D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu :
1. Wawancara
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2006: 216 wawancara atau interview merupakan satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak
digunakandalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Riduwan 2003: 29 mengungkapkan bahwa wawancara adalah suatu cara pengumpulan
data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini dugunakan apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara
lebih mendalam serta jumlah responden sedikit. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik
responden merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara verbal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu
pewawancara, responden, situasi wawancara, dan pedoman wawancara. Seperti yang telah dikemukakan oleh Riduwan 2003: 29, pewawancara
adalah petugas pengumpul informasi yang diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua
pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar. Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua
pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam pelaksanaan wawancara, diperlukan kesediaan dari responden untuk menjawab pertanyaan dan keselarasan antara
responden dan pewawancara. Situasi wawancara berhubungan dengan waktu dan
tempat wawancara. Waktu dan tempat wawancara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara merasa canggung untuk mewawancarai dan responden
pun merasa enggan untuk menjawab pertanyaan. Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya dituangkan dalam bentuk daftar
pertanyaan agar proses wawancara dapat berjalan dengan baik. Instrumen yang dibutuhkan dalam wawancara adalah daftar pertanyaan dalam bentuk pedoman
wawancara. Ada dua macam pedoman wawancara yaitu: a. Pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. b. Pedoman wawancara terstuktur, yaitu pedoman wawancara yang disusun
secara terperinci sehingga menyerupai check list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda pada nomor yang sesuai.
Pedoman wawancara yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
2. Observasi