Dampak Negatif Carok dalam Kehidupan Masyarakat Desa Montor
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
3. Hal yang ketiga ini yang dilakukan oleh kyai yaitu menerangkan tantang mendamaikanya pelaku pelaku carok. biasanya, kyai memilih waktu
yang tepat, di mana biasanya yang di lakukan para tokoh masyarakat atau kyai ketika ada acara semacam kumpulan-kumpulan tentang
semacam seperti tahlilan, istigosah, jum,atan dan terkadang pada acara tahunan idul fitri, atau idul adha dan lain-lain. yaitu ketika acara sudah
selesai kyai meminta waktu sebentar untuk menerangkan sedikit tentang permasalahn yang terjadi pada alam sekitar. yang mana intinya untuk
kita semuanya. hal ini hanya untuk menyadarkan kedua belah pihak agar tersinggung dan tidak akan melakukan carok tersebut. ketika selesai
memberikan nasehatnya. kyai menyuruh kepada seluruh orang yang ikut dalam acara tersebut untuk saling memaafkan satu sama yang lain.
4. Hal yang ke empat yang di lakukan oleh kyai yaitu memberi nasehat kepada semua warga masarakat desa montor dan pemuda atau para santri
agar tidak terulang kembali kejadian carok tersebut. biasanya nasehatt yang di berikan oleh kyai atau para tokoh masyarakat berupa nasehat
yang berlandasan agama islam yang berupa Alqur’an dan Hadist. dalam ha ini kyai memberikan nasehat ketika ada acara tahunan seperti ngaji di
bulan puasa yang melibatkan masyarakat atau warga sekitar dan juga anak muda dan para santrinya untuk tidak melakukan carok tersebut.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id