Dengan demikian homogenitas data kemampuan psikomotorik siswa  yang mempunyai  kemampuan kognitif  tinggi  dan  rendah dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 6.  Uji  homogenitas  data  kemampuan  psikomotorik  yang memiliki berkemampuan  kognitif  tinggi  dan  rendah
dengan uji dua fihak Dari hasil yang didapatkan harga F
hitung
sebesar 1,14 lebih kecil dari harga F
tabel
dengan dengan dk pembilang 49–1= 48 dk penyebut 51–1= 50 dan
α = 5 sebesar 1,60. F
hitung
≤F
tabel
signifikan, sehingga dapat disimpulkan  bahwa  kemampuan  psikomotorik  siswa  yang
mempunyai kemampuan kognitif tinggi dan rendah homogen.
3. Uji  Hipotesis Penelitian
Hipotesis  merupakan  jawaban  sementara  atas  rumusan  masalah. Untuk  itu,  hipotesis  harus  diuji  kebenarannya  secara  empiris.  Hipotesis
dalam penelitian ini yakni : Ha
: Kemampuan  psikomotorik  siswa yang  memiliki  kemampuan kognitif  tinggi, lebih  baik  dari  pada  kemampuan  psikomotorik
siswa  yang  memiliki  kemampuan  kognitif  rendah dalam  mata pelajaran produktif alat ukur.
1,60 -1,60
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
F
hitung
= ± 1,14
Ho : Kemampuan  psikomotorik  siswa yang  memiliki  kemampuan
kognitif  tinggi, tidak  lebih  baik  dari  pada  kemampuan
psikomotorik  siswa  yang  memiliki  kemampuan  kognitif  rendah dalam mata pelajaran produktif alat ukur.
Untuk pengujian hipotesis ini terlebih dahulu dilakukan pengujian korelasi  yang  digunakan  untuk  mengetahui  ada  tidaknya  hubungan
antara  variabel  independent  dengan variabel  dependentnya. Dari hasil korelasi menggunakan rumus Product Moment dapat diketahui hubungan
antara kemampuan kognitif dengan kemampuan psikomotorik yaitu : Tabel 14. Korelasi
Kemampuan KognitifX
dan Kemampuan
Psikomotorik Y
Berdasarkan koefisien
korelasi r
xy
yang dihasilkan,
menunjukkan  bahwa  korelasi  kemampuan  kognitif X  dengan
kemampuan  psikomotorik Y siswa  pada  mata  pelajaran  produktif  alat ukur adalah 0,73. Hasil ini menunjukkan bahwa r
xy
r
hitung
0,73  r
tabel
0,19 bernilai positif. Nilai koefisien korelasi selanjutnya diinterpretasikan berdasarkan tabel  interpretasi.  Nilai  r
hitung
sebesar  0,73 berada  pada interval  0,600 – 0,799  dan  termasuk  kategori  kuat.  Jadi  dapat  ditarik
kesimpulan  terdapat hubungan yang  positif  dan  kuat  antara kemampuan kognitif  dengan  kemampuan  psikomotorik  siswa  pada  mata  pelajaran
produktif alat ukur.
Jumlah Siswa N
r
hitung
r
tabel
5 Kesimpulan
100 0,73
0,19 Korelasi Positif
dan Hubungannya Kuat
Setelah  hubungantingkat  keeratan  antara  kemampuan  kognitif terhadap  kemampuan  psikomotorik  diketahui,  dilakukan  pengujian
hipotesis  dilakukan menggunakan analisis  uji  beda  atau  t-test. Analisis uji  beda  atau  t-test  digunakan  untuk  mengetahui  perbedaan  variabel
dependent kemampuan  psikomotorik
yang  memiliki  variabel independent  kemampuan  kognitif  tinggi, dengan variabel  dependent
kemampuan  psikomotorik yang  memiliki  variabel  independent
kemampuan  kognitif  rendah.  Sehingga  dapat  diketahui  variable independen kemampuan  kognitif berpengaruh  terhadap  variable
dependen kemampuan  psikomotorik. Sebelum  data  dianalisis  dengan uji t dilakukan pengkategorian data mengenai kemampuan psikomotorik
siswa  yaitu  kemampuan  psikomotorik siswa  yang  memiliki  tingkat kemampuan  kognitif  tinggi dan  kemampuan  psikomotorik siswa  yang
memiliki  tingkat  kemampuan  kognitif  rendah.  Hasil  uji  beda  atau  t-test yang dilakukan pada data ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel15. Hasil uji beda kemampuan psikomotorik siswa  yang memiliki tingkat  kemampuan  kognitif  tinggi dengan  yang  memiliki
tingkat kemampuan kognitif rendah
Variabel t
hitung t tabel dk = 51+49-2
α=5 Ket
Y
1
– Y
2
8,62 1,65
Signifikan Dengan  demikian  perbedaan kemampuan  psikomotorik  siswa
yang  mempunyai  kemampuan  kognitif  tinggi  dan  kemampuan psikomotorik siswa yang mempunyai kognitif rendah dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 5.  Uji  beda  kelompok  psikomotorik  dengan  kemampuan kognitif tinggi dan rendah dengan uji fihak kanan
Hasil  t
hitung
sebesar  8,62   t
tabel
sebesar  1,65 pada  taraf signifikansi
α = 5 signifikan, sehingga hipotesis  alternatif Ha  yakni “Kemampuan  psikomotorik  siswa yang  memiliki  kemampuan  kognitif
tinggi, lebih  baik  dari  pada  kemampuan  psikomotorik  siswa  yang memiliki  kemampuan  kognitif  rendah dalam  mata  pelajaran  produktif
alat  ukur”  dapat  diterima.  Hal  ini  menunjukan  bahwa  kemampuan kognitif  berpengaruh  terhadap  kemampuan kemampuan  psikomotorik
siswa dalam mata pelajaran produktif alat ukur.
B. Pembahasan