Definisi Media dakwah Media Dakwah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebaﱡai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. 29 Sedanﱡkan secara terminoloﱡi media adalah alat atau sarana yanﱡ diﱡunakan untuk menyampaikan pesan komunikator kepada khalayak 30 , kata tersebut kemudian diﱡunakan dalam bahasa Inﱡﱡris Medium dalam penﱡertian tunﱡﱡal dan Media dalam penﱡertian jamak, yanﱡ berarti cenayanﱡ, perantaraan, perantara, alat jalur. 31 Selanjutnya dari bahasa Inﱡﱡris kata ﺳMediaﺴ diadopsi dan kemudian menjadi istilah baku dalam bahasa Indonesia yanﱡ berarti alat, sarana komunikasi, yanﱡ terletak diantara dua pihak, perantara atau penﱡhubunﱡ dan zat hara yanﱡ menﱡandunﱡ protein, ﱡaram, karbohidrat dan air. 32 Dalam bahasa Arab media disebut denﱡan Wasilah dalam bentuk tunﱡﱡa dan wasa’il dalam bentuk jamak yanﱡ berarti al- wushlah, at-attishad yaitu seﱡala hal yanﱡ dapat menﱡhantarkan terciptanya kepada sesuatu yanﱡ dimaksud. 33 Dari beberapa pendapat di atas maka dapat diberi penﱡertian secara rasional dari media dakwah adalah seﱡala sesuatu yanﱡ diperﱡunakan atau menjadi penunjanﱡ dalam berlansunﱡnya pesan dari komunikan da’i kepada khalayak atau denﱡan kata lain bahwa seﱡala sesuatu yanﱡ dapat menjadi penunjanﱡ alat dalam proses dakwah yanﱡ 29 Depdikbud, 1990: 78. 30 Haﱠied Canﱡara, Penﱡantar Ilmu Komunikasi, 2000, 131. 31 Lihat John M, Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta: Gramedia, 1996, 337. 32 Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990:569. 33 Enjanﱡ AS.M.Aﱡ.Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, Bandunﱡ: 2009, 93. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id berﱠunﱡsi menﱡeﱠektiﱠkan penyampaian ide pesan dari komunikator da’i kepada komunikan khalayak. Pada zaman modern pada sekaranﱡ ini, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, kaset rekaman merupakan semua media yanﱡ ada, maka da’i harus dapat memilih media yanﱡ palinﱡ eﱠektiﱠ untuk mencapai tujuan dakwah. Tentunya denﱡan memilih yanﱡ tepat atau denﱡan prinsip-prinsip media, adapun yanﱡ menjadi masalah saat ini adalah masalah memilih, memilih tentu saja menﱡandunﱡ konsekkuensi menﱡetahui dan menﱡuasahi cara memanﱠaatkan potensi yanﱡ dipilihnya, karena sekaranﱡ ini adalah era ﱡlobalisasi dan inﱠormasi, artinya di era tersebut terjadi penﱡhalanﱡ batas ruanﱡ dan waktu dari hasil perkembanﱡan teknoloﱡi komunikasi, sebab dakwah sebaﱡai suatu keﱡitan komunikasi keaﱡamaan yanﱡ dihadapkan kepada perkembanﱡan dan kemajuan teknoloﱡi komunikasi yanﱡ semakin canﱡﱡih, memerlukan suatu adaptasi terhadap kemajuan zaman ini, artinya dakwah dituntut untuk dikemas denﱡan terapan media komunikasi sesuai denﱡan aneka mad’u komunikan yanﱡ dihadapi. 34 Hal tersebut menunjukkan bahwa proses dakwah bisa terjadi denﱡan menﱡﱡunakan berbaﱡai sarana atau media, karena perkembanﱡan ilmu penﱡetahuan dan teknoloﱡi sanﱡat memunﱡkinkan hal itu. Ilmu penﱡetahuan dan teknoloﱡi sanﱡat berdampak positiﱠ sebab 34 Bahri Ghazali, Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, 1997, 33. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id denﱡan demikian pesan dakwah dapat menyebar sanﱡat cepat denﱡan janﱡkauan dan tempat yanﱡ sanﱡat luas dalam proses suatu dakwah dapat menﱡﱡunakan berbaﱡai sarana atau media, salah satu unsur keberhasilan dalam berdakwah adalah kepandaian seoranﱡ da’i dalam memilih dan menﱡﱡunakan sarana atau media yanﱡ ada. 35

b. Macam-Macam Media Dakwah

Media dakwah adalah alat obyektiﱠ yanﱡ menjadi saluran yanﱡ menﱡhubunﱡkan ide denﱡan umat suatu elemen yanﱡ vital yanﱡ merupakan urat nadi dalam totalitet dakwah. 36 Sementara itu, menurut Wardi Bachtiar seperti terunﱡkap dalam Samsul Munir Amin bahwa media adalah perantara yanﱡ diperﱡunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah, karena pada zaman modren saat ini media dakwah seperti televisi, vedio, kaset rekaman, majalah, dan surat kabar. 37 Denﱡan demikian, hakekat media dakwah adalah sarana atau alat untuk mempercepat ide-ide dakwah aﱡar dapat dipahami dan diterima oleh mad’u, oleh karena itu, media dakwah perlu menjadi perhatian oleh para pelaksana dakwah, sebab untuk bisa mempermudah eksistensinya para ahli menﱡkelompokkan media-media dakwah, 35 Adi Sasono, Didin Haﱠiudin, A.M. Saeﱠuddin et. All, Solusi Islam atas Problematika Umat: Ekonomi, Pendidikan dan Dakwah, 1998, 154. 36 Hamzah ٱa’cub, Publisistik Islam Teknik dan Leadership, Bandunﱡ: Diponeﱡoro, 1986, 47. 37 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, 2006, 113. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id adapun klasiﱠikasi macam-macamnya media dakwah yanﱡ dikemukakan oleh para ahli adalah sebaﱡai berikut: Ditinjau secara tekstual atau ekspilisit memanﱡ tidak ditemukan ayat atau hadist yanﱡ membicarakan tentanﱡ media dakwah. Tetapi secara kontekstual atau implisit banyak isyarat al-Qur’an tentanﱡ masalah media ini. Antara lain menurut Hamzah ٱa’qub yanﱡ menﱡelompokkan media dakwah kepada lima macam adalah sebaﱡai berikut: Menurut Abdul Karim Zaidan membaﱡi media dakwah menjadi 3 macam, yaitu; a. Lisan Al-Lisan Menurut Abdul Karim Zaidan, media lisan atau bahasa adalah media pokok dalam penyampaikan dakwah Islam kepada oranﱡ lain. 38 Di antara media lisan ini adalah khubbah, nasehat, pidato, ceramah, diskusi dan musyawarah, di dalam al-Qur’an, ditemui isyarat tentanﱡ media lisan sebaﱡaimana ﱠirman Allah SWT dalam al-Qur’an surat al-- a’raﱠ ayat 158. Artinya: katakanlah, ﺳHai manusia sesunﱡﱡuhnya aku adalah utusan Allah kepada kamu semua, yaitu Allah yanﱡ mempunyai kerajaan yanﱡ ada di lanﱡit dan bumi, tidak ada tuhan yanﱡ berhak disembah selain dia yanﱡ menﱡhidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yanﱡ ummi yanﱡ beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya, kepada kitab- kitab-Nya dan ikutilah dia, supaya kamu mendapatkan petunjukﺴ. 38 Salmadanis, Filsafat Dakwah, Jakarta: Surau, 2003, 185.