Tahap-Tahap Pemberdayaan Konsep Pemberdayaan Perempuan

22 Pemberdayaan perempuan diartikan sebagai proses belajar mengajar yang merupakan usaha terencana yang sistematis yang dilaksanakan secara berkesinambungan baik bagi individu maupun kolektif, guna mengembangkan daya potensi dan kemampuan yang terdapat pada diri individu dan kelompok masyarakat sehingga mampu melakukan transformasi sosial. Usaha pemberdayaan berlangsusng secara berkesinambungan dan terus menerus sesuai dengan prinsip belajar seumur hidup. Pendidikan merupakan kunci dalam pemberdayaan masyarakat, baik untuk perempuan dan laki-laki. Oleh karena pendidikan dapat meningkatkan pendapatan, kesehatan dan produktivitas. Proses pemberdayaan merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir adanya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan khususnya di pedesaan. Proses pemberdayaan hendaknya dapat dituangkan dalam bentuk pelaksanaan program yang jelas dan disertai oleh langkah-langkah pemberdayaan. Pemberdayaan perempuan melalui pendidikan juga dapat berupa pelatihan keterampilan. Pelatihan training adalah pembelajaran pengembangan individu yang bersifat mendesak karena adanya kebutuhan sekarang Nadler dalam Anwar, 2007: 103. Selain itu proses pelatihan keterampilan juga merupakan sebagai perbuatan sadar dalam menjanjikan berlangsungnya proses belajar. Menurut Anwar 2007: 107, pelatihan adalah usaha berencana usaha berencana yang diselenggarkan supaya dicapai penguasaan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang relevan dengan kebutuhan peserta pelatihan. Umumnya pelatihan dilakukan untuk pendidikan jangka pendek dengan prosedur 23 yang sistematis dan terorganisir untuk tujuan tertentu. Pendidikan dalam bentuk pelatihan, relevan diberikan kepada masyarakat lapisan bawah seperti perempuan di pedesaan untuk mempelajari keterampilan hidup life-skills. Pelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas peserta atau mengembangkan kemandirian. Menurut Anwar 2007: 191, kegiatan pembelajaran vocational-skills keterampilan kejuruan sebagai proses pemberdayaan perempuan dilakukan melalui berbagai tahapan dimulai dari proses penyadaran dalam bentuk dialog dengan anggota masyarakat terutama anggota kelompok sasaran, perencanaan, pembelajaran, pengorganisasian pelaksanaan, penilaian, dan pengembangan pembelajaran. Langkah-langkah kegiatan ini sejalan dengan langkah pemberdayaan yang dinyatakan oleh Adimiharja dan Hikmat dalam Anwar 2007: 191 yaitu: Perumusan konsep, penyusunan model, proses perencanaan, pelaksanaan gerakan pemberdayaan, pemantauan dan penilaian hasil pelaksanaan, serta pengembangan pelestarian gerakan pemberdayaan. Setiap langkah tersebut melibatkan semua anggota kelompok sasaran, sehingga terjadi proses dari, oleh dan untuk anggota kelompok belajar. Menurut Moose, dalam Anwar 2007: 191 pendekatan pemberdayaan dalam konteks gender adalah pembangunan perempuan dalam pengertian kemandirian dan kekuatan internal, serta menekankan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Dalam arti ada pengakuan makna produktif terhadap aktivitas perempuan meskipun dilakukan dalam rumah tangga sepanjang dapat menambah pendapatan rumah tangga, pembangunan organisasi perempuan, peningkatan