1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Untuk memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dalam masyarakat,
bangsa, dan negara. Sebagai guru provesional hendaknya dapat memilih dan menerapkan
model atau metode pembelajaran yang efektif agar materi yang di ajarkan oleh siswa dapat dipahami dengan baik serta dapat meningkatkan hasil belajar.
Dengan demikian, dengan memilih strategi pembelajaran diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat terpenuhi.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran Demonstrasi sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Perubahan Lingkungan semester II.
Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Sumberwulan dengan jumah 19 siswa, laki-laki 9 siswa, perempuan 10
siswa, dalam pelajaran IPA masih banyak siswa yang mengalami permasalahan dalam menyelesaikan soal-soal ulangan harian. Hal ini dapat dilihat pada
pekerjaan siswa rata-rata hasil ulangan harian masih banyak di bawah KKM yaitu 70, 00, jumlah siswa yang diatas KKM 6 siswa, yang dibawah KKM 19 siswa,
ketuntasan KKM diharapkan mencapai 80. Cara belajar di SD N 1 Sumberwulan hanya sekedar hafalan atau
mengingat saja, melihat kondisi semacam ini mendorong peneliti untuk mengadakan perbaikan pembelajaran dengan melakukan penelitian guna
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Perubahan Lingkungan yang masih rendah.
Keaktifan siswa SD N 1 Sumberwulan dalam proses belajar mengajar IPA masih kurang itu dikarenakan siswa tidak pernah dilatih untuk aktif didalam kelas
oleh guru kelas. Para siswa tidak pernah diberikan kesempatan untuk bertanya ataupun memberikan pendapatnya. Dalam proses belajar mengajarpun siswa
hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja, tanpa meminta pendapat, masukan dari siswa. Hal ini bisa kita buktikan dari hasil nilai ulangan sehari-hari
yang masih dibawah KKM. Penyebab utama rendahnya pemahaman serta aktivitas siswa terhadap
mata pelajaran IPA terjadi karena kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas masih menggunakan metode ceramah, tanpa diselingi
dengan metode atau model pembelajaran yang menarik dan menantang, dan juga belum memanfaatkan pendekatan siswa dalam pembelajaran maksimal, belum
mengajak siswa berinteraksi langsung bengan lingkungan belajar siswa. Hal ini membuat pembelajaran tidak efektif, karena siswa kurang merespon terhadap
pelajaran yang disampaikan sehingga menyebabkan kebosanan pada siswa. Belajar bermakna menuntut adanya pembelajaran yang muncul di
lingkungan sekitar tempat tinggal siswa, hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengajak siswa belajar di luar kelas atau mengajak mereka mendekati sumber
belajar. Maksudnya agar diperoleh ide-ide, dan masalah-masalah yang dapat dilihat dan dinikmati di lingkungan sekitar. Pola pembelajaran seperti ini akan
membantu siswa dalam proses berpikir dan pada giliranya siswa aktif dalam belajar.
Pembelajaran Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta
atau data yang benar. Metode Demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar tiruan. Sebagai metode penyaji, Demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan
oleh guru. Walaupun dengan proses Demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi Demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran yang
kongkret.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perlu diadakan penelitian terhadap penggunaan metode Demonstrasi dalam pencapaian tujuan
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA semester II siswa kelas IV SD N 1 Sumberwulan. Untuk itu peneliti melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA”.
1.2 Identifikasi Masalah