3. Pelaksanaan Pembelajaran
a. Pengertian pelaksanaan pembelajaran
Pelaksanaan  pembelajaran  adalah  suatu  kegiatan  yang  bernilai edukatif,  nilai  edukatif  mewarnai  interaksi  yang  terjadi  antara  guru  dan
siswa.  Interaksi  yang  bernilai  edukatif    dikarenakan  pelaksanaan pembelajaran  yang  dilakukan  diarahkan  untuk  mencapai  tujuan  tertentu
yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.
17
b. Metode pelaksanaan pembelajaran PAI
Menurut  konsep  metode  pengajaran  yang  ditawarkan  oleh  Ibnu Sina  berpendapat  bahwa  penyampaian  materi  pembelajaran  pada  anak
harus  disesuaikan  denga  sifat  dari  materi  pelajaran  tersebut,  sehingga antara metode dengan materi  yang diajarkan tidak akan kehilangan daya
relevansinya.  Ada  beberapa  metode  pembelajaran  yang  ditawarkan  oleh Ibnu  Sina  antara  lain  adalah  metode  talqin  Sekarang  dikenal  dengan
metode  tutor  sebaya,  metode  demonstrasi,  pembiasaan  dan  teladan, diskusi  dan  penugasan.
18
Berikut  adalah  penjelasan  beberapa  metode tersebut:
1 Metode
talqîn;
perlu  digunakan  dalam  mengajarkan  membaca  al- Quran, mulai dengan cara memperdengarkan bacaan al-Quran kepada
anak didik, sebagian demi sebagian. Setelah itu anak tersebut disuruh mendengarkan  dan  mengulangi  bacaan  tersebut  perlahan-lahan  dan
dilakukan berulang-ulang, hingga akhirnya ia hafal.
17
Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar.., hal. 1
18
R.  Ahmad  Tafsir, Metodologi  Pengajaran  Agama  Islam,  Bandung  :  PT  Remaja Posdakarya, 2008, hal 95
2 Metode  demonstrasi;  dapat  digunakan  dalam  pembelajaran  yang
bersifat  praktik,  seperti  cara  mengajar  menulis.  Menurut  Ibnu  Sina jika  seorang  guru  akan  mempergunakan  metode  tersebut,  maka
terlebih  dahulu  ia  mencontohkan  tulisan  huruf  hijaiyah  di  hadapan murid-muridnya.  Setelah  itu  barulah  menyuruh  para  murid  untuk
mendengarkan ucapan huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan
makhraj
nya dan dilanjutkan dengan mendemonstrasikan cara menulisnya.
3 Metode  pembiasaan  dan  keteladanan;  termasuk  salah  satu  metode
pengajaran yang paling efektif, khususnya dalam mengajarkan akhlak. Cara tersebut secara umum dilakukan dengan pembiasaan dan teladan
yang  disesuaikan  dengan  perkembangan  jiwa  anak.  Ibnu  Sina mengakui  adanya  pengaruh  mengikuti  atau  meniru  atau  contoh
tauladan  baik  dalam  proses  pendidikan  di  kalangan  anak  pada  usia dini  terhadap  kehidupan  mereka,  karena  secara
thabîîyah
anak mempunyai kecenderungan untuk mengikuti dan meniru mencontoh
segala yang dilihat, di rasakan dan yang didengarnya. 4
Metode  diskusi;  dapat  dilakukan  dengan  cara  penyajian  pelajaran  di mana  siswa  di  hadapkan  kepada  suatu  masalah  yang  dapat  berupa
pertanyaan  yang  bersifat  problematis  untuk  dibahas  dan  dipecahkan bersama.  Ibnu  Sina  mempergunakan  metode  ini  untuk  mengajarkan
pengetahuan yang bersifat rasional dan teoritis. Pengetahuan model ini pada  masa  Ibnu  Sina  berkembang  pesat.  Jika  pengetahuan  tersebut
diajarkan  dengan  metode  ceramah,  maka  para  siswa  akan  tertinggal jauh dari perkembangan ilmu pengetahuan tersebut.
5 Metode penugasan; dilakukan dengan menyusun sejumlah modul atau
naskah  kemudian  menyampaikan  kepada  para  murid  untuk dipelajarinya.  Cara  ini  antara  lain  ia  lakukan  kepada  salah  seorang
muridnya  bernama  Abu  ar-Raihan  al-Biruni  dan  Abi  Husain  Ahmad as-Suhaili.  Dalam  bahasa  Arab,  pengajaran  dengan  penugasan  ini
dikenal  dengan  istilah
al-talîm  bi  al-marâsil
pengajaran  dengan mengirimkan sejumlah naskah atau modul.
19
Ibnu  Sina  juga  menekankan  agar  seorang  guru  tidak  hanya mengajarkan dari segi teoritis saja kepada anak didiknya, melainkan juga
melatih  segi  keterampilan,  mengubah  budi  pekerti  dan  kebebasannya dalam  berfikir.  Ia  juga  menekankan  adanya  perhatian  yang  seimbang
antara  aspek  penalaran  kognitif  yang  diwujudkan  dalam  pelajaran bersifat  pemahaman;  aspek  penghayatan  afektif  yang  diwujudkan
dalam pelajaran bersifat perasaan; dan aspek pengamalan psikomotorik yang diwujudkan dalam pelajaran praktik.
20
c. Komponen Pelaksanaan Pembelajaran
Agar  terciptanya  pemebelajaran  yang  efektif  maka  guru  perlu mempertimbangkan  komponen  strategi  pembelajaran.  Komponen
pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
19
https:www.google.comsearch?q=PEMIKIRAN+PENDIDIKAN+IBNU+SINA+DA N+APLIKASINYA+DALAM+PENGEMBANGAN+PENDIDIKAN+ISLAM+DI+INDONESIA
ie=utf-8oe=utf-8, di akses pada tanggal 06 Mei 2016 pukul 12.58
20
Ibid.
1 Kegiatan Pembelajaran
Langkah  untuk  memudahkan  guru  dalam  pelaksanaan kegiatan  mengajarnya,  yaitu  mengurutkan  kegiatan  pembelajaran,
bagaimana ia memulainya, menyajikannya, dan menutup pelajaran.
21
Pendahuluan  merupakan  kegiatan  awal  dalam  pembelajaran. Kegiatan  ini  mempunyai  tujuan  untuk  memberikan  motivasi  kepada
siswa,  memusatkan  perhatian  siswa  agar  siswa  bisa  mempersiapkan dirinya  untuk  memberikan  motivasi  kepada  siswa,  memusatkan
perhatian  siswa  agar  siswa  bisa  mempersiapkan  dirinya  untuk menerima pelajaran dan  juga mengetahui  kemampuan siswa atau apa
yang  telah  dikuasai  siswa  sebelumnya  yang  berkaitan  dengan  materi pelajaran  yang  akan  disampaikan.  Biasanya,  langkah-langkah  yang
dilakukan  pada  tahap  ini  adalah  memberikan  gambaran  singkat tentang isi pelajaran dan penjelasan tentang tujuan pembelajaran.
22
Komponen  berikutnya  adalah  penyajian.  Komponen  ini merupakan  inti  dari  kegiatan  pembelajaran.  Dalam  kegiatan
pembelajaran  ini,  siswa  akan  diberi  pengetahuan  baru.  Selain pemberian  pengetahuan  baru  oleh  pendidik,  pengetahuan  yang  telah
dimiliki  siswa  juga  dikembangkan  pada  tahap  ini.  langkah-langkah yang  biasanya  dilakukan  oleh  guru  adalahmenguraikan  materi
21
Khanifatul,  Pembelajaran Inovatif.., hal. 16
22
Ibid.
pelajaran,  memberikan  contoh  dan  memberikan  latihan  yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
23
Komponen  ketiga  dalam  pembelajaran  adalah  penutup. Penutup  merupakan  kegiatan  akhir  dalam  urutan  kegiatan
pembelajaran.  Kegiatan  ini  dilaksanakan  untuk  memberikan penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi
pelajaran yang telah diberikan.
24
2 Penyampaian Informasi
Dalam  kaitannya  dengan  pembelajaran,  penyampaian informasi  yang  dimaksud  adalah  penyampaian  berupa  materi
pelajaran. Penyampaian  materi tidak akan direspon oleh siswa secara baik  tanpa  diawali  dengan  pendahuluan  yang  menarik.  Agar
penyampaian materi
pelajaran dapat
menarik, guru
dapat melakukannya  dengan  pendahuluan  yang  menarik,  misalnya
menanyakan  kabar  siswa,  memancing  pengetahuan  siswa  yang  akan disampaikan,  atau  bahkan  selingan  humor.  Guru  juga  dapat
melakukannya dengan mengaitkan matei yang sudah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari pada saat itu.
25
Beberapa  hal  yang  perlu  diperhatikan  dalam  penyampaian materi  adalah  urutan  penyampaian,  ruang  lingkup  materi  yang
disampaikan,  dan  jenis  materi.  Materi  yang  akan  diajarkan  harus mempunyai  keruntutan,  artinya  materi  pelajaran  yang  akan
23
Ibid.
24
Ibid.
25
Ibid.., hal. 17
disampaikan  berkaitan  dengan  materi  sebelumnya.  ruang  lingkup materi  dan  jenis  materi  tentunya  sudah  ada  perencanaan  sebelumnya
dalam silabus maupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
26
3 Partisipasi siswa
Berdasarkan  prinsip
student  centered
maka  peserta  didik merupakan  pusat  dari  suatu  kegiatan  belajar.  Prinsip  ini  menekankan
bahwa  proses  pembelajaran  akan  lebih  berhasil  apabila  siswa  secara aktif  melakukan  latihan-latihan  secara  langsung  dan  relevan  dengan
tujuan  pembelajaran  yang  sudah  ditetapkan.  Terdapat  beberapa  hal penting yang berhubungan dengan partisipasi siswa, sebagai berikut
a Latihan  dan  praktik,  seharusnya  dilakukan  setelah  siswa  diberi
informasi  tentang  suatu  pengetahuan,  sikap  atau  keterampilan tertentu.
b Umpan balik, setelah siswa menunjukkan perilaku tertentu sebagai
hasil  belajarnya  maka  guru  memberikan  umpan  balik
feedback
terhadap hasil belajar tersebut. Melalui umpan balik yang diberikan oleh  guru,  peserta  didik  akan  segera  mengetahui  apakah  jawaban
yang  telah  mereka  berikan  itu  benarsalah,  tepattidak  tepat,  atau ada sesuatu yang perlu diperbaiki.
27
4 Tes
Dalam  pembelajaran,  tes  digunakan  oleh  guru  untuk mengetahui:
26
Ibid.
27
Ibid.., hal. 18
a apakah tujuan pembelajaran khusus telah tercapai atau belum, dan
b apakah  pengetahuan,  sikap  dan  keterampilan  telah  benar-benar
dimiliki oleh peserta didik atau belum.
28
5 Kegiatan lanjutan
Kegiatan  lanjutan  atau  dikenal  dengan  istilah
follow  up,
sering tidak dilaksanakan dengan baikoleh guru. kegiatan tindak lanjut dapat  dilakukan  dalam  bentuk  pembelajaran  remidi,  program
pengyaan, danatau memberikan tugas.
29
4. Evaluasi Pembelajaran