a. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang dinyatakan
dalam bentuk indeks. Besar indeks tingkat kesukaran berkisar 0,00 – 1,00. Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris 2008: 182,
tingkat kesukaranindeks kesulitan untuk tes uraian dapat dihitung menggunakan rumus:
maks n
S S
TK
B A
.
Keterangan: TK
: Tingkat kesukaran S
A
: Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah S
B
: Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah n
: jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah maks : skor maksimal soal yang bersangkutan
Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka semakin sulit soal tersebut, sebaliknya
makin besar indeks yang diperoleh makin mudah soal tersebut. Adapun kriteria interpretasi indeks kesulitan digunakan
pendapat Sudjana adalah : TK
Tingkat Kesukaran -
0,30 soal katagori sukar
0,31 -
0,70 soal katagori sedang
0,71 -
1,00 soal katagori mudah
Asep Jihad dan Abdul Haris 2008: 182
Dari data hasil uji coba diperoleh tingkat kesukaran dengan perbandingan soal berkriteria mudah : sedang : sukar
yaitu 33,3 : 50 : 16,7. Dengan demikian soal yang digunakan dapat menunjukan kemampuan siswa yang pandai, sedang, atau
kurang.
b. Daya Pembeda
Daya pembeda
bertujuan untuk
mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong
mampu berprestasi tinggi dengan siswa yang tergolong kurang lemah prestasinya. Daya beda discriminating power yaitu
kemampuan soal untuk membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah Purwanto, 2009: 102. Menurut
Asep Jihad dan Abdul Haris 2008: 189 daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus DP untuk tes uraian:
maks n
S S
DP
B A
. 2
1
Keterangan: DP
: Daya Pembeda SA
: Jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah SB
: Jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah n
: Jumlah siswa kelompok atas dan kelompok bawah maks : Skor maksimal soal yang bersangkutan
Butir soal yang tidak memiliki daya pembeda diduga terlalu mudah atau terlalu sukar, sehingga perlu diperbaiki atau
perlu diganti dengan pertanyaan lain.
Adapun interpretasi nilai DP mengacu pada pendapat Ruseffendi :
0,40 atau lebih 0,30 – 0,39
0,20 – 0,29 0,19 ke bawah
= =
= =
Sangat baik Cukup baik
Minimum Jelek
Asep Jihad dan Abdul Haris 2008: 182 Data uji coba soal yang diperoleh untuk responden
berjumlah 32 siswa, didapatkan daya pembeda soal antara 0,24 – 0,44. Dengan demikian soal yang digunakan dapat menunjukan
perbedaan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah.
2. Reliabilitas