2
yang diperoleh individu melalui proses belajar, mengenai cara-cara mengatasi atu melakukan hubungan sosial dengan tepat dan baik. Definisi lain dikemukakan
oleh Libet dan Lewinsohn dalam Fajar, 2007 yang menjelaskan bahwa keterampilan sosial merupakan suatu kemampuan yang kompleks untuk
melakukan perbuatan yang akan diterima dan menghindari perilaku yang akan ditolak oleh lingkungan.
2.1.2. Konstruk Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial
adalah konstruk
psikologis yang
bersifat multidimensional. Gresham dalam Victoria, 2001 kecerdasan sosial merupakan
serangkaian tingkah laku interpersonal yang bersifat kompleks karena terdiri dari tingkah laku interpersonal keterampilan berbicarapercakapan, bekerjasama,
menolong orang lain, tingkah laku yang berhubungan dengan diri sendiri mengekspresikan perasaan, perilaku, moral, bersikap positif terhadap diri sendiri
serta tingkah laku yang berkaitan dengan tugas mengikuti instruksi atau petunjuk, kerja mandiri dan sebagainya. Faktor pendukung keterampilan sosial:
a.
Emotioanal expressive
ekspresi emosi Kemampuan untuk berkomunikasi secara non verbal, khusus dalam
mengirimkan pesan-pesan emosional termasuk mengekspresikan kondisi perasaan, sikap dan orientasi personalnya.
b.
Emotional sensitivy
kepekaan emosi Mengacu pada keterampilan untuk menerima dan menginterpretasikan
komunikasi non verbal, termasuk sikap dan keyakinan orang lain. Individu yang
3
mempunyai kepekaan emosi dikatakan sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk mengempati kondisi orang lain. Keterampilan ini ditandai
dengan adanya keterampilan memperhatikan dan keterampilan dengan menginterpretasikan sinyal-sinyal emosional orang lain.
c.
Emotional control
kontrol emosi Kemampuan untuk mengontrol dan mengatur penampakan emosi
emotional display,
termasuk kemampuan
untuk menunjukkan
dan menyembunyikan perasaan tertentu dalam bentuk “topeng”.
d.
Social expressivity
ekspresi sosial Mengacu pada kemampuan verbal seseorang dalam mengekspresikan
dirinya, misalnya hal-hal yang dirasakan dan dipikirkan. Orang yang memiliki kemampuan yang tinggi dalam ekspresi sosial biasanya terampil dalam memulai,
mengarahkan dan mengakhiri suatu pembicaraan dalam berbagai topik. e.
Social sensitivity
kepekaan sosial Kemampuan untuk menerima dan menginterpretasikan komunikasi verbal
orang lain serta sensitif dan memahami norma-norma yang berkenaan dengan perilaku sosial yang tepat.
f.
Social control
kontrol sosial Kemampuan mengarahkan dan memimpin komunikasi dalam suatu
interaksi sosial. Kontrol sosial meliputi juga kemampuan bermain peran, kemampuan mengatur dan mengontrol perilaku verbal.
4
g.
Social manipulation
manipulasi sosial Menunjukkan kemampuan individu untuk memanipulasi orang lain atau
mengubah situasi untuk mendapatkan suatu hasil dari kontak sosial. Sebagai contoh, sesorang memikul kesalahan atau tanggunga jawab untuk melindungi
orang lain sikap berkorban untuk orang lain.
2.2. Kecerdasan Emosional 2.2.1. Pengertian Emosi