9 3.
Perpustakaan Fakultas 4.
Perpustakaan Universitas 5.
Perpustakaan Institut 6.
Perpustakaan Sekolah Tinggi 7.
Perpustakaan Politekik 8.
Perpustakaan Akademi Maupun, dan 9.
Perpustakaan Program Non Gelar
2.2. Bahan Pustaka
Bahan pustaka dalam suatu perpustakaan itu sangat diutamakan, karena tanpa bahan pustaka suatu perpustakaan tidak layak untuk dipergunakan. Dalam bab ini
penulis akan memberikan tinjauan-tinjauan mengenai bahan pustaka khususnya bahan pustak di perguruan tinggi.
2.2.1. Pengertian Bahan Pustaka
Pustaka merupakan kata dasar dari perpustakaan.Menurut Yulia, Yuyu pengadaan bahan pustaka 1993:3 pustaka artinya kitab, buku. Istilah yang berkaitan
erat dengan pustaka adalah bahan pustaka.Kumpulan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan dikenal dengan istilah koleksi perpustakaan.Dalam hal ini bahan
pustaka dapat di katakana koleksi-koleksi yang ada dalam suatu perpustakaan.
2.2.2. Jenis Bahan Pustaka
Bahan pustaka mencakup karya cetak, majalah, karya noncetak atau karya rekam, bentuk mikro, dan karya dalam bentuk elektronik.
Menurut Yulia 1993:3 jenis bahan pustaka yang mencakup dalam koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Karya cetak
Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti:
Universitas Sumatera Utara
10 a
Buku Buku adalah kumpulan kertas atau bahan sejenis yang berisi
tulisan atau cetakan yang dijilid dalam satu kesatuan halaman.UNESCO Unitid National Educational, Scientific and
Cultural Organization menyatakan bahwa sebuah buku harus memiliki jumlah halaman sekurang-kurangnya 48 halaman, tidak
termaksud halaman kulit dan halaman judulnya. Buku merupakan bahan pustaka yang paling umum terdapat dalam
koleksi perpustakaan.Buku yang dimaksud diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan.
b Terbitan Berseri
Terbitan berseri merupakan bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan terus dengan jangka waktu tertentu.
Menurut Siregar, Belling 2011:1: “Terbitan berseri adalah terbitan yang berisi informasi berita actual, berita keilmuan serta
kejadian-kejadian yang berhubungan dengan segala bidang, baik bidang social ekonomi, teknologi, dan ilmu pengetahuan, yang
pada umumnya diminati oleh masyarakat”. Yang termaksud dalam jenis pustaka ini adalah harian surat
kabar, majalah mingguan, bulanan dan lainnya, laporan yang terbit dengan jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan,
triwulan, dan seagainya. Terbitan berseri berbeda dengan buku teks lainnya. Untuk lebih
jelasnya berikut beberapa cirri khas suatu terbitan berseri, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Dalam satu kali terbit memuat beberapa artikel yang ditulis
oleh beberapa orang. 2.
Arikel yang menjadi isi dari terbitan berseri biasanya tidak terlalu panjang.
3. Tulisan yang dimuat di dalamnya menyampaikan informasi
seperti berita, peristiwa, penemuan dan gagasan-gagasan baru .
4. Terbitan berseri dikelola oleh sekelompok orang yang
biasanya dengan nama redaksi. 5.
Terbitan berseri merupakan arsip ilmiah yang telah diketahui oleh masyarakat umum.
6. Terbit secara berkelanjutan.
2. Karya noncetak
Karya noncetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak. Istilah lain yang dipakai untuk bahan pustaka ini adalah
bahan nonbuku, ataupun bahan pandang dengar. Yang termaksud dalam jenis bahan pustaka ini adalah:
1.
Rekaman suara
Universitas Sumatera Utara
11 Rekaman suara adalah bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan
piringan hitam. 2.
Gambar hidup dan rekaman video Gambar hidup dan rekaman video adalah hasil karya manusia yang
dituangkan dalam bentuk film dan kaset video.Kegunaannya selain yang bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk
pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana cara mengunakan perpustakaan.
3. Bahan grafika
Bahan grafika mempunyai dua tipe yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan
sebagainya. dan yang harus dilihat dengan menggunakan alat bantu misalnya selid, transparansi, dan filmstrip.
4. Bahan kartografi
Yang termaksud dalam jenis bahan kartografi adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara dan sebagainya.
3. Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat
dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan
dalam bahan noncetak. Hal ini disebabkan karena informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar dan
sebagainya. Ada 3 tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi
perpustakaan yaitu:
1. Mikrofilm, benttuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa
ukuran film yaitu, 16 mm dan 35 mm. 2.
Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 125 mm.
3. Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke
dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukurannya sebesar mikrofis.
4. Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan ckram atau disc.Untuk
bahan pustaka tersebut diperlukan perangkat keras seperti computer, CD- ROM player dan sebagainya.
2.2.3. Penerbitan Bahan Pustaka