Penerbitan Bahan Pustaka Pengadaan Bahan Pustaka Inventarisasi Bahan Pustaka

11 Rekaman suara adalah bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan piringan hitam. 2. Gambar hidup dan rekaman video Gambar hidup dan rekaman video adalah hasil karya manusia yang dituangkan dalam bentuk film dan kaset video.Kegunaannya selain yang bersifat rekreasi juga dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal ini bagaimana cara mengunakan perpustakaan. 3. Bahan grafika Bahan grafika mempunyai dua tipe yaitu bahan pustaka yang dapat dilihat langsung misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan sebagainya. dan yang harus dilihat dengan menggunakan alat bantu misalnya selid, transparansi, dan filmstrip. 4. Bahan kartografi Yang termaksud dalam jenis bahan kartografi adalah peta, atlas, bola dunia, foto udara dan sebagainya. 3. Bentuk mikro Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan dalam bahan noncetak. Hal ini disebabkan karena informasi yang tercakup di dalamnya meliputi bahan tercetak seperti majalah, surat kabar dan sebagainya. Ada 3 tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu: 1. Mikrofilm, benttuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran film yaitu, 16 mm dan 35 mm. 2. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm x 125 mm. 3. Microopaque, bentuk mikro dimana informasinya dicetak ke dalam kertas yang mengkilat tidak tembus cahaya. Ukurannya sebesar mikrofis. 4. Karya dalam bentuk elektronik Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan ckram atau disc.Untuk bahan pustaka tersebut diperlukan perangkat keras seperti computer, CD- ROM player dan sebagainya.

2.2.3. Penerbitan Bahan Pustaka

Dalam penerbitan bahan pustaka ada beberapa komponen yang perlu diketahuai, yang merupakan rangkaian komunikasi mulai dari pengarang sampai ke Universitas Sumatera Utara 12 konsumen.Berikut secara sederhana rantaian komunikasi untuk penyaluran bahan pustaka mulai dari produsen sampai ke konsumen. Gambar 2. Penerbitan bahan pustaka Sebuah karya tulis dibuat oleh pengarang dan kemudian diterbitkan oleh penerbit, kemudian penerbit mendistribusikan terbitannya baik secara langsung maupun melalui agen dengan cara menjual ke toko buku, atau langsung ke perpustakaan. Dalam dunia perbukuan aen buku dikenal dengan istilah jobber.

2.2.4. Pengadaan Bahan Pustaka

Pengadaan bahan pustaka dilakukan untuk menambah koleksi perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.Dalam pengadaan bahan pustaka, pihak perpustakaan pustakawan perlu melaksanakan pemilihan bahan pustaka.Pemilihan bahan pustaka merupakan tugas dasar dan penting, dan mereka yang bertanggungjawab di dalamnya harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang bahan pustaka. Pengadaan bahan pustaka dapat dilakukan dengan beberpa cara, diantaranya sebagai berikut: 1. Pembelian PENGARANG PEMBACA TOKO BUKU PERPUSTAKAAN PENERBIT PEMBELI Universitas Sumatera Utara 13 Pembelian atau pemesanan bahan pustaka langsung dapat dilakukan secara langsung dilakukan ke toko buku, agen buku ataupun penerbit. 2. Pertukaran Pengadaan bahan pustaka yang diperoleh melalui tukar-menukar bahan pustaka dengan perpustakaan lain. 3. Hadiah Pengadaan bahan pusstaka yang diperoleh melalui hadiah sangat membantu perpustakaan dalam pengembangan koleksi di suatu perpustakaan.Bahan pustaka yang diperoleh dari sumbangan hadiah sangat penting.

2.2.5. Inventarisasi Bahan Pustaka

Inventarisasi bahan pustaka adalah kegiatan pencatatan setiap bahan pustaka yang diterima perpustakaan kedalam buku inventarisasi atau buku induk sebagai tanda bukti perbendaharaan atau pemilikan perpustakaan.Dengan inventarisasi, perpustakaan dapat membuat laporan, menyusun statistik, memeriksa khasanah, bahan perpustakaan yang dimiliki atau mengetahui bahan pustaka yang belum atau sudah dimiliki. Dalam dikti, 1980 yang dikutip oleh yulia, 1993:145, tugas dan kewenangan bagian inventarisasi koleksi adalah: 1. Menetapkan jenis dan jumlah buku inventarisyang diperlukan, sesuai dengan jenis bahan pustaka. 2. Menetapkan macam dan ukuran kolom – kolom dalam buku inventaris dan petunjuk untuk mengiisinya 3. Menetapkan dan melaksanakan pencatatan menurut cara yang telah ditentukan 4. Menetapkan letak dan jenis serta melaksanakan pemberian tanda hak milik perpustakaan pada tiap bahan pustaka yang diterima, yang khusus untuk keperluan perpustakaan maupun yang diwajibkan oleh ketentuan perguruan tinggi yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 14 2.3. Relevansi 2.3.1. Pengertian Relevansi