Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sumberwulan Kabupaten Wonosobo T1 292008108 BAB IV
4.1 Deskripsi Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 2 SD yaitu :
1. SD N 1 Sumberwulan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo sebagai kelas eksperimen. Siswa kelas IV SD N 1 Sumberwulan berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
2. SD N 1 Gunung Tawang, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo sebagai kelas kontrol. Siswa kelas IV SD N 1 Tepusen berjumlah 20 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
Latar belakang sosial siswa dari kedua sekolah ini mayoritas sama yaitu dari keluarga petani karena daerah ini terletak di pedesaan.
4.2 Analisis Data
Penelitian ini, diawali dengan melakukan uji coba instrumen penelitian di SD N Kecis yang terletak di Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. Uji coba instrumen bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas sehingga hasil pengukuran yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan.
Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah melakukan skoring untuk melakukan analisis data yang telah diperoleh. Adapun analisis data yang dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: Pengecekan kembali data yang terkumpul, penskoran jawaban, data diinput pada komputer dan diukur menurut tujuan analisis, penghitungan uji coba intrumen dengan menggunakan komputer melalui program SPSS versi 16.0 dan Analisis data yang telah diperoleh.
4.2.1 Analisis Validitas
Instrumen yang di uji validitas ini digunakan untuk pre tes dan post tes. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total. Perhitungan dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0. Hasil uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
(2)
Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlatio
n
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
soal1 18.32 13.060 .115 .712
soal2 18.40 13.000 .123 .712
soal3 18.52 14.677 -.316 .750
soal4 18.20 12.917 .192 .704
soal5 18.08 12.577 .434 .689
soal6 18.20 12.500 .330 .693
soal7 18.32 12.643 .236 .701
soal8 18.32 11.143 .710 .655
soal9 18.08 13.077 .217 .702
soal10 18.20 12.667 .274 .698
soal11 18.16 13.223 .107 .710
soal12 18.04 13.040 .295 .699
soal13 18.20 12.583 .302 .695
soal14 18.20 12.167 .444 .684
soal15 18.28 13.127 .102 .713
soal16 18.08 12.660 .397 .691
(3)
soal22 18.20 13.000 .164 .707
soal23 18.04 12.623 .512 .687
soal24 18.20 11.833 .561 .673
soal25 18.12 12.277 .492 .683
Dari hasil validitas berdasarkan rentang koofisien validitas yaitu ≥ 0,2, menunjukkan bahwa dari 25 soal yang diuji cobakan ada 6 soal yang tidak valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 11, 15, 19, 22 dengan masing-masing koofisien validitasnya di bawah 0,2, dan 17 soal valid yaitu nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25.
4.2.2 Analisis Reliabilitas
Pengujian reliabilitas intrumen menggunakan alpha dari cronbach dan perhitungannya dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0. hasil uji reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.708 25
Berdasarkan hasil uji coba 25 item soal diperoleh Cronbach’s Alpha sebesar 0,708 berdasarkan kriteria diatas menyatakan bahwa item soal reliabel dan dapat diterima.
4.3 Analisis Variabel Penelitian 4.3.1 Analisis Pre tes
1. Kelas Eksperimen
Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar IPA siswa digunakan lima kategori mengikuti acuan penilaian pada SD N 1 Sumberwulan:
(4)
0 – 59 : hampir cukup P60 – 69 : cukup
70 – 79 : lebih dari cukup 80 – 89 : baik
90 – 100 : Baik sekali
Hasil pre tes siswa kelas eksperimen dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretetskelaseksp
erimen 19 30 60 48.68 8.473
Valid N (listwise) 19
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 19 mempunyai skor maksimal 60, skor minimal 300 dan rata-rata sebesar 48,68 serta standar deviasi 8,473.
Pengukuran hasil pre tes pada SD N 1 Sumberwulan adalah tampak seperti pada tabel berikut ini:
Kategori hasil pre tes SD N 1 Sumberwulan
Nama SD Interval Katagori F %
SD N 1
Sumberwulan
(5)
60-69 Cukup 3 15,8
0-59 Hampir
cukup
16 84,2
Jumlah 19 100
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil pre tes SD N 1 Sumberwulan. Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori hampir cukup sebanyak 16 siswa (84,2%), kategori cukup sebanyak 3 siswa (15,8 %), dan tidak ada siswa yang mendapatkan kategori lebih dari cukup, baik dan baik sekali. Hal ini menunjukkan bahwa nilai belajar siswa SD N 1 Sumberwulan masih rendah. Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik.
Grafik Nilai pre tes SD N 1 Sumberwulan
Untuk mengetahui kenormalan distribusi masing-masing variabel dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji One Sample- Kolmogorov-Smirnov Test. Perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Hasil uji normalitas pre tes pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
(6)
Tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pretetskelaseksperimen
N 19
Normal Paramet ersa
Mean 48.68
Std. Deviation
8.473
Most Extreme Differen ces
Absolute .141
Positive .091
Negative
-.141
Kolmogorov-Smirnov Z .613
Asymp. Sig. (2-tailed) .846
a. Test distribution is Normal
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa hasil uji kolmogorov-smirnov Z untuk pre tes kelas eksperimen yaitu sebesar 0, 613 dengan p = 0, 846. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre tes kelas eksperimen adalah normal karena probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada grafik.
(7)
Grafik
Distrubusi Normal Pre Tes Kelas Eksperimen
2. Kelas Kontrol
Data hasil pre tes kelas kontrol dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pretetskelaskontro
l 20 35 65 48.00 8.491
Valid N (listwise) 20
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 20 mempunyai skor maksimal 65, skor minimal 35 dan rata-rata sebesar 48,
(8)
00 serta standar deviasi 8. 491. Pengukuran hasil pre tes pada subyek penelitian adalah tampak seperti pada tabel dibawah ini.
Kategori hasil pre tes SD N 1 Gunung Tawang
Nama SD Interval Katagori F %
SD N 1
Gunung Tawang
90-100 Baik sekali - -
80-89 Baik - -
70-79 Lebih dari cukup
- -
60-69 Cukup 3 15
0-59 Hampir
cukup
17 85
Jumlah 20 100
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil pre tes SD N 1 Gunung Tawang. Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori hampir cukup sebanyak 17 siswa (85%), kategori cukup sebanyak 3 siswa (15%), dan tidak ada siswa yang memperoleh kategori lebih dari cukup, baik dan baik sekali. Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik.
(9)
Grafik Nilai pre tes SD N 1 Gunung Tawang.
Hasil uji normalitas pre tes pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pretetskelaskontrol
N 20
Normal Paramet ersa
Mean 48.00
Std. Deviation
8.491
Most Extreme Differen ces
Absolute .138
Positive .138
Negative
-.095
Kolmogorov-Smirnov Z .617
(10)
Dari tabel dapat dilihat bahwa hasil uji kolmogorov-smirnov Z untuk pre tes kelas kontrol yaitu sebesar 0,617 dengan p = 0,840. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel pre tes kelas kontrol adalah normal karena probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada grafik.
Grafik Distrubusi Normal Pre Tes Kelas Kontrol
4.3.2 Analisis Post tes 1. Kelas Eksperimen
Hasil Post Tes siswa SD N 1 Sumberwulan setelah menggunakan metode Demonstrasi dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel.
(11)
Tabel
Descriptive Statistics
N Mean
Std.
Deviation Minimum Maximum
Postestekperimen 19 78.42 5.786 70 90
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 19 mempunyai skor maksimal 90, skor minimal 70 dan rata-rata sebesar 78, 42 serta standar deviasi 5, 786. Pengukuran hasil post tes pada SD N 1 Sumberwulan adalah tampak seperti pada tabel.
Kategori Hasil Post Test SD N 1 Sumberwulan
Nama SD Interval Katagori F %
SD N 1
Sumberwulan
90-100 Baik sekali 1 5,3
80-89 Baik 11 57,9
70-79 Lebih dari cukup
7 36,8
60-69 Cukup -
0-59 Hampir
cukup
-
Jumlah 19 100
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil post tes SD N 1 Sumberwulan. Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori baik sekali sebanyak 1 siswa (5, 3%), kategori baik sebanyak 11 siswa (57, 9%), kategori lebih dari cukup sebanyak 7 siswa (36, 8%), tidak ada
(12)
siswa yang mendapat nilai cukup, dan hampir cukup. Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik.
Grafik
Nilai post tes SD N 1 Sumberwulan
Hasil uji normalitas post tes pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
postestekperimen
N 19
Normal Paramet ersa
Mean 78.42
Std. Deviation
(13)
Kolmogorov-Smirnov Z 1.042
Asymp. Sig. (2-tailed) .227
b. Test distribution is Normal.
Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa hasil uji kolmogorov-smirnov Z untuk post tes kelas eksperimen yaitu sebesar 1. 042 dengan p = 0,227. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post tes kelas eksperimen adalah normal karena probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada grafik.
(14)
2. Kelas Kontol
Data hasil post tes kelas kontrol dapat dideskripsikan dengan bantuan program SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel.
Tabel
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Postestk
ontrol 20 75.75 4.940 70 85
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 20 mempunyai skor maksimal 85, skor minimal 70 dan rata-rata sebesar 75, 75 serta standar deviasi 4, 940. Pengukuran hasil post tes pada SD N 1 Gunung Tawang adalah tampak seperti pada tabel.
Kategori Hasil Postest SD N 1 Gunung Tawang
Nama SD Interval Katagori F %
SD N 1
Gunung Tawang
90-100 Baik sekali -
80-89 Baik 7 35
70-79 Lebih dari cukup
13 65
(15)
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil post tes SD N 1 Gunung Tawang. Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori baik sebanyak 7 siswa (35%), kategori lebih dari cukup sebanyak 13 siswa (65%), tidak ada siswa yang mendapat kategori baik sekali, cukup dan hampir cukup. Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik.
Grafik Nilai post tes SD N 1 Gunung Tawang
Hasil uji normalitas post tes pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
postestkontrol
N 20
Normal Paramet ersa
Mean 75.75
Std. Deviation
4.940
Most Extreme
Absolute .210
(16)
Differen ces
Negative
-.155
Kolmogorov-Smirnov Z .941
Asymp. Sig. (2-tailed) .339
a. Test distribution is Normal.
Dari tabel dapat dilihat bahwa hasil uji kolmogorov-smirnov Z untuk post tes kelas kontrol yaitu sebesar 0,941 dengan p = 0,339. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post tes kelas kontrol adalah normal karena probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada grafik.
(17)
Demonstrasi yang dilakukan peneliti. Hasil deskriptif hasil belajar sebelum dan sesudah diberi metode Demonstrasi dapat dilihat pada tabel.
Tabel
Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Pre test Kategori Post test Kategori Eksperimen 48, 68 Hampir
cukup
78, 42 Lebih dari cukup
Kontrol 48, 00 Hampir cukup
75, 75 Lebih dari cukup
Tabel tersebut menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen setelah diberikan metode Demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang Perubahan Lingkungan. Hal itu ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen pre tes mencapai 48, 68 dan setelah melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi rata-rata hasil belajarnya (post tes) menjadi 78, 42. Berbeda dengan kelas kontrol yang nilai pre tesnya mencapai 48, 00 dan setelah melakukan pembelajaran konvensional rata-ratanya menjadi 75, 75.
4.4 Analisis Hasil Penelitian 4.4.1 Analisis Uji-t
Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0 menggunakan independent sampel t-tes bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA antara siswa yang metode Demonstrasi dengan siswa yang melakukan pembelajaran secara konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel.
(18)
Tabel
Uji Beda rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol
Independent Samples Test Levene's
Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-tailed) Mean Differe nce Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Nilai Equal
variances assumed
.445 .509 1.553 37 .129 2.671 1.720 -.814 6.156
Equal variances not assumed
1.547 35.455 .131 2.671 1.727 -.833 6.175
Berdasarkan tabel terlihat hasil F hitung levene’s test sebesar 0, 445 dengan probabilitas 0, 509 > 0, 05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel terlihat bahwa nilai t adalah 1, 553 dengan probabilitas signifikasi 0, 129 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar untuk pembelajaran yang diawal proses belajar mengajar menggunakan metode Demonstrasi dengan pembelajaran konvensional.
(19)
4.5 Hasil Uji Hipotesi
Setelah diperoleh dari hasil t-hitung maka analisis hipotesisnya adalah
Ho : Tidak ada pengaruh metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
Hi : Ada pengaruh metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
Hasil t-hitung diperoleh sig. 0, 129 < 0,05 dan 0, 131 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Hi diterima artinya ada pengaruh metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA yang menggunakan metode Demonstrasi lebih baik dari hasil belajar IPA yang dilakukan secara konvensional.
4.6 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa penggunaan metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan pemahaman konsep pengetahuan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya pemahaman serta hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA pokok bahasan Perubahan Lingkungan (proses tejadinya erosi), dikarenakan dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak menggunakan metode yang tepat dan dengan adanya media pembelajaran. Perlu kita ketahui bahwa penggunaan metode yang tepat dengan disertai media pembelajaran itu sangat penting. Karena dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, maka komunikasi dalam pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Siswa juga akan tertarik dan tidak merasa bosan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan maksimal.
Penelitian lain seperti yang terdapat di kajian yang relevan yang juga berkaitan dengan metode Demonstrasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah penelitian Intan Sanjaya Rahmawati, yang berjudul “pengaruh metode Demonstrasi mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Karanggeneng kecamatan Kunduran Kabupaten Blora tahun ajaran 2011/2012”.
Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar sebaikna guru menggunakan metode dan media pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Jika peneliti hanya mencoba pada mata pelajaran IPA maka guru juga harus
(20)
mampu mengatur penggunaan metode pembelajaran yang sesuai pada mata pelajaran yang lain.
Berdasarkan analisis variabel penelitian rata-rata nilai pre tes siswa SD N 1 Subrwulan sebagai kelas eksperiman pada mata pelajaran IPA mencapai 48, 68 termasuk dalam kategori hampir cukup. Rata-rata nilai siswa SD N 1 Gunung Tawang sebagai kelas kontrol pada mata pelajaran IPA mencapai 48, 00 termasuk dalam kategori hampir cukup.
Tingkat rata-rata hasil belajar siswa SD N 1 Sumberwulan sebagai kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi pada mata pelajaran IPA mencapai 78, 42 termasuk kategori lebih dari cukup. SD N 1 Gunung Tawang sebagai kelas kontrol rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran konvensional mencapai 75, 75 termasuk dalam kategori cukup.
Berdasarkan uji t-tes hasil t-hitung menunjukkan 1, 553 dengan p value 0, 129 > 0,05, artinya mean nilai sebelum melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi berbeda dengan nilai setelah melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingakan dengan rata nilai kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 78, 42 dan kelas kontrol sebesar 75, 75.
(1)
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa hasil post tes SD N 1 Gunung Tawang. Siswa yang memiliki hasil belajar dalam kategori baik sebanyak 7 siswa (35%), kategori lebih dari cukup sebanyak 13 siswa (65%), tidak ada siswa yang mendapat kategori baik sekali, cukup dan hampir cukup. Gambaran visual jumlah siswa menurut kategorinya dapat dilihat pada grafik.
Grafik Nilai post tes SD N 1 Gunung Tawang
Hasil uji normalitas post tes pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
postestkontrol
N 20
Normal Paramet ersa
Mean 75.75
Std. Deviation
4.940
Most Extreme
Absolute .210
(2)
Differen ces
Negative
-.155
Kolmogorov-Smirnov Z .941
Asymp. Sig. (2-tailed) .339
a. Test distribution is Normal.
Dari tabel dapat dilihat bahwa hasil uji kolmogorov-smirnov Z untuk post tes kelas kontrol yaitu sebesar 0,941 dengan p = 0,339. Hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran untuk variabel post tes kelas kontrol adalah normal karena probabilitasnya lebih besar dari 0,05. Gambaran visual kenormalan penyebaran data dapat dilihat pada grafik.
Grafik 4.8 Distrubusi Normal Post Tes Kelas Kontrol
Dengan melihat data yang terdapat pada format hasil belajar dalam prosentase keberhasilan, dapat diketahui keberhasilan metode
(3)
Demonstrasi yang dilakukan peneliti. Hasil deskriptif hasil belajar sebelum dan sesudah diberi metode Demonstrasi dapat dilihat pada tabel.
Tabel
Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Kelas Pre test Kategori Post test Kategori Eksperimen 48, 68 Hampir
cukup
78, 42 Lebih dari cukup
Kontrol 48, 00 Hampir cukup
75, 75 Lebih dari cukup
Tabel tersebut menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen setelah diberikan metode Demonstrasi pada pembelajaran IPA tentang Perubahan Lingkungan. Hal itu ditunjukkan dengan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen pre tes mencapai 48, 68 dan setelah melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi rata-rata hasil belajarnya (post tes) menjadi 78, 42. Berbeda dengan kelas kontrol yang nilai pre tesnya mencapai 48, 00 dan setelah melakukan pembelajaran konvensional rata-ratanya menjadi 75, 75.
4.4 Analisis Hasil Penelitian 4.4.1 Analisis Uji-t
Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16.0 menggunakan independent sampel t-tes bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA antara siswa yang metode Demonstrasi dengan siswa yang melakukan pembelajaran secara konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel.
(4)
Tabel
Uji Beda rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol
Independent Samples Test Levene's
Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T df
Sig. (2-tailed)
Mean Differe nce
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference Lower Upper Nilai Equal
variances assumed
.445 .509 1.553 37 .129 2.671 1.720 -.814 6.156
Equal variances not assumed
1.547 35.455 .131 2.671 1.727 -.833 6.175
Berdasarkan tabel terlihat hasil F hitung levene’s test sebesar 0, 445 dengan probabilitas 0, 509 > 0, 05, maka dapat disimpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogen. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel terlihat bahwa nilai t adalah 1, 553 dengan probabilitas signifikasi 0, 129 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar untuk pembelajaran yang diawal proses belajar mengajar menggunakan metode Demonstrasi dengan pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara -0. 833 sampai 6, 175 dengan perbedaan rata-rata 2, 671.
(5)
4.5 Hasil Uji Hipotesi
Setelah diperoleh dari hasil t-hitung maka analisis hipotesisnya adalah
Ho : Tidak ada pengaruh metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
Hi : Ada pengaruh metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.
Hasil t-hitung diperoleh sig. 0, 129 < 0,05 dan 0, 131 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Hi diterima artinya ada pengaruh metode Demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA yang menggunakan metode Demonstrasi lebih baik dari hasil belajar IPA yang dilakukan secara konvensional.
4.6 Pembahasan Penelitian
Berdasarkan analisis hasil penelitian, dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa penggunaan metode Demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan pemahaman konsep pengetahuan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya pemahaman serta hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA pokok bahasan Perubahan Lingkungan (proses tejadinya erosi), dikarenakan dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak menggunakan metode yang tepat dan dengan adanya media pembelajaran. Perlu kita ketahui bahwa penggunaan metode yang tepat dengan disertai media pembelajaran itu sangat penting. Karena dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, maka komunikasi dalam pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Siswa juga akan tertarik dan tidak merasa bosan dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa akan maksimal.
Penelitian lain seperti yang terdapat di kajian yang relevan yang juga berkaitan dengan metode Demonstrasi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah penelitian Intan Sanjaya Rahmawati, yang berjudul “pengaruh metode Demonstrasi mata pelajaran IPA terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Karanggeneng kecamatan Kunduran Kabupaten Blora tahun ajaran 2011/2012”.
Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar sebaikna guru menggunakan metode dan media pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Jika peneliti hanya mencoba pada mata pelajaran IPA maka guru juga harus
(6)
mampu mengatur penggunaan metode pembelajaran yang sesuai pada mata pelajaran yang lain.
Berdasarkan analisis variabel penelitian rata-rata nilai pre tes siswa SD N 1 Subrwulan sebagai kelas eksperiman pada mata pelajaran IPA mencapai 48, 68 termasuk dalam kategori hampir cukup. Rata-rata nilai siswa SD N 1 Gunung Tawang sebagai kelas kontrol pada mata pelajaran IPA mencapai 48, 00 termasuk dalam kategori hampir cukup.
Tingkat rata-rata hasil belajar siswa SD N 1 Sumberwulan sebagai kelas eksperimen setelah melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi pada mata pelajaran IPA mencapai 78, 42 termasuk kategori lebih dari cukup. SD N 1 Gunung Tawang sebagai kelas kontrol rata-rata hasil belajar dengan pembelajaran konvensional mencapai 75, 75 termasuk dalam kategori cukup.
Berdasarkan uji t-tes hasil t-hitung menunjukkan 1, 553 dengan p value 0, 129 > 0,05, artinya mean nilai sebelum melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi berbeda dengan nilai setelah melakukan pembelajaran dengan metode Demonstrasi. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingakan dengan rata nilai kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen sebesar 78, 42 dan kelas kontrol sebesar 75, 75.