28 f.
Sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang tekandung dalam media pembelajaran dapat dipahami oleh siswa.
Mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan di atas, diperlukan pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk membantu mengatasi
permasalahan pembelajaran aksara Jawa di kelas V SD. Pengembangan multimedia interaktif dalam penelitian ini dipilih sebagai media yang tepat untuk
belajar aksara Jawa karena memenuhi kreiteria pemilihan media yang praktis, mudah digunakan kapanpun dan dimanapun, mudah disimpan, serta dapat
mencakup beberapa aspek sekaligus, seperti visual, audio, serta audio-visual.
L. Kajian Mengenai Multimedia Pembelajaran
1. Pengertian Multimedia Pembelajaran
Mayer 2009: 3 mengemukakan multimedia merujuk pada presentasi materi dengan menggunakan kata-kata dan gambar-gambar. Kata maksudnya materi
disajikan dalam verbal form atau bentuk verbal, misalnya menggunakan teks kata- kata yang tercetak atau terucapkan. Sedangkan gambar adalah materi disajikan
dalam pictorial form atau bentuk gambar. Bisa dalam bentuk menggunakan grafik statis ilustrasi, grafik, foto, dan peta atau menggunakan grafik dinamis animasi
dan video.
Pemanfaatan multimedia dalam kegiatan belajar mengajar dapat dipandang sebagai alat penyampaian proses pembelajaran menggunakan berbagai jenis bahan
pengajaran dan membentuk suatu unit atau presentasi. Multimedia pembelajaran dapat membangkitkan minat belajar siswa karena memberikan pengalaman belajar
yang menyenangkan Dina Indriana, 2011: 96.
29 Senada dengan pendapat di atas, Daryanto 2010: 52 mengemukakan
multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta dapat merangsang pilihan, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi,
bertujuan dan terkendali. Menurut Sutirman 2013: 18 multimedia pembelajaran adalah perpaduan
dari beberapa elemen informasi yang dapat berupa teks, gambar, suara, animasi, dan video dalam proses belajar. Program multimedia biasanya bersifat interaktif
sehingga memiliki daya tarik bagi siswa untuk menggunakannya. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan
multimedia pembelajaran merupakan gabungan berbagai bentuk media dengan penyajian yang beragam untuk menyampaikan materi pelajaran sehingga jelas dan
mudah diterima oleh siswa.
2. Karekteristik Multimedia Pembelajaran
Daryanto 2012: 55 menyebutkan beberapa karakteristik multimedia pembelajaran sebagai berikut:
a. Memiliki lebih dari satu media yang konvergen.
b. Bersifat interaktif, artinya memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon
pengguna. c.
Bersifat mandiri, artinya memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat menggunakan tanpa bimbingan orang lain.
30 Selain memenuhi karakteristik di atas, multimedia pembelajaran sebaiknya
juga memenuhi fungsi sebagai berikut: a.
Mampu memperkuat respon pengguna. b.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengontrol sendiri kecepatan belajarnya.
c. Memungkinkan siswa mengikuti suatu urutan yang jelas dan terkendali.
d. Memberi kesempatan partisipasi pengguna baik berupa jawaban, pemilihan,
keputusan, maupun percobaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan dalam pembuatan
multimedia harus memperhatikan beberapa karakteristik yang tidak hanya menyangkut teknik saja, namun juga dari segi pengguna. Begitu juga dengan
pengembangan multimedia interaktif aksara Jawa ini, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu 1 memiliki lebih dari satu media yang konvergen, 2
bersifat interaktif, 3 bersifat mandiri, 4 memberi kesempatan pada siswa untuk mengontrol kecepatan belajarnya, serta 5 memberi kesempatan partisipasi
pengguna.
3. Objek Multimedia Pembelajaran