digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
72
4 D3-S1
35 25
Jumlah 140
100 Sumber: Data Primer diolah
Faktor pendidikan seorang pegawai dapat menentukan seberapa besar kualitas prestasi kerja yang akan dihasilkannya. Hal tersebut dikarenakan
semakin tinggi latar belakang seseorang, maka ia akan memiliki kemampuan yang lebih baik daripada pendidikannya hanya lulusan SD, SMP. Kemampuan
dan pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku sekolah bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk menunjang aktivitas prestasi pegawai.
D. Analisis Data
1. Uji Asumsi klasik
Untuk mengetahui koefisien regresi yang didapat telah sahih benar, dapat diterima, maka perlu melakukan pengujian terhadap kemungkinan
adanya pelanggaran asumsi klasik. Adapun asumsi klasik regresi linear adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan metode uji One sample kolmograv smirnov ini digunakan untuk mengetahui distribusi
data. Apakah mengikuti distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential. Dalam hal ini untuk mengetahui apakah distribusi residual
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
73
terdistribusi normal atau tidak dilihat dari nilai signifikansi lebih dari 0.05.
5
Tabel 4.5 Uji One Sample kolmogorov- smirnov
T
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. 2- tailed sebesar 0.807. Karena signifikansi lebih dari 0,05
0.8070.05, maka nilai residual tersebut telah normal. b.
Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah keadaan dimana dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada suatu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Metode yang digunakan dalam uji heteroskedastisitas ini adalah dengan korelasi Spearman’s rho yaitu mengorelasikan variabel
5
Duwi Priyatno, cara kilat belajar analisis data dengan spss 20….., 147
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz ed Residual
N 140
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 2.10896097
Most Extreme Differences
Absolute .054
Positive .049
Negative -.054
Kolmogorov-Smirnov Z .640
Asymp. Sig. 2-tailed .807
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
74
independen dengan
nilai unstandardized
residual. Pengujian
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual didapat signifikansi lebih dari
0,05 maka
dapat dikatakan
bahwa tidak
terjadi masalah
Heteroskedastisitas. Tabel 4.6
Uji Spearman’s Rho
H H
a s
i l
d i
a t
d
Correlations
x1 x2
Unstandard ized
Residual Spearma
ns rho x1
Correlation Coefficient
1.000 .222 -.023
Sig. 2- tailed
. .008
.783 N
140 140
140 x2
Correlation Coefficient
.222 1.000
.012 Sig. 2-
tailed .008
. .892
N 140
140 140
Unstandardized Residual
Correlation Coefficient
-.023 .012
1.000 Sig. 2-
tailed .783
.892 .
N 140
140 140
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Sumber: Hasil Uji SPSS Terlampir
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
75
Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi untuk motivasi sebesar 0,783 dan pelatihan sebesar 0,892. Karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa
pada model
regresi tidak
ada masalah
heteroskedastisitas. c.
Uji multikolonieritas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolonieritas, yaitu adanya hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi.
Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas.
Metode yang digunakan dalam uji multikolonieritas adalah dengan melihat nilai tolerance dan invlation Factor VIF. Untuk
mengetahui suatu model regresi bebas dari multikolinearitas, yaitu mempunyai nilai VIF variance Inflation Factor kurang dari 10 dan
mempunyai angka tolerance lebih dari 0,1.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
76
Tabel 4.7 Uji Multikolonieritas
Sumber: Hasil Uji SPSS Terlampir Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada coeffecients nilai
tolerance dan VIF. Dari output di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 untuk semua variabel.
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah multikolonieritas.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 Constant 15.080
3.330 4.528
.166 x1
.205 .075
.217 2.392 .000
.944 1.060 x2
.273 .096
.239 2.834 .005
.944 1.060 a. Dependent Variable:
y
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
77
2. Analisis regresi linear berganda
Tabel 4.8 Uji Regresi Linear Berganda
Sumber: Hasil Uji SPSS Terlampir Analisis regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independen motivasi dan pelatihan terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja karyawan. Adapun hasil perhitungan
analisis linear berganda dengan menggunakan SPSS 19 adalah sebagai berikut:
Persamaan regresi yang dihasilkan adalah Ŷ = α+b1x1+b2x2
Ŷ = 15.080 + 0, 205x1 + 0,273x2 Penjelasan persamaan tersebut sebagai berikut:
Coefficients
a
Model Unstandardize
d Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Correlations
B Std.
Error Beta
Zero- order Partial Part
1 Constant 15.08 3.330
4.528 .166 Motivasix
1 .205
.075 .217 2.392 .000
.274 .218 .214
Pelatihanx 2
.273 .096
.239 2.834 .005 .266
.235 .232 a. Dependent Variable:
prestasiy
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
78
a. Konstanta sebesar 15.080 . artinya jika motivasi X1 dan pelatihan X2
nilainya 0, maka prestasi kerja Y nilainya positif sebesar 15.080. b.
Koefisien regresi motivasi X1 bernilai positif yaitu sebesar 0,205. artinya jika motivasi X1 mengalami kenaikan satu satuan, maka prestasi
kerja Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,205 dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.
c. Koefisien regresi pelatihan X2 bernilai positif yaitu sebesar 0,273.
Artinya jika pelatihan X2 mengalami kenaikan satu satuan, maka prestasi kerja Y akan mengalami peningkatan sebesar 0,273 dengan
asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap 3.
Uji Hipotesis a.
Uji F Uji F bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh yang
signifikan secara simultan dari motivasi dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai PT Galatta lestarindo Gresik. Hasil uji F dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
79
Tabel 4.9 Hasil Uji F
H a
s i
l
perhitungan F
tabel
pada tingkat signifikansi 0,05 dengan df 1 3-1=2 dan df 2 n-k-1, 140-2-1=137. Hasil diperoleh untuk F
tabel
yaitu 3,073 . signifikansi yang digunakan adalah kurang dari 0,05. Hasil diatas
menunjukkan F
hitung
F
tabel
6.270 3,073 dan signifikansi kurang dari 0,05 maka h
diterima dan h
1
ditolak. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara simultan dari motivasi dan
pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai PT Galatta Lestarindo Gresik. b.
Uji T Uji T bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh yang
signifikan secara parsial dari motivasi dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai PT Galatta Lestarindo Gresik. Hasil uji T dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
56.589 2
28.294 6.270 .002
a
Residual 618.233 137
4.513 Total
674.821 139 a. Predictors: Constant, motivasix1, pelatihanx2
b. Dependent Variable: prestasiy Sumber : Hasil Uji SPSS Terlampir
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
80
Tabel 4.10 Uji T
Sumber: Hasil Uji SPSS Terlampir
Hasil perhitungan t
tabel
yaitu 0,052=0,025 uji 2 sisi dengan df= n-k-1, 140-2-1=137. Hasil diperoleh untuk t
tabel
sebesar 1,960. Signifikansi yang digunakan kurang dari 0,05. Hasil di atas menunjukkan
t
hitung
t
tabel
yaitu variabel motivasi: 2.392 1,960 dan signifikansi 0,000 0.05 H
diterima dan H
a
ditolak. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi secara parsial berpengaruh signifikan. Dan Pelatihan: 2.834
1,960 dan signifikansi 0,005 0,05 H diterima dan H
a
ditolak. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara
parsial dari motivasi dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai PT Galatta Lestarindo Gresik.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Correlations
B Std. Error
Beta Zero-
order Partial Part
1 Constant 15.08 3.330
4.528 .166 Motivasx1
.205 .075
.217 2.392 .000 .274
.218 .214
Pelatihanx 2
.273 .096
.239 2.834 .005 .266
.235 .232
a. Dependent Variable: prestasiy
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
81
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai
adalah variabel bebas pelatihan X2 karena memiliki nilai beta yang paling tinggi yaitu 0,273.
4. Koefisien Korelasi dan Determinasi
Analisis koerelasi ganda R digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X1dan X2 terhadap variabel dependen
Y secara serentak. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat. Sebaliknya nilai
semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Analisis determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan variabel independen X1 dan X2secara serentak terhadap variabel dependen
Y. Nilai R
2
R Square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variabel dependen.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
82
Tabel 4.11 Koefisien korelasi dan determinasi
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh hasil analisis korelasi ganda R sebesar. Hal ini menunjukkan besarnya hubungan yang kuat antara motivasi
dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai. Selanjutnya untuk R
2
R Square menghasilkan nilai 0,484 atau 48,4. Hal ini berarti bahwa
prosentase sumbangan pengaruh variabel independen motivasi dan pelatihan terhadap prestasi kerja pegawai sebesar 0,484 atau 48,4.
Sedangkan sisanya sebesar 51,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate 1
.690
a
.484 .470
2.12430 a. Predictors: Constant, x2, x1
b. Dependent Variable: y
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
83
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Motivasi dan Pelatihan terhadap Prestasi Kerja
Pegawai secara Simultan Uji F
Pengaruh secara simultan yaitu pengaruh dari variabel bebas yang secara bersamaan saling mempengaruhi variabel terikat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh secara bersamaan dari motivasi dan pelatihan terhadap prestasi kerja
pegawai pada PT Galatta Lestarindo Gresik, dengan F
hitung
sebesar 6.270 dan F
tabel
3,073 sebesar yaitu 6.270 3,073. Pekerjaan seseorang karyawan merupakan suatu kegiatan
menjalankan fungsinya di dalam perusahaan yang sesuai dengan jabatan yang ditempatinya. Pekerjaan seorang karyawan yaitu
mengerjakan tugas sesuai bagian serta tanggung jawab dan wewenangnya.
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu, motivasi
seringkali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong