Zohar dan Ian Marshall, Kecerdasan Spiritual¸ Bandung : Mizan, 2007, hal. 4 diinginkan-Nya. Melalui titik ini pula Ia memberitahu larangan-Nya, agar manusia selaras dengan ketentuan alam semesta. 35 Dalam Islam, hal-hal yang berhubungan dengan kecakapan emosi dan spiritual seperti konsistensi istiqomah , kerendahan hati tawadhu , berusaha dan berserah diri tawakkal , ketulusan atau sincerity ikhlas , totalitas kaffah , keseimbangan tawazun , integritas dan penyempurnaan ihsan itu dinamakan akhlakul karimah. 36

2. Dasar Kecerdasan Spiritual SQ dalam Islam