Evaluasi Manajemen Peserta Didik

c. Evaluasi

Fokus dalam kegiatan kelas khusus olahraga adalah membentuk siswa menjadi atlet yang banyak menghasilkan prestasi olahraga, jadi siswa kelas olahraga memang diarahkan untuk memiliki keunggulan dibidang olahraga. Meskipun siswa KKO di fokuskan hanya dalam bidang olahraga akan tetapi siswa KKO juga diharapkan bisa memiliki prestasi dibidang akademik, tentu saja hal tersebut sangat sulit dicapai oleh siswa karena intensitas waktu belajar mereka yang sangat terbatas karena mengikuti KKO. Tingginya aktifitas olahraga siswa sangatlah berpengaruh terhadap prestasi akademik, akan tetapi prestasi akademik siswa KKO bukan merupakan hal yang utama, karena program KKO diutamakan untuk mencapai prestasi dibidang olahraga. Akan tetapi pada kenyataan di lapangan meskipun nilai akademik tidak terlalu diutamakan, namun siswa di KKO nilai akademik nya tidak jauh beda dengan nilai akademik siswa kelas reguler, seperti yang diungkapkan oleh Ibu MT : “untuk pencapaian nilai akademik dan non akademik ternyata di lapangan dalam kenyataannya tidak jauh berbeda dengan siswa di kelas reguler, ada yang nilainya baik ada juga yang nilainya kurang baik”. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya dalam penerimaan siswa sebelum masuk pada kelas khusus olahraga ada nilai rata-rata yang telah ditentukan olah pihak sekolah yaitu nilai ujian nasional NUN. Jadi kesemua siswa baik siswa KKO ataupun siswa kelas reguler sebelum masuk menjadi siswa di SMP N 1 kalasan memiliki nilai diatas standar yang telah ditentukan oleh sekolah dalam penerimaan siswa baru. Dalam mengikuti suatu kegiatan tidak semua siswa dapat dengan lancar bisa mengikuti kegiatan tersebut, hal ini terjadi di dalam kegiatan KKO, seperti yang diungkapkan Ibu MT: “Pembinaan bagi siswa yang kesulitan mengikuti pembelajarana KKO ada yaitu perhatian khusus dari pelatih, namun perhatiaan tersebut tidak dalam waktu khusus”. Dilapangan ada sebagian siswa kesulitan mengikuti arahan atau pembelajaran yang diberikan oleh pelatih KKO, pelatih memberikan bimbingan bagi siswa yang kesulitan dalam mengikuti kegiatan KKO, bimbingan atau pembinaan bagi siswa yang kesulitan mengikuti kegiatan KKO itu sendiri diberikan oleh pelatih berupa perhatian khusus kepada siswa tersebut namun tidak ada waktu khusus dalam memberikan pembinaan. Hambatan lain yang terjadi dalam pelaksanaan KKO adalah stamina siswa itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan selain siswa mengikuti kegiatan KKO siswa juga mengikuti pelajaran di kelas reguler. Namun hal itu dapat diminimalisasi oleh sekolah dengan memberikan makan siang bagi siswa KKO. Meskipun kegiatan KKO dilasanakan pada siang hari dan siswa sering merasa keletihan, hal tersebut tidak mengurangi antusias siswa dalam mengikuti KKO. Hal itu didasari karena siswa sangat suka dengan kegiatan olahraga dan mereka mengikuti kegiatan KKO itu bukan karena terpaksa melainkan karena hobi dari siswa itu sendiri. Meskipun hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan KKO dapat diantisipasi, namun ada satu kendala yang sampai saat ini tidak bisa diantisipasi oleh pihak sekolah yaitu cuaca yang sering mengganggu kegiatan KKO tersebut. Karena kegiatan KKO dilaksanakan diluar kelas jadi bilamana hujan turun terpaksa kegiatan tersebut dihentikan. Hal tersebut dikarenakan SMP N 1 Kalasan belum memiliki sarana indoor yang dapat menunjang kegiatan KKO itu sendiri. Untuk mengantisipasi waktu kosong karena tidak bisa melaksanakan kegiatan diluar, dalam hal ini pelatih biasanya memberikan pembelajaran teori kepada siswa KKO.

2. Manajemen Kurikulum