digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan kebutuhan ekonomi. Sebagai contoh, di salah satu wilayah hutan di Jawa Barat, mitos pengeramatan hutan yang sesungguhnya bertujuan melestarikan
hutanalam telah kehilangan tuahnya sehingga masyarakat sekitar dengan masa bodoh membabat dan mengubahnya menjadi lahan untuk berkebun
sayur
10
. Ungkapan Jawa tradisional mangan ora mangan waton kumpul „biar
tidak makan yang penting berkumpul [dengan keluarga]‟ sekarang pun makin kehilangan maknanya: banyak perempuan di pedesaan yang berbondong-
bondong mendaftarkan diri untuk bekerja di mancanegara dengan risiko terpisah dari keluarga daripada hidup menanggung kemiskinan dan
kelaparan.
11
Kearifan lokal hanya akan abadi kalau kearifan lokal terimplementasikan dalam kehidupan konkret sehari-hari sehingga mampu merespons dan
menjawab arus zaman yang telah berubah. Kearifan lokal juga harus terimplementasikan dalam kebijakan negara, misalnya dengan menerapkan
kebijakan ekonomi yang berasaskan gotong royong dan kekeluargaan sebagai salah satu wujud kearifan lokal kita. Untuk mencapai itu, perlu implementasi
ideologi negara yakni Pancasila dalam berbagai kebijakan negara. Dengan demikian, kearifan lokal akan efektif berfungsi sebagai senjata-tidak sekadar
10
Ehsan, “Kebudayaan Tradisional”, Kompas, 23 April 2011
11
http:badanbahasa.kemendikbud.go.idlamanbahasaartikel1366 diakses pada 10 Mei 2016, pukul 10.35 WIB.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pusaka —yang membekali masyarakatnya dalam merespons dan menjawab
arus zaman.
C. Dakwah Bil Hal
Fenomena dakwah bil-hâl dipandang sebagai alternatif di tengah miskinnya solusi komprehensif atas problem keumatan. Dakwah bil-hâl
dipandang memiliki efektifitas dan aksepbilitas yang lebih di masyarakat dibanding dengan dakwah model lain.
12
Da‟wah sudah dipahami umat Islam baik dari aspek pengertian maupun implementasinya, banyak dari kalangan mereka menganggap da‟wah
berperan strategis serta menentukan dalam kerangka pembinaan mental dan spiritual. Dalam Pengembangan masyarakat Islam secara konseptual dapat
diartikan sebagai sistem tindakan nyata yang ditawarkan alternatif model pemecahan masalah ummah dalam bidang sosial ekonomi dan lingkungan.
Dan secara teknik istilah pengembangan dapat disamakan atau setidaknya diserupakan dengan istilah pemberdayaan, bahkan dua istilah ini dalam batas-
batas tertentu bersifat interchangeable atau dapat dipertukarkan. Mengacu pada konsep itu, jelas berarti pengembangan masyarakat
Islam merupakan model empiris dan aksi sosial dalam bentuk pemberdayaan masyarakat yang dititik-tekankan kepada model pemecahan masalah umat
sebagai upaya membangkitkan potensi dasar umat Islam, baik dalam bidang
12
Syamsul Hidayat, “Dakwah Kultural dan Pemurnian Ajaran Islam”, dalam Dakwah Islam, Vol. 3,
No. 2 Maret, 2013, hal.125
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
kehidupan sosial, ekonomi ataupun lingkungan sesuai dengan konsep dan ajaran Islam.
13
Dakwah bil-hal merupakan aktivitas dakwah islam yang dilakukan dengan tindakan nyata atau amal nyata terhadap kebutuhan penerima dakwah
sehingga tindakan nyata tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima dakwah. Misalnya dakwah dengan membangun rumah sakit untuk
masyarakat sekitar yang membutuhkan akan adanya rumah sakit. Melaksanakan dakwah bukan hanya di masjid atau pengajian dan lain-lain.
Dakwah harus mengalami desentralisasi kegiatan. Usaha pengembangan masyarakat islam memiliki bidang garapan
yang luas. Meliputi pengembangan pendidikan, ekonomi dan sosial masyarakat. Pengebangan pendidikan merupakan bagian penting dari upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa pendidikan harus diupayakan untuk menghidupkan bangsa yang maju, efisien, mandiri, terbuka,
dan berorientasi masa depan. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan sekarang, karena dewasa
ini persaingan semakin keras salah satunya bagi pengrajin kuningan di Bejijong. Pendidikan tidak harus bersifat formal melainkan nonformal seperti
pelatian, mencari ide baru, inovasi baru sehingga tidak semata-semata
13
Syamsul Hidayat, “Dakwah Kultural dan Pemurnian Ajaran Islam”, dalam Dakwah Islam, Vol. 3, No. 2 Maret, 2013, hal 128