digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
63
panduan wawancara.
7
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan manajer divisi penghimpunan, keuangan, dan pendayagunaan mengenai data
dan informasi yang diperlukan.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji asumsi klasik a. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
tersebut mengikuti sebaran normal, dapat dilakukan dengan berbagai metode. Ada dua metode yang bisa digunakan untuk menguji normalitas,
yaitu: 1 Analisis grafik normal p-p plot
Dasar dari pengambilan keputusan uji ini adalah apabila pada tampilan grafik, data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Analisis statistic analisis z skor skewness dan kurtosis one sample
kolmogorov-smirnov test. Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal atau tidak
adalah jika nilai signifikan nilai probabilitasnya 5, maka distribusi tidak normal namun jika nilai signifikasinya 5 maka
distribusinya adalah normal.
7
Ibid., 130.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
64
b. Uji multikolinearitas Multikolinearitas adalah kejadian adaya korelasi di antara variabel
bebas. Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF. Untuk melihat adanya multikoliniearitas dapat digunakan VIF Variance
Inflation Factor dengan rumus sebagai berikut: ��� =
1 1
− �
2
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas lainnya, jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF =
1tolerance dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan
nilai VIF diatas 10. Apabila terdapat variabel bebas yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 nilai VIF kurang dari 10, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.
c. Uji heteroskedastisitas Tujuan pengujian ini adalah menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap. Maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk