Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Konsep diri dengan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga T1 132007058 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK T & I Kristen Salatiga Jl. Kemiri Raya No. 7-11 Kecamatan Sidorejo, Salatiga. &-11 Salatiga. SMK T & I Kristen Salatiga yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1976. SMK T & I Kristen Salatiga awalnya hanya memiliki 6 orang siswa untuk jurusan Pemesinan (PM) tetapi sekarang bertambah menjadi 375 orang siswa untuk jumlah semua jurusan Pemesinan, Elektro & Listrik, dan Mesin Otomotif dari kelas X, XI, XII. Sedangkan siswa yang menjadi subjek penelitian adalah semua siswa kelas X SMK T & I Kristen Salatiga yang berjumlah 136 orang siswa, yang terdiri dari 1 orang siswa perempuan dan 135 orang siswa laki-laki.
Tabel 4.1
Deskripsi subjek penelitian dilihat dari usia siswa kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Kategori Usia Frekuensi Prosentase (%)
15 tahun 4 2,9 %
16 tahun 32 23,5 %
17 tahun 47 34,5 %
18 tahun 35 25,7 %
19 tahun 12 8,8 %
20 tahun 4 2,9 %
21 tahun 1 0,7 %
22 tahun 1 0,7 %
Jumlah 136 100 %
Dari tabel 4.1 usia siswa kelas X SMK T & I Kristen Salatiga mempunyai prosentase tertinggi pada usia 17 tahun. (34,5%)
(2)
Tabel 4.2
Deskripsi subjek penelitian dilihat dari pekerjaan orangtua siswa kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Kategori Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
Buruh 44 32,3 %
Petani 49 36 %
Wiraswasta 37 27,2 %
Pensiunan, dll 6 4,4 %
Jumlah 136 100 %
Dari tabel 4.2 pekerjaan orangtua siswa kelas X SMK T & I Kristen Salatiga mempunyai prosentase tertinggi pada pekerjaan Petani (36 %).
4.2. Pengumpulan Data
Sebelum pengumpulan data peneliti meminta surat ijin penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk melakukan penelitian di SMK T & I Kristen Salatiga. Surat ijin dari Fakultas pada tanggal 30 Januari 2012, diantar ke SMK T & I Kristen Salatiga dan peneliti diberikan ijin penelitian mulai tanggal 1 Februari 2012.
Proses pengumpulan data dilaksanakan tanggal 3 Maret 2012 hari Sabtu, penelitian berlangsung pada hari sabtu jam 09.15 – 10.00 dengan menyebarkan skala konsep diri dan inventory kematangan karier kepada responden. Pertama peneliti memberikan salam kepada siswa kelas X SMK T & I Kristen Salatiga dilanjutkan denganperkenalan diri bahwa peneliti adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang ingin mangambil data penelitian kepada siswa SMK T & I Kristen Salatiga. Peneliti membagikan skala konsep diri kepada masing-masing siswa. Peneliti meminta responden untuk mengisi lembar soal dengan menuliskan
(3)
nama masing-masing siswa dilanjutkan dengan membacakan cara pengisian dan mencontohkan satu pernyataan skala konsep diri agar responden memahami cara pengisian secara benar. Responden diminta mengisi secara jujur dan apa adanya. Waktu yang diberikan 25 menit cukup untuk pengisian skala konsep diri. setelah selesai mengisi skala konsep diri peneliti meminta siswa untuk mengisi angket kedua yaitu inventory kematangan karier. Peneliti meminta responden untuk mengisi lembar soal dengan menuliskan nama masing-masing siswa dan umur, dilanjutkan dengan membacakan cara pengisian dan mencontohkan satu pertanyaan inventory kematangan karier. Responden diminta mengisi secara jujur dan apa adanya, peneliti melihat satu per satu jawaban tiap responden. Waktu yang diberikan 20 menit, karena inventory kematangan karier memiliki jumlah item 24 lebih sedikit di bandingkan skala konsep diri. Setelah selesai peneliti menanyakan ada pertanyaan atau tidak dan mengucapkan terimakasih kepada responden yang telah bersedia mengisi skala konsep diri dan inventory kematangan karier. Peneliti mengecek kelengkapan dan jumlah responden selama pengisian.
4.3. Analisis Data
Skala konsep diri dan inventory kematangan karier yang terkumpul masing-masing terdiri dari 136 lembar. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel konsep diri digunakan 5 kategori, banyaknya pilihan jawaban 4 dengan skor 4,3,2,1. Cara penghitungannya dibantu dengan menggunakan program SPSS 17.0 for window.
(4)
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Konsep Diri Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 144-197 = Rendah 9 6,6 6,6 6,6
198-251 = Sedang 60 44,1 44,1 50,7
252-305 = Tinggi 67 49,3 49,3 100,0
Total 136 100,0 100,0
Dari table 4.3 diantara 136 orang siswa sebagian besar mempunyai konsep diri terbesar pada kategori: tinggi (49,3%), yang diikuti oleh siswa yang memiliki konsep diri sedang dengan prosentase (44,1%), dan konsep diri siswa paling rendah dengan prosentase (6,6%).
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 5-9 = Rendah 15 11,0 11,0 11,0
10-14 = Sedang 65 47,8 47,8 58,8
15-19 = tinggi 34 25,0 25,0 83,8
20-24 = Sangat Tinggi 22 16,2 16,2 100,0
Total 136 100,0 100,0
Dari table 4.4 prosentase kematangan karier siswa SMK T & I Kristen Salatiga terbesar pada kategori: sedang (47,8%), yang diikuti oleh siswa yang memiliki kematangan karier tinggi dengan prosentase (25%), kemudian siswa dengan kematangan karier sangat tinggi dengan prosentase (16,2%).
4.4. Anlisis Korelasi
Analisis korelasi yang digunakan teknik korela si bivariate dengan rumus product moment pearson yang terlebih dahulu melakukan uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.
(5)
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One-sample Kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini apabila signifikansi < 0,05 atau 5 % maka data tidak berdistribusi normal, dan sebaliknya apabila signifikansi >0,05 atau 5 % maka data berdistribusi normal.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Variabel Konsep Diri dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KD KK
N 136 136
Normal Parametersa,,b Mean 243.18 14.60
Std. Deviation 33.186 4.840
Most Extreme Differences
Absolute .134 .211
Positive .123 .211
Negative -.134 -.092
Kolmogorov-Smirnov Z 1.566 2.456
Asymp. Sig. (2-tailed) .015 .000
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Tabel 4.5. Mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap penyebaran data variabel konsep diri dan kematangan karier. Asymp. Sig 2-tailed sebesar 0,015 < 0,05 untuk variabel Konsep Diri sedangkan untuk variabel Kematangan Karier sebesar 0,000 < 0,05. Artinya sebaran data variabel Konsep Diri dan Kematangan karier berdistribusi tidak normal.
(6)
Gambar 4.6 Grafik Distribusi Normal variabel Konsep Diri Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Gambar 4.7 Grafik Distribusi Normal variabel Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
(7)
Berdasarkan uji normalitas yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebaran data variabel Konsep Diri dan variabel Kematangan Karier berdistribusi tidak normal, maka penulis menggunakan teknik analisis Kendall’s tau_b
Analisis korelasi Kendall’s tau_b antara Konsep diri dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga dilaporkan pada table 4.7.
Tabel 4.8 korelasi variabel Konsep Diri dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KD
NTILES of KK Kendall's tau_b NTILES of KD Correlation
Coefficient 1,000 ,067
Sig. (2-tailed) . ,329
N 136 136
NTILES of KK Correlation
Coefficient ,067 1,000
Sig. (2-tailed) ,329 .
N 136 136
Dari tabel 4.8 koefisien kolerasi antara variabel Konsep Diri dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy= 0,067 dan p = 0,329 >
0,05, dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kematangan Karier.
Temuan penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kematangan Karier, sehingga dilakukan analisis korelasi lebih lanjut dari 8 sub konsep pada Konsep Diri dengan Kematangan Karier. Hasil analisis kolerasi antara sub konsep : (1). Fisik dengan Kematangan Karier ada hubungan yang signifikan. (2). Moral dengan Kematangan Karier tidak ada hubungan yang signifikan. (3). Pribadi dengan Kematangan Karier ada
(8)
hubungan yang sangat signifikan. (4). Keluarga dengan Kematangan Karier tidak ada hubungan yang signifikan. (5). Sosial dengan Kematangan Karier tidak ada hubungan yang signifikan. (6). Identitas dengan Kematangan Karier tidak ada hubungan yang signifikan. (7). Kepuasan dengan Kematangan Karier tidak ada hubungan yang signifikan. (8). Perilaku dengan Kematangan Karier tidak ada hubungan yang signifikan.
Tabel 4.9 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Fisik dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of FISIK
NTILES of KK Kendall's tau_b NTILES of
FISIK
Correlation
Coefficient 1,000 ,157(*)
Sig. (2-tailed) . ,023
N 136 136
NTILES of KK Correlation
Coefficient ,157(*) 1,000 Sig. (2-tailed) ,023 .
N 136 136
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Tabel 4.9 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Fisik dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,157* dan p = 0,023
< 0,05 dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Fisik dengan Kematangan Karier.
(9)
Tabel 4.10 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Moral & Etika dan Kematangan Karier
Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga Correlations
NTILES of KK
NTILES of MORAL Kendall's tau_b NTILES of KK Correlation
Coefficient 1,000 ,074
Sig. (2-tailed) . ,283
N 136 136
NTILES of MORAL
Correlation
Coefficient ,074 1,000
Sig. (2-tailed) ,283 .
N 136 136
Tabel 4.10 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Moral & Etika dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,074 dan p =
0,283 > 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Moral & Etika dengan Kematangan Karier.
Tabel 4.11 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Pribadi dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of PRIBADI Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,174(*)
Sig. (2-tailed) . ,012
N 136 136
NTILES of PRIBADI
Correlation
Coefficient ,174(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,012 .
N 136 136
(10)
Tabel 4.11 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Pribadi dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,174* dan p = 0,012
< 0,05 dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Pribadi dengan Kematangan Karier.
Tabel 4.12 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Keluarga dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of KELUARGA Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,003
Sig. (2-tailed) . ,970
N 136 136
NTILES of KELUARGA
Correlation
Coefficient ,003 1,000
Sig. (2-tailed) ,970 .
N 136 136
Tabel 4.12 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Keluarga dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = -0,003 dan p = 0,970
> 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Keluarga dengan Kematangan Karier.
(11)
Tabel 4.13 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Sosial dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of SOSIAL Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 -,063
Sig. (2-tailed) . ,359
N 136 136
NTILES of SOSIAL
Correlation
Coefficient -,063 1,000
Sig. (2-tailed) ,359 .
N 136 136
Tabel 4.13 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Sosial dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = -0,063 dan p = 0,359
> 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Sosial dengan Kematangan Karier.
Tabel 4.14 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Identitas dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of IDENTITA Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,041
Sig. (2-tailed) . ,556
N 136 136
NTILES of IDENTITAS
Correlation
Coefficient ,041 1,000
Sig. (2-tailed) ,556 .
N 136 136
(12)
Tabel 4.14 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Identitas dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,041 dan p = 0,556 >
0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Identitas dengan Kematangan Karier.
Tabel 4.15 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Kepuasan dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of KEPUASAN Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,038
Sig. (2-tailed) . ,584
N 136 136
NTILES of KEPUASAN
Correlation
Coefficient ,038 1,000
Sig. (2-tailed) ,584 .
N 136 136
Tabel 4.15 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Kepuasan dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,038 dan p = 0,584 >
0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Kepuasan dengan Kematangan Karier.
(13)
Tabel 4.16 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Perilaku dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of PERILAKU Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,064
Sig. (2-tailed) . ,357
N 136 136
NTILES of PERILAKU
Correlation
Coefficient ,064 1,000
Sig. (2-tailed) ,357 .
N 136 136
Tabel 4.16 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Perilaku dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,064 dan p = 0,357 >
0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Perilaku dengan Kematangan Karier.
4.5. Uji Hipotesis
Hipotesis dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kematangan Karier siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga. Hasil analisis menunjukkan signifikansi rxy= 0,067 dan p = 0,329 > 0,05 dengan demikian tidak ada hubungan
yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kematangan Karier Siswa SMK T & I Kristen Salatiga, maka hipotesis DITOLAK.
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Temuan ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri (X) dengan Kematangan Karier (Y), sehingga dilakukan analisis
(14)
korelasi lebih lanjut dari delapan sub konsep diri dengan kematangan karier. Hasil analisis korelasi antara sub konsep diri Fisik (X1) dengan Kematangan Karier (Y)
dinyatakan signifikan sebesar rxy = 0,157* dan p = 0,023 < 0,05; Pribadi (X2)
dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan signifikan sebesar rxy = 0,174* dan p =
0,012 < 0,05; Moral & Etika (X3) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan
tidak signifikan sebesar rxy = 0,074 dan p = 0,283 > 0,05; Keluarga (X4) dengan
Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = -0,003 dan p =
0,970 > 0,05; Sosial (X5) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak
signifikan sebesar rxy = -0,063 dan p = 0,359 > 0,05; Identitas (X6) dengan
Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = 0,041 dan p =
0,556 > 0,05; Kepuasan (X7) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak
signifikan sebesar rxy = 0,038 dan p = 0,584 > 0,05; Perilaku (X8) dengan
Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = 0,064 dan p =
0,357 > 0,05
Melihat hasil dari penelitian bahwa konsep diri tidak ada hubungan yang signifikan dengan kematangan karier siswa SMK T & I Kristen Salatiga, dapat diartikan bahwa semakain tinggi skor konsep diri belum tentu semakin tinggi atau rendah skor kematangan karier. Dari hasil analisis deskriptif tabel 4.4 menunjukan kematangan karier siswa pada kategori sedang dengan prosentase (48%), menunjukkan bahwa kematangan karier siswa belum memadai.
Hasil penelitian ini secara umum tidak ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kematangan karier, hal ini bisa terjadi dikarenakan siswa tidak mengerjakan dengan sungguh-sungguh, siswa yang mengisi kurang
(15)
teliti dengan banyaknya pernyataan yang harus di isi, dan siswa yang mengisi dengan cepat padahal waktu yang diberikan 45 menit tapi siswa sudah mengumpulkan saat waktu masih tersisa 15 menit. Tidak adanya jam BK yang secara teratur masuk kelas setiap minggunya, sehingga mengalami kesulitan untuk memberikan layanan bimbingan karier.
Crites (dalam Heer & Cramer,1979) menyatakan kematangan karier adalah kesesuaian antara perilaku karier individu dengan perilaku karier yang diharapkan pada usia tertentu di setiap tahap. Kesesuaian perilaku individu terhadap rangsangan dari lingkungannya yang berkaitan dengan karier yaitu rangkaian sikap dan kompetensi individu yang berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengalaman dan aktifitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dengan rangkaian aktifitas pendidikan dan kerja yang terus berkelanjutan, dengan demikian karier seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan yang diharapkan sesuai pada usia–usia tertentu yang berkaitan dengan tahap proses perkembangan karier.
Temuan ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan sehingga dilakukan analisis korelasi lebih lanjut dari delapan sub konsep diri dengan kematangan karier. Ada enam sub konsep diri yaitu moral dan etika, keluarga, sosial, identitas, kepuasan, perilaku yang dinyatakan tidak signifikan sehingga sebagian temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Dillard (1976) terhadap 252 orang siswa laki-laki kulit hitam kelas VI dengan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Sebaliknya temuan ini juga menghasilkan dua sub konsep diri yang dinyatakan signifikan, yaitu fisik dan pribadi sehingga
(16)
temuan ini sebagian sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Nuzha (2010) dengan subjek penelitian 67 orang siswa-siswi kelas X dan XII program akselerasi serta kelas XI IPA regular SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Hasil penelitian Nuzha (2010) tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan.
(1)
Tabel 4.13 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Sosial dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of SOSIAL Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 -,063 Sig. (2-tailed) . ,359
N 136 136
NTILES of SOSIAL
Correlation
Coefficient -,063 1,000 Sig. (2-tailed) ,359 .
N 136 136
Tabel 4.13 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Sosial dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = -0,063 dan p = 0,359 > 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Sosial dengan Kematangan Karier.
Tabel 4.14 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Identitas dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of IDENTITA Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,041 Sig. (2-tailed) . ,556
N 136 136
NTILES of IDENTITAS
Correlation
Coefficient ,041 1,000 Sig. (2-tailed) ,556 .
N 136 136
(2)
Tabel 4.14 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Identitas dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,041 dan p = 0,556 > 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Identitas dengan Kematangan Karier.
Tabel 4.15 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Kepuasan dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of KEPUASAN Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,038 Sig. (2-tailed) . ,584
N 136 136
NTILES of KEPUASAN
Correlation
Coefficient ,038 1,000 Sig. (2-tailed) ,584 .
N 136 136
Tabel 4.15 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Kepuasan dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,038 dan p = 0,584 > 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Kepuasan dengan Kematangan Karier.
(3)
Tabel 4.16 kolerasi variabel Sub Konsep Diri Perilaku dan Kematangan Karier Siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga
Correlations
NTILES of KK
NTILES of PERILAKU Kendall's tau_b NTILES of
KK
Correlation
Coefficient 1,000 ,064 Sig. (2-tailed) . ,357
N 136 136
NTILES of PERILAKU
Correlation
Coefficient ,064 1,000 Sig. (2-tailed) ,357 .
N 136 136
Tabel 4.16 koefisien kolerasi antara Sub Konsep Diri Perilaku dengan Kematangan Karier siswa kelas X SMK T & I sebesar rxy = 0,064 dan p = 0,357 > 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Sub Konsep Diri Perilaku dengan Kematangan Karier.
4.5. Uji Hipotesis
Hipotesis dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kematangan Karier siswa Kelas X SMK T & I Kristen Salatiga. Hasil analisis menunjukkan signifikansi rxy= 0,067 dan p = 0,329 > 0,05 dengan demikian tidak ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kematangan Karier Siswa SMK T & I Kristen Salatiga, maka hipotesis DITOLAK.
4.6. Pembahasan Hasil Penelitian
Temuan ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Konsep Diri (X) dengan Kematangan Karier (Y), sehingga dilakukan analisis
(4)
korelasi lebih lanjut dari delapan sub konsep diri dengan kematangan karier. Hasil analisis korelasi antara sub konsep diri Fisik (X1) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan signifikan sebesar rxy = 0,157* dan p = 0,023 < 0,05; Pribadi (X2) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan signifikan sebesar rxy = 0,174* dan p = 0,012 < 0,05; Moral & Etika (X3) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = 0,074 dan p = 0,283 > 0,05; Keluarga (X4) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = -0,003 dan p = 0,970 > 0,05; Sosial (X5) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = -0,063 dan p = 0,359 > 0,05; Identitas (X6) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = 0,041 dan p = 0,556 > 0,05; Kepuasan (X7) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = 0,038 dan p = 0,584 > 0,05; Perilaku (X8) dengan Kematangan Karier (Y) dinyatakan tidak signifikan sebesar rxy = 0,064 dan p = 0,357 > 0,05
Melihat hasil dari penelitian bahwa konsep diri tidak ada hubungan yang signifikan dengan kematangan karier siswa SMK T & I Kristen Salatiga, dapat diartikan bahwa semakain tinggi skor konsep diri belum tentu semakin tinggi atau rendah skor kematangan karier. Dari hasil analisis deskriptif tabel 4.4 menunjukan kematangan karier siswa pada kategori sedang dengan prosentase (48%), menunjukkan bahwa kematangan karier siswa belum memadai.
Hasil penelitian ini secara umum tidak ada hubungan yang signifikan antara konsep diri dengan kematangan karier, hal ini bisa terjadi dikarenakan siswa tidak mengerjakan dengan sungguh-sungguh, siswa yang mengisi kurang
(5)
teliti dengan banyaknya pernyataan yang harus di isi, dan siswa yang mengisi dengan cepat padahal waktu yang diberikan 45 menit tapi siswa sudah mengumpulkan saat waktu masih tersisa 15 menit. Tidak adanya jam BK yang secara teratur masuk kelas setiap minggunya, sehingga mengalami kesulitan untuk memberikan layanan bimbingan karier.
Crites (dalam Heer & Cramer,1979) menyatakan kematangan karier adalah kesesuaian antara perilaku karier individu dengan perilaku karier yang diharapkan pada usia tertentu di setiap tahap. Kesesuaian perilaku individu terhadap rangsangan dari lingkungannya yang berkaitan dengan karier yaitu rangkaian sikap dan kompetensi individu yang berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengalaman dan aktifitas kerja selama rentang waktu kehidupan seseorang dengan rangkaian aktifitas pendidikan dan kerja yang terus berkelanjutan, dengan demikian karier seorang individu melibatkan rangkaian pilihan dari berbagai macam kesempatan yang diharapkan sesuai pada usia–usia tertentu yang berkaitan dengan tahap proses perkembangan karier.
Temuan ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan sehingga dilakukan analisis korelasi lebih lanjut dari delapan sub konsep diri dengan kematangan karier. Ada enam sub konsep diri yaitu moral dan etika, keluarga, sosial, identitas, kepuasan, perilaku yang dinyatakan tidak signifikan sehingga sebagian temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Dillard (1976) terhadap 252 orang siswa laki-laki kulit hitam kelas VI dengan hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Sebaliknya temuan ini juga menghasilkan dua sub konsep diri yang dinyatakan signifikan, yaitu fisik dan pribadi sehingga
(6)
temuan ini sebagian sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Nuzha (2010) dengan subjek penelitian 67 orang siswa-siswi kelas X dan XII program akselerasi serta kelas XI IPA regular SMA Muhammadiyah I Yogyakarta. Hasil penelitian Nuzha (2010) tersebut menunjukkan ada hubungan yang signifikan.