Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier Pengukuran Kematangan Karier

10 dengan kemampuan, minat dan kepribadian siswa dapat mengakibatkan siswa semangat, lebih serius dan termotivasi dalam belajar. Kemandirian siswa dalam pembuatan keputusan karier, yaitu siswa memilih jurusan tidak karena pengaruh orang lain, seperti orangtua atau teman, tetapi karena pilihannya sendiri yang disesuaikan dengan kemampuan dirinya.

2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematangan Karier

Faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karier dikemukakan Crites 1981 dalam Manrihu 1986, meliputi : a. Sikap. Mengukur sikap-sikap klien terhadap pemilihan karier, kecenderungan –kecenderungan disposisional yang dimanifestasikan dalam : Keterlibatan, Independensi, Orientasi, Ketegasan dan Kompromi. b. Kompetensi . aspek ini meliputi : Penilaian diri, penilaian dari sifat- sifat dan kecenderungan-kecenderungan hipotesis seseorang dalam hubungan dengan keberhasilan dan kepuasan karier; Informasi, pengetahuan tetang syarat-syarat pekerjaan, pendidikan latihan, dan pengetahuan praktis tentang pekerjaan; Seleksi tujuan, nilai-nilai pribadi yang dikejar dalam pekerjaan; Perencanaan, langkah-langkah logis dalam proses pengambilan keputusan karier; Pemecahan, pemecahan masalah dalam proses pengambilan keputusan karier.

2.1.3. Pengukuran Kematangan Karier

Adapun alat pengukuran kematangan karier ada beberapa macam, yaitu : a. Skala kematangan karier 11 a. Skala Keputusan Karier Career Decision Scale CDS, yang dikembangkan oleh Osipow, Carney, Winer, Yanico, Koschier, 1976. Terdiri dari 19 item skala 18 diantaranya dijawab pada skala 4 poin 1= sama sekali tidak seperti saya 4= sangat mirip dengan saya. Ke 18 item terdiri atas dua bagian : 2 item skala kepastian dan 16 item skala kebimbangan. Item sisanya adalah pertanyaan terbuka terakhir yang menunjukkan perhatian dari klien. Biasanya memakan waktu 10-15 menit untuk menyelesaikan semua skala. b. Inventory Kekhawatiran Karier Dewasa Adult Career Concerns Inventory ACCI, yang dikembangkan oleh Super, Thompson, Lindeman, 1988. Terdiri dari 61 item yang diperuntukkan bagi siswa sekolah menengah dan dewasa. Super menemukan bahwa beberapa konsep yang diaplikasikan untuk remaja tidak sesuai untuk orang dewasa. 60 dari 61 item pada ACCI berhubungan dengan orang dewasa. 60 item tersebut dibagi menjadi 5 tingkatan utama. Setiap tingkat kemudian dibagi menjadi 3 sub tingkat pengembangan karier dewasa dan dikelompokkan berdasarkan 5 tingkat pada inventory. Jadi, 5 item pertama berhubungan dengan sub-set pertama dari tingkatan yang pertama. 5 item berikutnya berhubungan dengan sub set kedua pada tingkatan pertama, dan seterusnya. Untuk setiap pertanyaan, setiap individu diminta untuk memberikan respon terhadap pertanyaan pada skala likert dari 1 tidak memperhatikan sampai 5 sangat memperhatikan sekali. 12 b. Inventory kematangan karier a. Inventory Kematangan Karier Career Maturity Inventory CMI yang dikembangkan oleh John E. Crites, 1978. Dengan jumlah item 24 mencakup sikap dan kompetensi dengan pilihan jawaban Setuju S dan Tidak Setuju ST. Crites dalam Manrihu, 1986 menyatakan bahwa pengukuran kematangan karier mengandung dua manfaat: 1 fungsi penelitian, dalam hal ini memungkinkan kita “mengetes” aspek-aspek teoritis dari perkembangan karier; dan 2 fungsi praktis, dalam hal menyajikan suatu diagnosis tentang laju dan kemajuan individu dan karena itu menyarankan strategi-strategi intervensi guna peningkatan perkembangan tersebut. b. Inventory Pengembangan Karier Career Development Inventory CDI, yang dikembangkan oleh Super, Thompson, Lindeman, Jordan, Myer, 1988. Terdiri dari bentuk untuk sekolah dan universitas. Setiap bentuk terdiri dari 2 bagian dan 120 item. Bagian pertama terdiri atas 4 sub-tes yang mengukur 4 aspek penting dari kematangan karier, rencana karier skala I, pencarian karier skala II, pembuatan keputusan skala III, dan dunia informasi kerja skala IV. Bagian pertama ini dapat diberikan kepada siswa kelas 7-10. Bagian kedua dibuat untuk menilai pengetahuan siswa terhadap acuan grup pekerjaan. CDI khususnya berguna untuk menilai kesiapan dalam merumuskan rencana pendidikan dan karier. CDI memberikan diagnose informasi terhadap sikap dan kognitif dan defisiensi dan 13 dapat memberikan bantuan dalam menentukan intervensi yang penting nilai rendah pada informasi dunia kerja berarti memerlukan eksplorasi pekerjaan. c. Inventory Penilaian Pembuatan Keputusan Assessment of Career Decision Making ACDM, yang dikembangkan oleh Harren, 1979. Mengkombinasikan penilaian kemajuan pembutan keputusan karier pendidikan dan kejuruan dengan penilaian gaya pembuatan keputusan. ACDM terdiri dari 94 true-false benar-salah dan dapat digunakan secara individu maupun kelompok. 94 item terdiri dari 3 gaya pembuatan keputusan rational, intuitive, dependent, dan skala tugas pembuatan keputusan, termasuk didalamnya ada 3 area utama penyesuaian sekolah, pekerjaan, dan pelajaran utama. Waktu yang dibutuhkan adalah kurang dari 30 menit. d. Inventory Keyakinan Karier Career Beliefs Inventory CBI, yang dikembangkan oleh Krumboltz 1994. Terdiri dari 96 item, yang dirancang untuk membantu mencapai tujuan karier. Pengguna diminta untuk mengukur tingkat setujutidak setuju untuk setiap itemnya ada 5 skala poin. Skala 25 didapat dari CBI, dan skor diberikan dengan nilai 10-50 untuk setiap skala. Skor yang kurang dari 39 merupakan indikasi untuk konselor mengetahui rintangan yang mungkin muncul dalam perencanaan karier. Petunjuk penggunaan menjelaskan bagaimana skor digambarkan pada setiap skala. Waktu yang dibutuhkan 30 menit. 14 Penelitian ini menggunakan CMI Career Maturity Inventory yang dikembangkan oleh John E. Crites. Dengan jumlah item 24 mencakup sikap dan kompetensi dengan pilihan jawaban Setuju S dan Tidak Setuju ST.

2.1.4. Meningkatkan Kematangan Karier

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Penyesuaian Diri pada Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konsep Diri dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga T1 132008068 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konsep Diri dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Saraswati Salatiga T1 132008068 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Konsep diri dengan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Konsep diri dengan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga T1 132007058 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Konsep diri dengan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga T1 132007058 BAB IV

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Konsep diri dengan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga T1 132007058 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Konsep diri dengan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kebutuhan Bimbingan Pribadi dengan Konsep Diri Siswa Kelas XI di SMK Teknolgi dan Industri Kristen Salatiga T1 132007006 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Merokok pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Salatiga T1 BAB II

0 0 10