SISTEM FIXTURE UNTUK MILLING FIXTURE UNTUK PEMAKAN AWAL

Bab 7 F IXTURE MILLING

A. SISTEM FIXTURE UNTUK MILLING

Kalau dperhatikan banyak oprasi milling tanpa menggunakan fixtur dan langsung dicekam di atas meja, khususnya untuk pekerjaan dengan jumlah seikit. Namun untuk memproduksi produk dengan jumlah yang besar tentunya hal ini akan mengakibatkan biaya yang tinggi, dalam hal ini fixture digunakan. Tapi hal lainpun akan mempengaruhi penggunaan fixture, misalkan : ketelitian ukuran harus sesuai dengan ketentuan walaupun dalam jumlah sedikit. Seperti peralatan bengkel lainnya fixturepun harus diperhatikan dalam perancangannya maupun pada penggunaannya. Kadang-kadang kita membutuhkan fixture yang canggih namun disuatu saat kita hanya cukuphanya memodifikasi ragum saja. Fixture yang digunakan pada operasi milling dapat mengikuti hal-hal berikut : • Ragum pada mesin milling dapat digunakan untuk mencekam banda kerja yang relative kecil. • Sementara mungkin konstruksi dibangun dari batang yang ada dipasar seperti klem. Dengan cara baut T, penepat dan setoper, dan setandar mesin milling sebagai dasarnya. Hal ini dilakukan bila benda yang akan di milling mempunyai bentuk khusus. • Fixture permanen dibuat apabila jumlah produk benar-benar cukup besar untuk dapat menjamin biaya ari fixture itu sendiri. Perencanan fixture memerlukan data-data jenis serta tampilan mesin milling termasuk: 1. Kemmpuan. 2. Ukuran meja mesin milling. 3. Ukuran alur T. 4. Jarak naik turun meja. 5. Jarak memanjang. 6. Jarak melintang. 7. Kapasitas power. 8. Besar kecepatan dan pemakanan. 77 Hal hal yang harus diperhatikan : 1. Fixture direncanakan untuk dapat digunakan dalam berbagai oprasi milling pada satu benda kerja. 2. Disediakan suatu tempat untuk mensetting cutter agar menjamin didapatkan ukuran pekerjaan yang teliti. 3. Diberikn suatu ruangan agar memudahkan penggantian cutter. 4. Titik pendukung harus ada di bawah permukaan benda yang akan di milling. 5. Fixture harus direncanakn sesederhana mungkin.

B. FIXTURE UNTUK PEMAKAN AWAL

Bentuk benda kerja hasil pengecoran atau forging serigkali menyulitkan cara pemegangan pada fixture di saat operasi permesinan sedang berlangsung. Lagi pula, pngambilan material pada pemukaanya akan mengurangi tegangan dalam yang terjadi. Untuk meminimalkan penyimpangan ini, biasanya akan dilakukan peruses permesinan awal pada benda kerja untuk menghasilkan permukaan yang baik untuk pengerjaan selanjutnya. Pemotongan pertama harus dibuat benar-benar rata pada saat dilepas dari fixturenya agar punya basis. Oleh karnanya benda kerja harus benar- benar duduk dan dicekam dalam kondisi terbaik dengan gaya minimum yang diperlukan menanggulangi gaya potong cutter. Gambar 7.1: Fixtur milling untuk sebuah aluminium casting

C. FIXTURE UNTUK PEKERJAAN SELANJUTNYA