16
c Kompetensi pemilihan pekerjaan
Dimensi ini mengandung aspek mengenai kemampuan individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan pemilihan pekerjaan,
rencana yang berhubungan dengan pemilihan pekerjaan, memiliki pengetahuan mengenai pekerjaan yang dipilihnya, mengevaluasi
kemampuan diri dalam hubungannya dengan pemilihan pekerjaan, dan menetapkan tujuan pekerjaan yang hendak dipilihnya.
d Sikap dalam pemilihan pekerjaan
Dimensi ini mengandung aspek tentang keaktifan individu dalam proses pengambilan keputusan, bersikap dan berorientasi positif terhadap
pekerjaan dan nilai-nilai pekerjaan yang dipilihnya, tidak tergantung pada orang lain dalam memilih pekerjaan, mendasarkan faktor-faktor tertentu
menurut kepentingannya di dalam memilih pekerjaan, dan memiliki ketepatan konsepsi di dalam pengambilan keputusan pekerjaan.
2.2. Konsep Diri
2.2.1. Pengertian Konsep Diri
Fitts 1971 mendefinisikan konsep diri adalah keseluruhan kesadaran atau persepsi mengenai diri yang diobservasi, dialami, dan dinilai oleh individu.
Keseluruhan kesadaran individu tentang siapakah aku, dimana aku berada dan bagaimana orang lain memandang diri ku, dengan melibatkan persepsi yang
merupakan suatu proses didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera dari interaksi
individu dengan lingkungannya, di dalam persepsi melibatkan perasaan,
17
kemampuan berfikir, dan pengalaman-pengalaman individu, mengenai diri dari keseluruhan manusia itu sendiri, maka hasil persepsi bisa berbeda-beda pada tiap
orang. Individu juga mengobservasi meninjau secara cermat perilaku yang dialami dalam kehidupan sehari-hari menjelaskan bahwa konsep diri yang dialami
individu terbentuk melalui proses belajar individu dalam interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut akan memberikan pengalaman-
pengalaman atau umpan balik yang diterima dari lingkungannya, sehingga individu akan mendapatkan gambaran tentang dirinya.
Begitu pentingnya penilaian orang lain terhadap pembentukan konsep diri, sehingga seseorang akan melihat siapa dirinya melalui penilaian orang lain
terhadap dirinya. Individu yang menilai bahwa dirinya tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki, padahal segala keberhasilan banyak bergantung
kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang dimiliki. Konsep diri terbentuk dan dapat berubah karena interaksi dengan lingkungannya yang
dilakukan individu setiap saat dan dimana saja. Fitts 1971 menyebutkan ciri-ciri individu yang mempunyai konsep diri
rendah adalah tidak menyukai dan menghormati diri sendiri, memiliki gambaran yang tidak pasti terhadap dirinya, sulit mendefinisikan diri sendiri dan mudah
terpengaruh oleh bujukan dari luar, tidak memiliki pertahanan psikologis yang dapat membantu menjaga tingkat harga dirinya, mempunyai banyak persepsi diri
yang saling berkonflik, merasa aneh dan asing terhadap diri sendiri sehingga sulit bergaul, mengalami kecemasan yang tinggi, serta sering mengalami pengalaman
negatif dan tidak dapat mengambil manfaat dari pengalaman tersebut.
18
Fitts 1965 mengukur konsep diri dalam dua dimensi internal dan eksternal. Ke delapan dimensi tersebut adalah a Fisik, b Moral Etika, c
Pribadi, d Keluarga, e Sosial, f Identitas, g Kepuasan, h Perilaku. Dalam bentuk skala TSCS dengan 90 item pernyataan yang mencakup ke delapan elemen
konsep diri.
2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri